Indonesia Butuh Penanganan Tepat
A
A
A
JAKARTA - Indonesia membutuhkan penanganan cepat dan tepat menghadapi perekonomian yang semakin buruk. Saat ini ekonomi melambat, daya beli menurun, terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), dan kesenjangan makin lebar.
”Ini perlu campur tangan pemerintah, kebijakan yang bisa membuat aktivitas lebih aktif lagi. Pemerintah sangat memegang peranan dalam menentukan seberapa cepat kita bisa mengatasi ini,” kata Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) dalam acara buka puasa bersama di Kantor DPP Partai Perindo, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
HT menerangkan, saat ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah adalah bagaimana investasi bisa masuk deras ke Indonesia. Dengan begitu pembangunan bisa berjalan. ”Indonesia membutuhkan solusi cepat karena yang paling merasakan dampak ekonomi adalah masyarakat bawah,” ujarnya. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, masyarakat bawah seperti petani, nelayan, pengusaha mikro, dan buruh paling merasakan dampak dari lesunya perekonomian saat ini.
Said mengamini pernyataan HT tentang perlunya kebijakan tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah sehingga mereka bisa ikut menggerakkan perekonomian. Semakin banyak penggerak, perekonomian Indonesia bisa tumbuh maksimal. ”Kalau ekonomi terpuruk, pasti korban pertama ya warga NU, karena basisnya kan di pedesaan, nelayan, buruh.
Karena itu, saya setuju sekali dengan pernyataan Pak Hary Tanoe tadi,” ungkap Said. Dalam kesempatan itu Said juga mengungkapkan apresiasinya terhadap perjuangan Partai Perindo. Dia yakin, selama berpihak kepada masyarakat kecil, Partai Perindo akan memenangkan Pemilu 2019. ”Selama Perindo berpihak kepada rakyat kecil, insyAllah Perindo akan mendapat kemenangan,” ujarnya.
Isu Penting
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai pernyataan HT mengenai situasi ekonomi terkini merupakan isu penting. Dalam kondisi seperti sekarang, pemerintah tidak bisa hanya menunggu. ”(Nilai tukar) dolar belum pulih, kemudian banyak pabrik- pabrik berguguran dan tutup. Jadi, sekarang ini Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) harus mengambil tindakan yang cepat, jangan menunggu,” katanya.
Acara buka puasa bersama Partai Perindo kemarin dihadiri sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara dan pimpinan partai politik. Mereka antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Agus Hermanto, serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden Subagyo HS.
Selain itu Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, Wakil Ketua Umum PPP Achmad Dimyati Natakusuma, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, kegiatan buka puasa bersama ini dilakukan dalam rangka silaturahmi antara pimpinan Partai Perindo dengan para kader dan sejumlah elit partai politik lainnya serta tokoh bangsa untuk saling bertukar pemikiran maupun gagasan.
”Karena ini bulan puasa, bulan yang penuh rahmat, kita menginginkan agar para pemimpin bersatu padu untuk mencari solusi masalah bangsa yang saat ini sedang mengalami keterpurukan,” ujarnya.
Sucipto/ hasyim asyari/fajar pratiwi/raka mahesa
”Ini perlu campur tangan pemerintah, kebijakan yang bisa membuat aktivitas lebih aktif lagi. Pemerintah sangat memegang peranan dalam menentukan seberapa cepat kita bisa mengatasi ini,” kata Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) dalam acara buka puasa bersama di Kantor DPP Partai Perindo, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
HT menerangkan, saat ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah adalah bagaimana investasi bisa masuk deras ke Indonesia. Dengan begitu pembangunan bisa berjalan. ”Indonesia membutuhkan solusi cepat karena yang paling merasakan dampak ekonomi adalah masyarakat bawah,” ujarnya. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, masyarakat bawah seperti petani, nelayan, pengusaha mikro, dan buruh paling merasakan dampak dari lesunya perekonomian saat ini.
Said mengamini pernyataan HT tentang perlunya kebijakan tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah sehingga mereka bisa ikut menggerakkan perekonomian. Semakin banyak penggerak, perekonomian Indonesia bisa tumbuh maksimal. ”Kalau ekonomi terpuruk, pasti korban pertama ya warga NU, karena basisnya kan di pedesaan, nelayan, buruh.
Karena itu, saya setuju sekali dengan pernyataan Pak Hary Tanoe tadi,” ungkap Said. Dalam kesempatan itu Said juga mengungkapkan apresiasinya terhadap perjuangan Partai Perindo. Dia yakin, selama berpihak kepada masyarakat kecil, Partai Perindo akan memenangkan Pemilu 2019. ”Selama Perindo berpihak kepada rakyat kecil, insyAllah Perindo akan mendapat kemenangan,” ujarnya.
Isu Penting
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai pernyataan HT mengenai situasi ekonomi terkini merupakan isu penting. Dalam kondisi seperti sekarang, pemerintah tidak bisa hanya menunggu. ”(Nilai tukar) dolar belum pulih, kemudian banyak pabrik- pabrik berguguran dan tutup. Jadi, sekarang ini Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) harus mengambil tindakan yang cepat, jangan menunggu,” katanya.
Acara buka puasa bersama Partai Perindo kemarin dihadiri sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara dan pimpinan partai politik. Mereka antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Agus Hermanto, serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden Subagyo HS.
Selain itu Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, Wakil Ketua Umum PPP Achmad Dimyati Natakusuma, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, kegiatan buka puasa bersama ini dilakukan dalam rangka silaturahmi antara pimpinan Partai Perindo dengan para kader dan sejumlah elit partai politik lainnya serta tokoh bangsa untuk saling bertukar pemikiran maupun gagasan.
”Karena ini bulan puasa, bulan yang penuh rahmat, kita menginginkan agar para pemimpin bersatu padu untuk mencari solusi masalah bangsa yang saat ini sedang mengalami keterpurukan,” ujarnya.
Sucipto/ hasyim asyari/fajar pratiwi/raka mahesa
(bbg)