Melindungi Kaum Hawa Dengan Srikandi Protection
A
A
A
Membidik wanita sebagai target pasar bukan perkara mudah. Namun, jika sudah berhasil menaklukkannya, seluruh anggota keluarga juga akan ikut serta. Inilah yang menggoda PT Zurich Topas Life mengeluarkan produk Srikandi Protection.
Peran penting wanita sebagai pusat keuangan keluarga tidak perlu diragukan lagi.Peran tersebutlah yang membuat berbagai produsen membidik kaum Hawa agar bisa memakai produknya. Ada yang sukses, namun tidak sedikit yang harus bekerja keras. Salah satu yang sukses adalah produk Srikandi Protection yang dikeluarkan oleh Zurich Topas Life.
Menariknya, meski Zurich merupakan perusahaan asuransi internasional yang bermarkas di Swiss, pemilihan nama Srikandi untuk produk mereka merupakan sesuatu yang baru. Pasalnya, nama produk dengan brandlokal jarang sekali terjadi di perusahaan-perusahaan multinasional. Chief Marketing Officer Zurich Topas Life Heru Gunadi mengungkapkan, bukan perkara mudah untuk meyakinkan kantor pusat Zurich.
Pasalnya, brandZurich yang berbau internasional sudah cukup kuat untuk membidik pangsa pasar di Indonesia. “Zurich asalnya dari Switzerland, biasanya kalau datang ke Indonesia mereka bawa nama bulenya. Dari nama dan segala macam tetap internasional,” ungkapnya saat ditemui KORAN SINDO beberapa waktu lalu. Dari itu, dia ingin membawa nama lokal ke dalam produk Zurich, pasalnya marketdi Indonesia memiliki karakteristik unik.
“Saya ingin segala sesuatunya lokal. Dari konteks penamaannya lokal, kontennya juga. Tujuannya untuk mengenalkan produk lebih mudah kepada masyarakat,” imbuhnya. Selain itu, brand ini dapat memberikan keistimewaan tersendiri untuk Zurich.
Produk ini merupakan produk pertama yang sangat fokus pada wanita. “Dari 51 perusahaan asuransi jiwa, semuanya mungkin memiliki produk khusus wanita. Tapi yang saya lihat mereka tidak begitu serius bahwa produk ini khusus wanita. Tapi Zurich sangat clearmembidik wanita,” ujarnya.
Menurutnya, asuransi bukan hanya untuk perlindungan jiwa seperti saat peserta meninggal dunia, namun juga menjaga orang yang dikasihi. ”Sebenarnya ini bagian dari strategi Zurich, yaitu pertama wanita, kedua netizenatau orang-orang digital, ketiga anak atau anak kecil,” katanya.
Srikandi Protection yang membidik kaum perempuan produktif di rentang usia 25-49 tahun menawarkan delapan manfaat utama, yakni perlindungan hingga Rp1 miliar apabila peserta asuransi terdiagnosa salah satu dari 44 penyakit kritis.
Ada juga santunan pengobatan hingga Rp500 juta yang diberikan di awal segera setelah terdiagnosa salah satu dari 32 penyakit kritis, ada juga penggantian biaya medical check-upatau diagnosa awal sebesar Rp10 juta yang dibayarkan saat klaim disetujui.
Selain itu, terdapat manfaat biaya pengobatan selama masa perawatan sebesar Rp3 juta per bulan selama 12 bulan, lalu manfaat masa pemulihan selama 5 tahun sebesar Rp3 juta di tahun pertama dengan kenaikan sebesar 15% per tahunnya. “Dan masih banyak manfaat lain yang bisa dirasakan oleh kaum wanita yang memiliki Srikandi Protection,” kata Heru.
Bidik Second City
Untuk memasarkan Srikandi Protection, Zurich bukan hanya membidik kota besar, namun kabupaten yang disebut oleh Heru sebagai second city. “Kompetitor lainnya juga menyasar kota-kota besar sehingga membuat konsumennya itu-itu saja. Kalau kami sasar kota-kota kedua,” bebernya.
Di kota kedua terdapat banyak masyarakat yang membutuhkan asuransi, namun terbatas pengetahuan yang mereka miliki. “Mereka (masyarakat) memang membutuhkan asuransi, tapi mereka tidak tahu harus bagaimana, dan daftar kepada siapa,” kata Heru.
Hasilnya? Respons positif didapatkan Zurich dari masyarakat di berbagai second city. Sejak peluncuran Srikandi Protection pada Juni 2014, kontribusinya sudah mencapai 34% dari total penjualan produk Zurich. Selain gencar membidik second city, Zurich membekali agen dengan pengetahuan yang mumpuni.
Untuk melancarkan usahanya, Zurich membentuk tim khusus yang dinamai ”Kopasus” untuk mempercepat penetrasi produknya. “Agen Kopasus ini kami tempatkan di masing-masing wilayah untuk dapat memantau sekaligus berjualan produk kami,” ungkapnya.
Arsy suci
Peran penting wanita sebagai pusat keuangan keluarga tidak perlu diragukan lagi.Peran tersebutlah yang membuat berbagai produsen membidik kaum Hawa agar bisa memakai produknya. Ada yang sukses, namun tidak sedikit yang harus bekerja keras. Salah satu yang sukses adalah produk Srikandi Protection yang dikeluarkan oleh Zurich Topas Life.
Menariknya, meski Zurich merupakan perusahaan asuransi internasional yang bermarkas di Swiss, pemilihan nama Srikandi untuk produk mereka merupakan sesuatu yang baru. Pasalnya, nama produk dengan brandlokal jarang sekali terjadi di perusahaan-perusahaan multinasional. Chief Marketing Officer Zurich Topas Life Heru Gunadi mengungkapkan, bukan perkara mudah untuk meyakinkan kantor pusat Zurich.
Pasalnya, brandZurich yang berbau internasional sudah cukup kuat untuk membidik pangsa pasar di Indonesia. “Zurich asalnya dari Switzerland, biasanya kalau datang ke Indonesia mereka bawa nama bulenya. Dari nama dan segala macam tetap internasional,” ungkapnya saat ditemui KORAN SINDO beberapa waktu lalu. Dari itu, dia ingin membawa nama lokal ke dalam produk Zurich, pasalnya marketdi Indonesia memiliki karakteristik unik.
“Saya ingin segala sesuatunya lokal. Dari konteks penamaannya lokal, kontennya juga. Tujuannya untuk mengenalkan produk lebih mudah kepada masyarakat,” imbuhnya. Selain itu, brand ini dapat memberikan keistimewaan tersendiri untuk Zurich.
Produk ini merupakan produk pertama yang sangat fokus pada wanita. “Dari 51 perusahaan asuransi jiwa, semuanya mungkin memiliki produk khusus wanita. Tapi yang saya lihat mereka tidak begitu serius bahwa produk ini khusus wanita. Tapi Zurich sangat clearmembidik wanita,” ujarnya.
Menurutnya, asuransi bukan hanya untuk perlindungan jiwa seperti saat peserta meninggal dunia, namun juga menjaga orang yang dikasihi. ”Sebenarnya ini bagian dari strategi Zurich, yaitu pertama wanita, kedua netizenatau orang-orang digital, ketiga anak atau anak kecil,” katanya.
Srikandi Protection yang membidik kaum perempuan produktif di rentang usia 25-49 tahun menawarkan delapan manfaat utama, yakni perlindungan hingga Rp1 miliar apabila peserta asuransi terdiagnosa salah satu dari 44 penyakit kritis.
Ada juga santunan pengobatan hingga Rp500 juta yang diberikan di awal segera setelah terdiagnosa salah satu dari 32 penyakit kritis, ada juga penggantian biaya medical check-upatau diagnosa awal sebesar Rp10 juta yang dibayarkan saat klaim disetujui.
Selain itu, terdapat manfaat biaya pengobatan selama masa perawatan sebesar Rp3 juta per bulan selama 12 bulan, lalu manfaat masa pemulihan selama 5 tahun sebesar Rp3 juta di tahun pertama dengan kenaikan sebesar 15% per tahunnya. “Dan masih banyak manfaat lain yang bisa dirasakan oleh kaum wanita yang memiliki Srikandi Protection,” kata Heru.
Bidik Second City
Untuk memasarkan Srikandi Protection, Zurich bukan hanya membidik kota besar, namun kabupaten yang disebut oleh Heru sebagai second city. “Kompetitor lainnya juga menyasar kota-kota besar sehingga membuat konsumennya itu-itu saja. Kalau kami sasar kota-kota kedua,” bebernya.
Di kota kedua terdapat banyak masyarakat yang membutuhkan asuransi, namun terbatas pengetahuan yang mereka miliki. “Mereka (masyarakat) memang membutuhkan asuransi, tapi mereka tidak tahu harus bagaimana, dan daftar kepada siapa,” kata Heru.
Hasilnya? Respons positif didapatkan Zurich dari masyarakat di berbagai second city. Sejak peluncuran Srikandi Protection pada Juni 2014, kontribusinya sudah mencapai 34% dari total penjualan produk Zurich. Selain gencar membidik second city, Zurich membekali agen dengan pengetahuan yang mumpuni.
Untuk melancarkan usahanya, Zurich membentuk tim khusus yang dinamai ”Kopasus” untuk mempercepat penetrasi produknya. “Agen Kopasus ini kami tempatkan di masing-masing wilayah untuk dapat memantau sekaligus berjualan produk kami,” ungkapnya.
Arsy suci
(ftr)