Menginspirasi Kecantikan Wanita Indonesia

Selasa, 30 Juni 2015 - 09:47 WIB
Menginspirasi Kecantikan Wanita Indonesia
Menginspirasi Kecantikan Wanita Indonesia
A A A
Kesuksesan Wardah sebagai produk kosmetika untuk wanita muslimah bukan didapat dengan proses mudah. Berbagai tantangan harus dilewati sehingga Wardah bisa diterima oleh berbagai kalangan masyarakat termasuk wanita yang bukan muslim. Kini pangsa pasar Wardah pun semakin luas, merambah hingga mancanegara.

Inovasi menjadi kunci sukses Wardah yang hingga kini sudah bertahan 20 tahun di pasar kosmetik Indonesia. “Tanpa inovasi kami tidak akan bisa bertahan serta bisa meraih posisi sebagai brand kosmetik halal terbesar di Indonesia,” ujar pendiri dan pemilik Wardah Cosmetics, Nurhayati Subakat.

Selama ini Wardah selalu membuka diri untuk setiap pembaruan dan terus mendengarkan apa yang diinginkan konsumen. Selain itu, Wardah di bawah naungan PT Paragon Technology Innovation (PTI) memiliki tim riset dan tim promosi yang selalu kolaboratif dan dibekali banyak sumber daya agar dapat terus berkembang.

Hal tersebut dilakukan agar Wardah tetap terjaga menjadi brand inovatif dan inspiratif. Nurhayati mengisahkan, Indonesia yang memiliki populasi muslim terbesar menjadikan dirinya ingin membuat produk kosmetik dengan konsep dan segmen bisnis yang sangat fokus untuk perempuan muslimah. “Saat itu belum ada produk kosmetik untuk muslimah karena kekosongan tersebut saya mencoba untuk mengisi celah yang kosong itu,” ungkap wanita lulusan pendidikan farmasi itu.

Berdasarkan pengalamannya bekerja di perusahaan kosmetik besar, serta dengan bekal ilmu yang didapatkannya dari saat kuliah di Jurusan Farmasi ITB. Nurhayati mencoba membuka bisnis rumahan dengan modal awal Rp2 juta. Awalnya dia mulai memproduksi sampo dengan merek “Puteri” yang dikerjakannya di rumah, dengan dibantu oleh satu asisten rumah tangga.

Tidak mudah bagi Nurhayati memasarkan produknya karena dia bukan berasal dari bidang marketing. Namun, dengan penuh keyakinan dia memasarkan langsung ke salon-salon, rumahrumah, warung-warung, dan dibantu promosi dari mulut ke mulut, sehingga produknya semakin dikenal oleh masyarakat.

“Saya yakin sekali memasarkan produk sampo ini karena kualitasnya kelas internasional,” kenangnya sambil tertawa. Respons yang baik serta permintaan yang besar dari konsumen, membuat produk buatan Nurhayati menjadi yang terbesar di Indonesia hanya dalam waktu setahun. Sayangnya, saat usahanya sedang naik daun, pada tahun 1990 pabrik dan kantornya mengalami kebakaran.

Usahanya yang dirintis dari awal hangus terbakar menjadi arang. Dia pun sempat berpikir untuk menutup usahanya. “Kemudian, saya berpikir kembali dan mempertimbangkan nasib karyawan yang bisa kehilangan pekerjaan pada saat itu. Dengan tekad yang kuat serta berdoa, alhamdulillah niat itu diridai Allah SWT dan bisa berkembang pesat seperti sekarang,” ungkapnya.

Nurhayati dibantu oleh suaminya kembali memulai usahanya dari awal, bahkan dengan kerja kerasnya mampu membuat perusahaannya, Pusaka Tradisi Ibu (PTI), kembali tumbuh dan terus melakukan inovasi. Salah satu Inovasi yang dilakukannya, pada tahun 1995 istri dari Subakat Hadi ini mulai mengembangkan produk kosmetik halal untuk muslimah pertama di Indonesia, dengan menggunakan brandWardah.

Ternyata, produk yang dibuatnya tersebut laku keras di pasaran sehingga produknya terus berkembang pesat serta diproduksi secara massal. “PTI mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI, dengan brand Wardah sebagai pionir kosmetik halal di Indonesia,” kata wanita asli Minangkabau itu.

Wardah lahir sebagai produk kosmetik dan perawatan kulit yang menjadi bagian penting dari hidup perempuan Indonesia. ”Ada tiga prinsip yang kami pegang yaitu pure and safe, beauty expert, dan inspiring beauty,” ungkapnya. Pemasaran produk kosmetik yang dilakukan oleh wanita kelahiran 27 Juli 1950 di Padang Panjang, Sumatera Barat, ini melalui agen di kota-kota besar, dan menggunakan sistem multilevel marketing (MLM).

Ternyata usaha ini membuahkan hasil pertumbuhan perusahaan yang luar biasa mencapai 60%. Bahkan, pada tahun 2006 pertumbuhannya mencapai 90%. Selain itu, selama empat tahun terakhir perkembangan omzet Wardah Cosmetics mencapai 75% per tahun.

Padahal, berdasarkan survei AC Nielsen, perkembangan omzet kosmetik rata-rata hanya 15% per tahun. Ini karena Wardah nyaris menjadi pemain satu-satunya di pasar kosmetik berlabel halal di Indonesia.

Yang jelas, Wardah adalah yang terbesar dan market leaderdi pasar kosmetik dalam negeri. Kemudian, pada tahun 2011 PT Pusaka Tradisi Ibu berubah nama menjadi PT Paragon Technology Innovation (PTI), yang saat ini memiliki dua pabrik di Cibodas dan Tangerang dengan sekitar 30 distribution centerdan 4.500 karyawan di seluruh Indonesia.

Kini Wardah juga telah dipasarkan ke Malaysia dan mendapat sambutan yang besar oleh wanita muslim di sana. “Insya Allah dalam waktu dekat Wardah akan dipasarkan secara global dengan marketyang lebih luas,” imbuhnya.

Robi ardianto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3765 seconds (0.1#10.140)