Reshuffle Kabinet, Jokowi Jangan Lupakan Peran JK
A
A
A
JAKARTA - Saat ini reshuffle kabinet mutlak diperlukan guna untuk melakukan rekonsolidasi program Nawa Cita yang saat ini masih jauh dari harapan banyak orang.
Hal itu dikatakan pengamat politik dari Labor Institute Indonesia Andy William Sinaga. Menurutnya, dalam me-reshuffle kabinet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan tersandera dengan 'titipan politik’.
"Sehingga kabinet yang akan dibentuk tidak sesuai dengan harapan Jokowi sebagai Presiden," kata Andy lewat pers rilis kepada Sindonews, Minggu (28/6/2015).
Andi mengimbau kepada Jokowi dalam reshuffle kabinet, agar peran Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) diberikan ruang untuk memberikan masukan.
"Presiden dan Wakil Presiden adalah satu paket yang dipilih rakyat, sehingga peran Wapres Jusuf Kalla jangan dipandang sebelah mata oleh Jokowi," ucapnya.
"JK harus diberikan porsi yang cukup dalam melakukan screening bagi calon menteri yang akan ditunjuk, ketika proses reshuffle terjadi," pungkasnya.
Pilihan:
Golkar Berhentikan Kadernya dari Anggota DPR
Hal itu dikatakan pengamat politik dari Labor Institute Indonesia Andy William Sinaga. Menurutnya, dalam me-reshuffle kabinet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan tersandera dengan 'titipan politik’.
"Sehingga kabinet yang akan dibentuk tidak sesuai dengan harapan Jokowi sebagai Presiden," kata Andy lewat pers rilis kepada Sindonews, Minggu (28/6/2015).
Andi mengimbau kepada Jokowi dalam reshuffle kabinet, agar peran Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) diberikan ruang untuk memberikan masukan.
"Presiden dan Wakil Presiden adalah satu paket yang dipilih rakyat, sehingga peran Wapres Jusuf Kalla jangan dipandang sebelah mata oleh Jokowi," ucapnya.
"JK harus diberikan porsi yang cukup dalam melakukan screening bagi calon menteri yang akan ditunjuk, ketika proses reshuffle terjadi," pungkasnya.
Pilihan:
Golkar Berhentikan Kadernya dari Anggota DPR
(maf)