Mengedepankan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Selasa, 30 Juni 2015 - 08:54 WIB
Mengedepankan Prinsip...
Mengedepankan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
A A A
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) merupakan perusahaan berbasis sumber daya alam terkemuka yang terdiversifikasi dan memiliki kegiatan yang terintegrasi secara vertikal dengan komoditas utama feronikel, emas, alumina, dan jasa pengolahan dan pemurnian logam mulia.

Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan sumber daya alam.

Antam memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, Antam membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.

Ada beberapa strategi yang terkait dengan bisnis inti untuk memperoleh nilai maksimal melalui pemanfaatan cadangan. Langkah pertama, perseroan meningkatkan kompetensi inti di bidang penambangan dan pengolahan untuk memastikan operasi yang stabil dan aman. Berikutnya kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan dalam komoditas nikel, emas, bauksit dan batubara guna menjamin profitabilitas yang bersifat jangka panjang.

Melalui maksimalisasi output produksi, perseroan dapat meningkatkan pendapatan serta menurunkan tingkat biaya. Hingga akhir 2014, perseroan memiliki jumlah cadangan dan sumber daya bijih nikel kadar tinggi dan kadar rendah lebih dari 974 juta wet metric ton (wmt). Jumlah cadangan dan sumber daya bijih bauksit sebesar lebih dari 699 juta wmt. Total cadangan emas konsolidasi Antam sebesar 4,4 juta dry metric ton (dmt).

Dalam menjalankan bisnisnya, Antam menetapkan nilai-nilai korporasi yang dikenal dengan nama PIONEER (Professionalism, Integrity, GlObal Mentality, HarmoNy, ExcEllence dan Reputation), yang aktualisasinya dimulai dari pimpinan yang bercirikan SENSE (Speed, ENergize, ReSpect, and CouragE).

Sehingga akan membawa insan Antam ke level Human Capital Excellence, yaitu insaninsan Antam yang memenuhi kriteria BEST (Beyond expectation, Environment awareness dan Synergized parTnership). Sepanjang tahun ini perseroan telah menerima beberapa penghargaan. Di antaranya dalam ajang Corporate Image Award 2015 untuk kategori Mineral Mining pada 11 Juni 2015.

Antam meraih skor Corporate Image Index (CII) sebesar 1.980 yang merupakan skor tertinggi dalam kategori mineral mining yang diselenggarakan Frontier Consulting. Pengukuran Corporate Image (IMAC) 2015 menggunakan metode survei kepada 3.525 responden yang terdiri atas eksekutif level menengah dan tinggi, investor, jurnalis, dan publik umum. Dimensi yang diukur adalah quality, performance, responsibility, dan attractiveness .

Selain itu, Antam menerima penghargaan di kategori Pengembangan Keanekaragaman Hayati dan Penyelamatan Sumber Daya Air Indonesia pada Indonesia Green Awards 2015. Indonesia Green Award merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh LaTofi School of CSR. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang berkontribusi kepada preservasi alam, termasuk juga implementasi aktivitas tanggung jawab sosial berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi hijau.

Pesan yang diambil dari berbagai pengakuan di atas sangat strategis. Secara fundamental Antam tetap baik dan selalu dioperasikan dengan selalu mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Kalaupun Antam dalam keadaan rugi lebih disebabkan oleh faktor situasional belaka. Perseroan didirikan pada 5 Juli 1968 dengan nama Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22/1968.

Sebagai hasil penggabungan dari Badan Pimpinan Umum Perusahaan-Perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nikkel Indonesia, dan Proyek Tambang Intan Kalimantan Selatan.

Pendirian PN Aneka Tambang tersebut telah diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 36/1968 tanggal 5 Juli 1968. Namun, pada 14 Juni 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26/1974 status perseroan diubah dari perusahaan negara menjadi perusahaan perseroan (persero) dan sejak itu dikenal sebagai ”Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.

Hermansah Program Penghematan Jadi Prioritas Utama

PELAKSANAANpelarangan ekspor bijih mineral, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor I/2014 yang efektif per 12 Januari 2014, memberikan dampak negatif terhadap Aneka Tambang (Antam).

Mengingat, penjualan nikel dan bijih bauksit menyumbang lebih dari 33% dari total pendapatan perusahaan. Hal itu menjadikan Antam membukukan rugi bersih senilai Rp775 miliar dengan nilai penjualan sebesar Rp9,42 triliun di 2014. Namun bukan Antam namanya jika tidak bisa mengatasi tantangan tersebut. Sebagai perusahaan entitas kunci industri pertambangan global yang didukung jumlah cadangan dan sumber daya energi besar, perseroan melakukan berbagai program penghematan biaya dan optimalisasi kinerja operasional menjadi prioritas utama Antam.

Melalui penerapan program penghematan biaya seperti penggunaan umpan bijih yang lebih murah dari Pomalaa. Evaluasi terhadap kontrak-kontrak dengan pihak ketiga serta penerapan vendor held stock (VHS) yang menghilangkan biaya persediaan bahan bakar Antam berhasil menghemat Rp64,9 miliar pada 2014. Selain itu, upaya pada 2014 dalam mengelola Antam ialah tetap dipertahankannya tingkat komitmen tertinggi.

Di antaranya melalui program BRANKAS (BeRencana AmaN Kelola emaS) merupakan jasa depositori emas logam mulia yakni pengembangan lebih lanjut jual beli emas melalui 10 gerai butik emas yang sudah dibuka Antam sampai dengan 2014. Tambahan cash lainnya berasal dari operasi komersial dari Pabrik CGA Tayan dan operasi komersial P3FP pada 2015 sehingga diperoleh tambahan 2.400 ton nikel dalam feronikel.

Proyek CGA Tayan dan P3FP merupakan ”buah” komitmen Antam dalam mendukung program hilirisasi yang diamanatkan UU Nomor 4/2009 mengenai Minerba. Kemudian disinkronkan dengan program kemandirian dan kedaulatan ekonomi bangsa sebagaimana diamanatkan UU Perindustrian Nomor 3/2014, yang mengusung Visi Pembangunan Industri Nasional 2035: ”Menjadi Negara Industri Tangguh.

” Dalam hal itu peran Antam sangat strategis, yaitu perusahaan yang bermain di industri hulu. Komitmen hilirisasi Antam dikukuhkan juga dengan perubahan Visi Antam 2020 menjadi Visi Antam 2030. Jika semula berbasis pertambangan berubah menjadi berbasis sumber daya alam. Diwujudkan dalam misinya memaksimalkan nilai perusahaan bagi shareholder dan stakeholder .

Pada kuartal I/2015, pengembangan perusahaan masih terus menunjukkan progres yang baik dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip kehati-hatian. Pabrik CGA Tayan telah beroperasi komersial sejak bulan Januari 2015 sementara kemajuan EPC Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) sudah mencapai 89% per 31 Maret 2015 dengan fasilitas Furnace-4 sudah memasuki tahap commissioning .

Selain itu, Antam juga telah meresmikan fasilitas top blown rotary converter (TBRC) yang dapat mengekstraksi logam emas dan logam-logam berharga lain seperti selenium, paladium, platinium, dan lain-lain dari produk anode slime . Sebagai hasil dari upaya efisiensi yang dilakukan secara terus menerus, pada kuartal I/2015 Antam berhasil menghemat Rp3,6 miliar penghematan penggunaan bahanbahan untuk kegiatan operasional di unit bisnis serta negosiasi kontrak dengan pihak ketiga.

Hingga akhir tahun ini Antam menargetkan produksi feronikel sebesar 20.400 TNi dengan penjualan sebesar 22.000 TNi. Sementara itu, penjualan emas ditargetkan sebesar 9.963 kg (320.318 toz). Menyusul operasi komersial pabrik CGA Tayan, Antam menargetkan volume produksi CGA sebesar 157.000 ton alumina based dengan volume penjualan 149.000 ton alumina based di tahun 2015.

Hermansah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0742 seconds (0.1#10.140)