Polisi Persempit Pergerakan Penjahat

Rabu, 01 Juli 2015 - 09:09 WIB
Polisi Persempit Pergerakan...
Polisi Persempit Pergerakan Penjahat
A A A
JAKARTA - Polda Metro Jaya terus mempersempit pergerakan pelaku kejahatan. Tim khusus dibentuk untuk mempercepat pengungkapan kasus. Sejumlah petugas juga ditempatkan di titik-titik rawan aksi kriminalitas.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, perampokan minimarket, penyalahgunaan senjata api, dan tawuran merupakan kasus yang paling menonjol di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Karena itu, untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan, seluruh polres harus membentuk tim khusus.

”Tiga kejahatan itu lagi tren yang cukup tinggi. Semuanya harus ditekan, sedangkan kasus yang rendah pertahankan,” ungkap Tito di Polres Jakarta Barat kemarin. Khusus pengungkapan kasus penyalahgunaan senjata api, Polda Metro Jaya telah bekerja sama dengan Kodam Jaya untuk mencari kelompok itu sekaligus membantu penyidik dari tingkat polda, polres, hingga polsek.

”Saya sudah bicarakan dengan Pangdam dua hari lalu untuk membantu rekanrekan membasmi penyalahgunaan senjata api,” kata mantan kepala Densus 88 Antiteror Polri ini. Selain pembentukan tim khusus untuk mengungkap kasus- kasus menonjol, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya juga membentuk tim anticopet untuk mengamankan mudik Lebaran. Tim ini disebar di titik-titik rawan seperti pusat perbelanjaan, tempat wisata, serta tempat keberangkatan pemudik.

Ditinggal Tarawih, Rp15 Juta Dicuri

Komplotan pencuri menggasak uang tunai Rp15 juta yang ditaruh di dalam mobil Mercedez Benz di Jalan Raya RA Kartini, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (29/6) malam. Saat kejadian itu pemiliknya sedang menunaikan salat tarawih di Masjid Ma'ul Jannah.

Peristiwa pukul 20.00 WIB itu bermula saat korban bernamaJokoSuparno, 52, terkejutdiberi tahu oleh warga seusai salat tarawih di masjid tersebut. Korban melihat puluhan orang telah mengerumuni mobil miliknya. Korban melihat kaca mobil depan sebelah kanan sudah pecah. Kemudian korban memeriksa hartanya yang tersimpan di mobil. Benar saja para pencuri menggasak Rp15 juta dan ponselnya yang ditaruh di dashboard. Joko menduga aksi pencurian ini dilakukan oleh orang yang ahli. Kejadiannya sangat cepat dan masyarakat tidak ada yang mengetahuinya, padahal kendaraan korban diparkir di pinggir jalan raya.

”Saya heran alarm mobil juga tidak berbunyi,” katanya. Menurut Anton, 30, pemilik warung rokok, hampir setiap malam terutama Ramadan banyak jamaah memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. ”Saya enggak tahu ada pencurian, dari tadi tidak ada alarm yang berbunyi,” ucapnya. Kejadian ini membuat warga menjadi resah dan berhati-hati agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

“Selama ini sih aman-aman saja, belum ada pencurian, harus ada tindakan dari kepolisian," katanya. Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo menyatakan, pihaknya tengah memburu para pelaku. Penyidik juga telah memeriksa korban dan saksi di lapangan untuk mendalami kasus ini. “Masih kita dalami, belum bisa dipastikan pelakunya lebih dari satu orang,” ujarnya.

Sementara itu, komplotan perampok bersenjata api membobol minimarket di Jalan Kapuk Raya, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (29/6) dini hari. Mereka menggasak uang tunai Rp3 juta di dalam brankas kasir toko. Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Tosriadi Jamal menuturkan, perampokan diperkirakan dilakukan enam pria dengan mengendarai dua sepeda motor.

Helmi syarif/ yan yusuf/ abdullah m surjaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)