Transportasi Roda Ekonomi

Jum'at, 03 Juli 2015 - 08:24 WIB
Transportasi Roda Ekonomi
Transportasi Roda Ekonomi
A A A
Nabila Hanun Prastiwi
Mahasiswi Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi


Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) sudahdi depan mata. Hampir seluruh negara di ASEAN telah melakukan berbagai persiapan guna menghadapi Hari Jadi MEA diakhir tahun nanti. Tak terkecuali Indonesia.

Beberapa strategi telah disiapkan pemerintah. Salah satunya menyiapkan rancangan instruksi presiden mulai dari pengembangan sektor industri nasional, pertanian, infrastruktur, logistik, sektor usaha mikro, kecil danmenengah(UMKM), perbankan, tenaga kerja, bahkan sampai sektorperdagangan.

Dari beberapa rancangan tersebut, ada satu hal yang menjadi permasalahan rumit negeri ini yakni mengenai persoalan keterbatasan infrastruktur. Indonesia salah satu negara yang lamban dalam menangani permasalahan infrastruktur. Hal itu terlihat dari data The Global Competitiveness Index 2010-2011 yang menempatkan Indonesia berada pada peringkat ke-82 dari 139 negara dalam pilar infrastruktur.

Jika dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya, jelas Indonesia kalah saing. Brunei Darussalam menempati peringkat ke-52, Thailand peringkat ke-35, Malaysia peringkat ke-30, bahkan Singapura menduduki peringkat ke- 5 sebagai negara dengan pembangunan infrastruktur yang baik. Pembangunan infrastruktur memang menjadi salah satu hal penting sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.

Terlebih lagi infrastruktur dalam bidang transportasi. Infrastruktur transportasi yang baik memungkinkan negara dapat meningkatkan pendapatan nasional yaitu dengan distribusi yang merata antar penduduk. Selain itu, juga dapat dikatakan sebagai pendukung pergerakan masyarakat dari keterbelakangan suatu wilayah yang terisolasi. Sayangnya , keadaan tersebut belum seimbang dengan kondisi transportasi Indonesia yang masih memiliki berbagai kelemahan.

Seperti armada kapal yang menjadi alat transportasi laut Indonesia ternyata belum memadai dari segi jumlah maupun kapasitasnya. Pendangkalan kolam dermaga juga merupakan salah satu masalah transportasi laut yang hingga saat ini masih belum terselesaikan. Selain itu, transportasi darat layaknya kereta api maupun bus umum juga memiliki berbagai kendala mulai dari permasalahan mesin sampai tingkat pelayanan, keamanan, serta kenyamanan bagi para penumpang.

Hingga pada akhirnya tidak mengherankan jika masyarakat kini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi yang juga menjadi salah satu pemicu kemacetan di sejumlah daerah. Lain halnya dengan pesawat terbang sebagai transportasi udara yang berkutik pada permasalahan pengelolaan bandara. Kerapkali kondisi beberapa bandara di Indonesia tidak siap dengan pertumbuhan penumpang dan peningkatan jumlah penerbangan.

Beberapa persoalan tersebut telah membuktikan bahwa sudah saatnya Pemerintah Indonesia kini lebih gencar memperbaiki infrastruktur, khususnya dalam transportasi. Tidak bisa dipungkiri lagi jika saat ini sarana transportasi baik di darat, laut, maupun udara sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia.

Dengan mengatasi permasalahan transportasi yang masih belum optimal, secara perlahan kita juga mengatasi masalah kemacetan yang tidak asing lagi di Tanah Air ini. Transportasi merupakan salah satu prasarana penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu negara.

Dengan memerhatikan infrastruktur transportasi, sama saja dengan memerhatikan upaya untuk meningkatkan daya saing masyarakat di pasar Internasional terlebih lagi dalam menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan mendatang.
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)