PWNU Nilai Pemaksaan AHWA Langkah Mundur

Rabu, 01 Juli 2015 - 09:06 WIB
PWNU Nilai Pemaksaan...
PWNU Nilai Pemaksaan AHWA Langkah Mundur
A A A
JAKARTA - Rois Syuriyah PWNUMalukuKH AbdulWahab Palpoke menilai pemaksaan sistem ahlul halli wal ‘aqdi (AHWA) melalui Musyawarah Nasional Alim Ulama lalu sebagai langkah mundur.

Menurut dia, munastersebut banyak diwarnai kejanggalan yang jauh dari nilai ahlussunahwaljamaah( Aswaja) sebagaimana yang dipraktikkan oleh pendiri NU, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

”Ini peristiwa buruk dan jangan terulang lagi,” ungkapnya dalam rilisnya kemarin. Selain itu, sistem AHWA juga bisa melemahkan peranan PWNU dan PCNU dalam menentukan kepengurusan yang memiliki akar kuatdiwargaNU. Pemaksaan sistem AHWA yang mau diberlakukan untuk pemilihan kepemimpinan syuriyah juga merupakan upaya pelemahan syuriyah yang merupakan jajaran ulama. Legitimasi ketua umum Tanfidziyah yang dipilih langsung oleh perwakilan PWNU dan PCNU bisa jadi akan merasalebihkuat ketimbang syuriyah yang diputuskan melalui AHWA.

Dan bila itu terjadi maka menjadi pintu masuknya ideologi selain ahlussunahwaljamaah ke NU, karena kepengurusan ulama syuriyah yang lemah tidak akan mampu membendungnya. KH Abdul Wahab mensinyalir kepengurusan NU yang sekaranginimenerimabanyak titipan dari ideologi di luar Aswaja yangmerasuki NU.”Karena itu, pengurus NU ke depan harus diseleksi secara ketat asal-muasal dan ideologinya.

Jangan ada titipan-titipan dari paham sebelah,” harapnya. Sebelumnya forum Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama yang diselenggarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), selama dua hari mulai Minggu (14/6) menyepakati pemilihan Rais‘ Aam dalam Muktamar ke-33 NU menggunakan sistem AHWA atau musyawarah mufakat. Ketua Lajnah Falakiyah KH Ghazali Masruri berpendapat, sistem AHWA tidak patut digunakan pada Muktamar NU mendatang, karena selain dapat mengadu domba forum ulama, juga akan menimbulkan konflik termasuk kemungkinan terjadinya politik uang.

Seperti diketahui, Muktamar ke-33 NU akan dilangsungkan di Jombang, Jawa Timur, 1–5 Agustus 2015 mendatang. Dari data yang dihimpun KORAN SINDO, mereka yang diwacanakan maju adalah, Salahuddin Wahid (Gus Solah), Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Said Aqiel Siradj. W

akil Ketua Umum PBNU As’ad Said Ali, Wakil Rais Syuriyah yang juga mantan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah Muhammad Adnan, serta Ketua Laziznu Masruri Malik. Sementara itu, untuk calon ketua Rais Aam NU adalah Hasyim Muzadi dan Wakil Ketua RaisAamSyuriyahPBNUMustofa Bisri. Termasuk Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur yang muncul, yakni Miftahul Akhyar.

Alfian/sucipto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0679 seconds (0.1#10.140)