Usakti Siap Beralih Status Jadi PTN
A
A
A
JAKARTA - Proses perubahan status Universitas Trisakti (Usakti) menjadiperguruantinggi negeri (PTN) perlu mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo.
Apalagi, proses peralihan status itu sudah berlangsung sejak lama, namun hingga kini belum juga terealisasi. Koordinator Indonesian Bureaucracy and Service Watch Nova Andika mengatakan, ada yang sedikit berbeda dengan proses penegerian Usakti dibandingkan perguruan tinggi swasta (PTS) lain. Mereka bukan sekadar mengalihkan status dari PTS ke PTN, namun lebih pada mengembalikan Usakti kepada negara.
”Dilihat dari sejarah berdirinya Kampus Usakti dan tanah tempat berdirinya merupakan aset negara. Usakti pada 1965 didirikan oleh pemerintah, sejatinya Usakti milik negara. Maka itu, semangat dan kebulatan tekad sivitas akademika, karyawan, serta pimpinan Usakti agar dapat diapresiasi oleh seluruh elemen bangsa terutama PresidenJokowi,” ucapNova kemarin.
Dia menganggap pengembalian Usakti pada negara sebagai hal penting. Pada saat berbagai penyelenggara pendidikan berpacu pada upaya swastanisasi demi meraup untung yang lebih besar dari bisnis pendidikan, namun para pimpinan, rektor, dosen, dan karyawan Kampus Usakti justru berniat mengembalikan Usakti kepada negara.
”Pengembalian Kampus Usakti merupakan kebijakan yang sangat mulia dan tindakan nyata dari konsep Trisakti Presiden Soekarno,” ungkapnya. Untuk mendukung peralihan status ini, Usakti akan mengembangkan kelas internasional dalam rangka menghadapi era globalisasi.
Menurut Wakil Rektor IV Universitas Trisakti Asri Nugrahanti, selama ini pihaknya telah menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai universitas di Australia baik itu program dual degree (gelar ganda), pertukaran pelajar, maupun penelitian bersama di antaranya dengan Curtin University.
R ratna purnama
Apalagi, proses peralihan status itu sudah berlangsung sejak lama, namun hingga kini belum juga terealisasi. Koordinator Indonesian Bureaucracy and Service Watch Nova Andika mengatakan, ada yang sedikit berbeda dengan proses penegerian Usakti dibandingkan perguruan tinggi swasta (PTS) lain. Mereka bukan sekadar mengalihkan status dari PTS ke PTN, namun lebih pada mengembalikan Usakti kepada negara.
”Dilihat dari sejarah berdirinya Kampus Usakti dan tanah tempat berdirinya merupakan aset negara. Usakti pada 1965 didirikan oleh pemerintah, sejatinya Usakti milik negara. Maka itu, semangat dan kebulatan tekad sivitas akademika, karyawan, serta pimpinan Usakti agar dapat diapresiasi oleh seluruh elemen bangsa terutama PresidenJokowi,” ucapNova kemarin.
Dia menganggap pengembalian Usakti pada negara sebagai hal penting. Pada saat berbagai penyelenggara pendidikan berpacu pada upaya swastanisasi demi meraup untung yang lebih besar dari bisnis pendidikan, namun para pimpinan, rektor, dosen, dan karyawan Kampus Usakti justru berniat mengembalikan Usakti kepada negara.
”Pengembalian Kampus Usakti merupakan kebijakan yang sangat mulia dan tindakan nyata dari konsep Trisakti Presiden Soekarno,” ungkapnya. Untuk mendukung peralihan status ini, Usakti akan mengembangkan kelas internasional dalam rangka menghadapi era globalisasi.
Menurut Wakil Rektor IV Universitas Trisakti Asri Nugrahanti, selama ini pihaknya telah menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai universitas di Australia baik itu program dual degree (gelar ganda), pertukaran pelajar, maupun penelitian bersama di antaranya dengan Curtin University.
R ratna purnama
(bbg)