Siap dengan Pendidikan Vokasi

Senin, 29 Juni 2015 - 11:26 WIB
Siap dengan Pendidikan Vokasi
Siap dengan Pendidikan Vokasi
A A A
Persaingan ketat di dunia kerja menuntut mahasiswa memiliki keahlian khusus demi bisa menembus ranah industri.

Pendidikan vokasi dapat menjadi alternatif bagi calon mahasiswa untuk mempersiapkan bekal keahlian itu. Menurut Ketua Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia Hotma Prawoto, pendidikan vokasi adalah pendidikan yang membangun keahlian bersertifikasi, sehingga calon pekerja terlindungi hak-haknya di dunia global.

”Mahasiswa vokasi disiapkan untuk menerapkan bidang ilmu yang mereka miliki. Pendidikannya terdiri atas 60% praktik dan 40% teori. Dengan begitu, mahasiswa vokasi akan mampu bersaing,” katanya. Hotma yakin mahasiswa lulusan pendidikan vokasi mampu bersaing untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ”Bagi lulusan vokasi, MEA merupakan tantangan, bukan hambatan,” imbuhnya.

Pendidikan vokasi saat ini telah memiliki program berkelanjutan dengan dibukanya program mulai diploma 1 hingga strata 3 terapan untuk menambah kompetensi bagi mahasiswa vokasi. ”Kami akan terus tingkatkan kemampuan mahasiswa vokasi. Bahkan di UGM sudah dibuka S-2 terapan,” sebutnya.

Rektor UI Muhammad Annis sepakat, demi meningkatkan daya saing terutama untuk tenaga kerja dalam menghadapi MEA perlu adanya sertifikasi keahlian, terutama bagi lulusan vokasi. ”Pendidikan vokasi bertujuan untuk menciptakan lulusan atau tenaga kerja yang profesional di bidang tertentu. Sebab, kurikulum yang diberikan berbasis kompetensi, ditambah lagi dengan pemberian sertifikasi sehingga lulusan pendidikan vokasi dapat bersaing dalam dunia kerja,” katanya.

Saat ini yang telah bergabung di Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia sebanyak 50 perguruan tinggi (PT), di antaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), UPN Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Brawijaya. ”Nanti masingmasing PT akan dibagi-bagi sebagai pusat keahlian, sehingga berbeda antara perguruan tinggi satu dengan yang lain. Masing-masing mengembangkan keahlian sendirisendiri, jadi kami bersinergi,” kata Hotma lagi.

Pendidikan vokasi bertujuan menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan serta keahlian secara profesi dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu seperti seni, teknologi, kesehatan, ekonomi, dan pariwisata, serta menghasilkan penelitian terapan dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia juga akan membangun Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di masingmasing perguruan tinggi, plus tempat uji kompetensi (TUK).

Mahasiswa pendidikan vokasi tidak hanya akan memegang ijazah, tapi juga diberi sertifikasi kompetensi. Hotma berharap, pemerintah membantu pendidikan vokasi dalam hal pendanaan proses sertifikasi, karena dengan itu perguruan tinggi dapat mencetak tenaga kerja yang siap bersaing di mana pun.

robi ardianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7476 seconds (0.1#10.140)