Bangun Peradaban lewat Alquran

Senin, 06 Juli 2015 - 10:42 WIB
Bangun Peradaban lewat Alquran
Bangun Peradaban lewat Alquran
A A A
Bangsa Indonesia hari ini terus dihantui oleh keterpurukan ekonomi akibat anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Padahal, seharusnya tidak perlu ada yang menjadi persoalan jika para pemimpin tahu resepnya.

Jika para pemimpin bangsa ini berkeyakinan bahwa hanya kepada Allah bersandar untuk menyampaikan keinginan, maka kedaulatan Republik Indonesia dari segala sisi akan menjadi milik bangsa ini seutuhnya. Pesan ini juga saya sampaikan pada ceramah Syiar Nuzululquran di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (3/6) malam. Karena itu, kepada para pejabat negara diimbau agar tetap berdaulat dalam pikiran.

Sebab, dengan begitu bangsa Indonesia dan tanah airnya sungguh akan berdaulat secara teritorial, politik, ekonomi, militer, sosial, dan aspek kehidupan lainnya. Lalu, bagaimana caranya mencapai kedaulatan itu? Yaitu dengan mengimplementasikan Alquran dalam kehidupan ini. Untuk diketahui, Indonesia ada karena para pendiri bangsa ini berkeyakinan bahwa kemerdekaan itu diraih atas berkat dan rahmat Allah sebagaimana termaktub pada pembukaan UUD 1945.

Ada dua pertanyaan yang jawabannya harus ditemukan untuk mewujudkan peradaban di dunia ini. Jika keduanya tidak terjawab, maka kacau balaulah kehidupan dunia. Pertama, manusia tidak pernah tahu kenapa dia dilahirkan dan tiba-tiba saja ada di dunia. Kedua, manusia tidak tahu kenapa dia harus mati. Dua pertanyaan inilah yang melahirkan berbagai macam ilmu mulai dari filsafat hingga berbagai ilmu tentang peradaban manusia.

Kematian dan kelahiran yang tidak pernah kita tahu, semua itu dilakukan agar kita diuji, siapa yang paling baik amalannya, siapa yang paling benar mencontoh Rasulullah SAW. Dari Alquran-lah kita mengerti. Dalam Alquran diajarkan tentang sesuatu yang tadinya tidak diketahui lalu menjadi tahu semuanya. Pertanyaan seperti mengapa ada kelahiran dan kematian, semuanya telah diajarkan dalam Alquran.

Semua pemimpin pasti akan menginginkan rakyatnya bahagia dan sejahtera. Sayangnya, tolok ukur kebahagiaan dan keberhasilan yang digunakan manusia sangat parsial. Indikatornya hanyalah materi belaka. Padahal, yang bisa membahagiakan manusia di bumi ini adalah Alquran.

Firman Allah SWT dalam Alquran Surat An-Nahl ayat 97, ”Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Jadi, orang yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, harus dalam keadaan beriman. Dengan demikian, mereka akan diberikan kehidupan toyyibah yakni berupa rezeki yang halal.

Alquran Surat Al-Araf ayat 96 menyebutkan: ”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Karenanya, jika penduduk negeri ini, mulai dari pemimpinnya hingga rakyat yang dipimpin, mau beriman dan bertakwa maka Allah SWT membukakan keberkahan di muka bumi ini. Jadi, tidak usah kita pusing dengan kurs dolar yang naik- turun karena sesungguhnya kedaulatan di negeri ini bisa terjadi kalau penduduknya beriman dan bertakwa.

Sebaliknya, jika ketakutan dengan situasi ekonomi lalu membangun negara dengan utang, maka sama saja dengan membangun kebohongan. Kalau kita mendustakan agama, maka yakin, negara kita tidak akan pernah berdaulat.

DR H Bachtiar Nasir
Pimpinan AQL Islamic Center
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4567 seconds (0.1#10.140)