Jalur Alternatif Mudik Rusak Parah
A
A
A
CIREBON - Kemacetan dan kecelakaan lalu lintas masih membayangi penyelenggaraan mudik tahun ini. Selain jalan-jalan utama belum siap, kondisi memprihatinkan terjadi pada jalur alternatif.
Sejumlah kerusakan belum tertangani. Kerusakan parah antara lain terpantau di jalur alternatif Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan Brebes, Jawa Tengah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengakui kesiapan mudik terus dimatangkan meskipun secara keseluruhan belum sepenuhnya sempurna. Adapun DPR mendesak pemerintah menyelenggarakan mudik yang aman dan nyaman serta memprioritaskan keselamatan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, jalur alternatif yang mengalami kerusakan berada di timur Kabupaten Cirebon, antara lain Gebang-Babakan-Pabuaran, Sindanglaut-Pabuaran, Pabuaran- Ciledug, dan Sindanglaut-Ciawigajah. Di sepanjang rute ini, lubang jalan berserakan dan tak tersentuh perbaikan. Kedalamannya bervariasi antara 30 cm hingga 50 cm. Tidak hanya itu, aspal mengelupas juga tersebar di berbagai titik. Jalan rusak ini kerap memicu kecelakaan lalu lintas.
Tidak sedikit pengguna kendaraan bermotor terperosok dan mengalami cedera parah. Berdasarkan catatan Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon sedikitnya terdapat 13 jalur alternatif yang ditetapkan sebagai rute mudik, di antaranya Ciwaringin-Jenun, Beringin- Kedondong, Bunder-Susukan, Arjawinangun- Suranenggala, dan Tegalsari- Lemahtamba. ”Dari 13 jalur tersebut, 7 di antaranya rusak berat.
Namun perbaikan telah dilakukan,” kata Kepala Bidang Peningkatan Jalan Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon Gatot Rachmanto kemarin. Kerusakan juga terlihat di jalan provinsi sepanjang 60 km mulai Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya hingga Situbatu, Kota Banjar. Jalur alternatif mudik dan balik Lebaran di selatan Jabar itu banyak ditemui lubang dan kontur bergelombang. David Firdaus, warga Desa Beber, menuturkan, kerusakan jalan telah terjadi hampir satu tahun.
Hingga saat ini belum juga ada perbaikan. Di Brebes, pengendara wajib berhati-hati ketika memilih rute alternatif, yakni ruas Ketanggungan-Dermoleng-Jatibarang dan Ciledug-Kersana- Ketanggungan. Selain tipikal jalan yang tak selebar ruas pantura, jalur ini juga minim rambu-rambu lalu lintas. Tak hanya di Brebes, minimnya rambu itu juga tersebar mulai jalur selatan yang berbatasan dengan Yogyakarta hingga wilayah perbatasan Jawa Tengah- Jawa Barat di Cilacap.
”Saya sudah meminta kepada pihak Dinas Bina Marga kabupaten/kota dan provinsi untuk pemasangan rambu jalan,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memantau jalur mudik di Banyumas. Meski demikian dia tak bisa menjamin permintaan tersebut bakal cepat terealisasi.
Prioritaskan Keselamatan
Komisi V DPR meminta pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama mudik Lebaran. Dewan mengingatkan keberhasilan penyelenggaraan tidak diukur dari berapa jumlah orang yang pulang ke kampung halaman, melainkan keselamatan dan keamanan.
”Seluruh stakeholders sepakat bahwa keselamatan, keamanan hingga kualitas bertransportasi selama arus mudik dan arus balik nantinya merupakan tiga prioritas utama dari pemerintah,” kata Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Mengenai persiapan arus mudik ini, Komisi V DPR telah menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Condro Kirono (23/6).
Dalam rakor tersebut seluruh pihak sepakat untuk menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia mengakui angka kecelakaan selama mudik masih tinggi. Dia mencontohkan pada 2013 angka kecelakaan selama mudik mencapai 3.675 kecelakaan dan pada 2014 turun sedikit menjadi 3.057 kecelakaan.
Menurut dia, meski berbagai upaya telah dilakukan, termasuk memberikan layanan mudik gratis untuk sepeda motor, angka kecelakaan mudik selama dua tahun terakhir masih tinggi. Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono memastikan pemerintah telah menggelar kesiapan layanan, termasuk sarana dan prasarana transportasi, dalam rangka penanganan arus mudik Lebaran 2015 di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Menurut dia, demi kenyamanan dan keamanan, diharapkan para pemudik mengikuti rekayasa atau manajemen lalu lintas yang dilakukan Korlantas Polri. Selain itu, kata dia, perilaku para pengendara juga harus diperhatikan betul. ”Jadi kerja sama itulah yang kita harapkan untuk bisa melayani pemudik dengan lebih baik, nyaman, dan aman,” katanya. Hal senada diungkapkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Menurutnya, pemudik yang mengendarai kendaraan roda dua paling rentan mengalami kecelakaan. Untuk itu, pihaknya mengimbau para pengguna jalan raya sebaiknya lebih berhati-hati. ”Terutama sekarang jalan tol di jalur pantura lebih panjang dari arah Barat ke Timur. Jadi, kalau misalnya kelelahan dalam perjalanan panjang, diharapkan warga masyarakat bisa mencari tempat istirahat,” ujarnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono menambahkan, sebagai bentuk antisipasi, pihaknya akan melakukan inspeksi keselamatan terhadap angkutan umum. ”Bagi bus atau sopir yang tidak memenuhi kelaikan standar, tidak akan diperbolehkan beroperasi dan menarik kendaraan,” sebutnya.
Erika lia/ rahmat sahid/ farid firdaus/ant
Sejumlah kerusakan belum tertangani. Kerusakan parah antara lain terpantau di jalur alternatif Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan Brebes, Jawa Tengah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengakui kesiapan mudik terus dimatangkan meskipun secara keseluruhan belum sepenuhnya sempurna. Adapun DPR mendesak pemerintah menyelenggarakan mudik yang aman dan nyaman serta memprioritaskan keselamatan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, jalur alternatif yang mengalami kerusakan berada di timur Kabupaten Cirebon, antara lain Gebang-Babakan-Pabuaran, Sindanglaut-Pabuaran, Pabuaran- Ciledug, dan Sindanglaut-Ciawigajah. Di sepanjang rute ini, lubang jalan berserakan dan tak tersentuh perbaikan. Kedalamannya bervariasi antara 30 cm hingga 50 cm. Tidak hanya itu, aspal mengelupas juga tersebar di berbagai titik. Jalan rusak ini kerap memicu kecelakaan lalu lintas.
Tidak sedikit pengguna kendaraan bermotor terperosok dan mengalami cedera parah. Berdasarkan catatan Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon sedikitnya terdapat 13 jalur alternatif yang ditetapkan sebagai rute mudik, di antaranya Ciwaringin-Jenun, Beringin- Kedondong, Bunder-Susukan, Arjawinangun- Suranenggala, dan Tegalsari- Lemahtamba. ”Dari 13 jalur tersebut, 7 di antaranya rusak berat.
Namun perbaikan telah dilakukan,” kata Kepala Bidang Peningkatan Jalan Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon Gatot Rachmanto kemarin. Kerusakan juga terlihat di jalan provinsi sepanjang 60 km mulai Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya hingga Situbatu, Kota Banjar. Jalur alternatif mudik dan balik Lebaran di selatan Jabar itu banyak ditemui lubang dan kontur bergelombang. David Firdaus, warga Desa Beber, menuturkan, kerusakan jalan telah terjadi hampir satu tahun.
Hingga saat ini belum juga ada perbaikan. Di Brebes, pengendara wajib berhati-hati ketika memilih rute alternatif, yakni ruas Ketanggungan-Dermoleng-Jatibarang dan Ciledug-Kersana- Ketanggungan. Selain tipikal jalan yang tak selebar ruas pantura, jalur ini juga minim rambu-rambu lalu lintas. Tak hanya di Brebes, minimnya rambu itu juga tersebar mulai jalur selatan yang berbatasan dengan Yogyakarta hingga wilayah perbatasan Jawa Tengah- Jawa Barat di Cilacap.
”Saya sudah meminta kepada pihak Dinas Bina Marga kabupaten/kota dan provinsi untuk pemasangan rambu jalan,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memantau jalur mudik di Banyumas. Meski demikian dia tak bisa menjamin permintaan tersebut bakal cepat terealisasi.
Prioritaskan Keselamatan
Komisi V DPR meminta pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama mudik Lebaran. Dewan mengingatkan keberhasilan penyelenggaraan tidak diukur dari berapa jumlah orang yang pulang ke kampung halaman, melainkan keselamatan dan keamanan.
”Seluruh stakeholders sepakat bahwa keselamatan, keamanan hingga kualitas bertransportasi selama arus mudik dan arus balik nantinya merupakan tiga prioritas utama dari pemerintah,” kata Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Mengenai persiapan arus mudik ini, Komisi V DPR telah menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Condro Kirono (23/6).
Dalam rakor tersebut seluruh pihak sepakat untuk menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia mengakui angka kecelakaan selama mudik masih tinggi. Dia mencontohkan pada 2013 angka kecelakaan selama mudik mencapai 3.675 kecelakaan dan pada 2014 turun sedikit menjadi 3.057 kecelakaan.
Menurut dia, meski berbagai upaya telah dilakukan, termasuk memberikan layanan mudik gratis untuk sepeda motor, angka kecelakaan mudik selama dua tahun terakhir masih tinggi. Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono memastikan pemerintah telah menggelar kesiapan layanan, termasuk sarana dan prasarana transportasi, dalam rangka penanganan arus mudik Lebaran 2015 di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Menurut dia, demi kenyamanan dan keamanan, diharapkan para pemudik mengikuti rekayasa atau manajemen lalu lintas yang dilakukan Korlantas Polri. Selain itu, kata dia, perilaku para pengendara juga harus diperhatikan betul. ”Jadi kerja sama itulah yang kita harapkan untuk bisa melayani pemudik dengan lebih baik, nyaman, dan aman,” katanya. Hal senada diungkapkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Menurutnya, pemudik yang mengendarai kendaraan roda dua paling rentan mengalami kecelakaan. Untuk itu, pihaknya mengimbau para pengguna jalan raya sebaiknya lebih berhati-hati. ”Terutama sekarang jalan tol di jalur pantura lebih panjang dari arah Barat ke Timur. Jadi, kalau misalnya kelelahan dalam perjalanan panjang, diharapkan warga masyarakat bisa mencari tempat istirahat,” ujarnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono menambahkan, sebagai bentuk antisipasi, pihaknya akan melakukan inspeksi keselamatan terhadap angkutan umum. ”Bagi bus atau sopir yang tidak memenuhi kelaikan standar, tidak akan diperbolehkan beroperasi dan menarik kendaraan,” sebutnya.
Erika lia/ rahmat sahid/ farid firdaus/ant
(bbg)