Pengalaman HT Bisa Ditularkan untuk Pimpin Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Lahirnya Partai Persatuan Indonesia (Perindo) diharapkan untuk fokus memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil.
Apalagi pengalaman ketua umumnya, Hary Tanoesoedibjo (HT), yang telah sukses membangun perusahaannya diharapkan bisa menular untuk memimpin negeri. Pernyataan tersebut salah satunya datang dari beberapa sopir taksi di Jakarta. Seorang sopir taksi Blue Bird, Eko, yang membawa penumpang seusai mengikuti buka puasa bersama di Kantor DPP Perindo mengatakan harapannya agar hadirnya Perindo dapat turut fokus menyejahterakan kehidupan rakyat kecil.
“Semoga Perindo dan Pak Hary Tanoe bisa memimpin. Yang penting Pak, permintaan wong kecil, mikirin wong kecil dan jangan korupsi. Itu Pak dah cukup,” tegasnya di Jakarta, Sabtu (27/6).
Eko juga mengapresiasi lahirnya Perindo yang menurutnya partai tersebut memiliki pemikiran yang lebih mikro, lebih nyata ketimbang hanya berbicara visi misi saja. “Saya tertarik dengan Perindo dan Pak Hary Tanoe, pemikirannya lebih mikro. Maaf ya Pak, saya bukan membanding-bandingkan, sekarang lebih parah. Masih enak zaman SBY, masih ada kebijakan,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintahan baru hari ini belum membawa perkembangan apa pun dalam kebijakannya, bahkan apa yang dirasakan Eko adalah kemunduran dari sebelumnya. “Sekarang hanya pencitraan dengan blusukan saja. Kita-kita ketipu dengan gayanya yang blusukan, ternyata makin parah. Ini paling parah. Jelek-jelek begini, maaf ya saya rajin mengikuti berita,” tandasnya.
Kondisi serupa juga disampaikan sopir Taksi Ekspress dibilangan Cikini, Cahya. Dia mengungkapkan agar keberadaan Perindo yang dipimpin CEO MNC Group bisa terus melihat ke bawah (rakyat kecil) dan memperhatikan kebutuhannya. “Saya harap adanya Perindo, berkah buat umat kecil kayak kita ini, pemimpinnya harus perhatikan rakyat miskinnya, jangan lihat yang kaya terus,” tegasnya kemarin kepada KORAN SINDO.
Dia juga mengatakan, Hary Tanoesoedibjo sebagai CEO MNC Group yang dapat membuat perusahaannya besar juga diharapkan nantinya dapat membesarkan negara seperti perusahaannya. “Pemimpinnya jangan terlalu banyak obral janji visi misi aja , saya suka yang langsung keluarkan kebijakan yang menguntungkan rakyat kecil,” tandasnya.
Hal senada disampaikan sopir Taksi Ekspres Alim. Menurut dia, saat ini dirinya kerap tidak bisa menutupi setoran yang seharusnya sebesar Rp650.000 per hari. Keadaan ini sangat berbeda pemerintahan sebelumnya di mana ekonomi masyarakat cukup baik, termasuk daya belinya.
Sebelumnya, HT mengatakan Indonesia membutuhkan penanganan cepat dan tepat menghadapi perekonomian yang semakin buruk. Saat ini ekonomi melambat, daya beli menurun, terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), dan kesenjangan makin lebar.
“Ini perlu campur tangan pemerintah, kebijakan yang bisa membuat aktivitas lebih aktif lagi,” katanya dalam acara buka puasa bersama di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta Pusat.
Mula akmal/ ridwansyah
Apalagi pengalaman ketua umumnya, Hary Tanoesoedibjo (HT), yang telah sukses membangun perusahaannya diharapkan bisa menular untuk memimpin negeri. Pernyataan tersebut salah satunya datang dari beberapa sopir taksi di Jakarta. Seorang sopir taksi Blue Bird, Eko, yang membawa penumpang seusai mengikuti buka puasa bersama di Kantor DPP Perindo mengatakan harapannya agar hadirnya Perindo dapat turut fokus menyejahterakan kehidupan rakyat kecil.
“Semoga Perindo dan Pak Hary Tanoe bisa memimpin. Yang penting Pak, permintaan wong kecil, mikirin wong kecil dan jangan korupsi. Itu Pak dah cukup,” tegasnya di Jakarta, Sabtu (27/6).
Eko juga mengapresiasi lahirnya Perindo yang menurutnya partai tersebut memiliki pemikiran yang lebih mikro, lebih nyata ketimbang hanya berbicara visi misi saja. “Saya tertarik dengan Perindo dan Pak Hary Tanoe, pemikirannya lebih mikro. Maaf ya Pak, saya bukan membanding-bandingkan, sekarang lebih parah. Masih enak zaman SBY, masih ada kebijakan,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintahan baru hari ini belum membawa perkembangan apa pun dalam kebijakannya, bahkan apa yang dirasakan Eko adalah kemunduran dari sebelumnya. “Sekarang hanya pencitraan dengan blusukan saja. Kita-kita ketipu dengan gayanya yang blusukan, ternyata makin parah. Ini paling parah. Jelek-jelek begini, maaf ya saya rajin mengikuti berita,” tandasnya.
Kondisi serupa juga disampaikan sopir Taksi Ekspress dibilangan Cikini, Cahya. Dia mengungkapkan agar keberadaan Perindo yang dipimpin CEO MNC Group bisa terus melihat ke bawah (rakyat kecil) dan memperhatikan kebutuhannya. “Saya harap adanya Perindo, berkah buat umat kecil kayak kita ini, pemimpinnya harus perhatikan rakyat miskinnya, jangan lihat yang kaya terus,” tegasnya kemarin kepada KORAN SINDO.
Dia juga mengatakan, Hary Tanoesoedibjo sebagai CEO MNC Group yang dapat membuat perusahaannya besar juga diharapkan nantinya dapat membesarkan negara seperti perusahaannya. “Pemimpinnya jangan terlalu banyak obral janji visi misi aja , saya suka yang langsung keluarkan kebijakan yang menguntungkan rakyat kecil,” tandasnya.
Hal senada disampaikan sopir Taksi Ekspres Alim. Menurut dia, saat ini dirinya kerap tidak bisa menutupi setoran yang seharusnya sebesar Rp650.000 per hari. Keadaan ini sangat berbeda pemerintahan sebelumnya di mana ekonomi masyarakat cukup baik, termasuk daya belinya.
Sebelumnya, HT mengatakan Indonesia membutuhkan penanganan cepat dan tepat menghadapi perekonomian yang semakin buruk. Saat ini ekonomi melambat, daya beli menurun, terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), dan kesenjangan makin lebar.
“Ini perlu campur tangan pemerintah, kebijakan yang bisa membuat aktivitas lebih aktif lagi,” katanya dalam acara buka puasa bersama di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta Pusat.
Mula akmal/ ridwansyah
(ftr)