Lukai Nasabah, Perampok Gasak Rp80 Juta
A
A
A
BEKASI - Perampokan dengan modus ban kempes kembali terjadi di Kota Bekasi. Kali ini perampokan itu menimpa nasabah bank bernama Toto Suhartono, 60, di Jalan Chairil Anwar, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, kemarin.
Akibat kejadian tersebut uang tunai Rp80 juta berhasil dibawa kabur komplotan perampok. ”Pelakunya berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor Yamaha RX King,” kata Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo kemarin. Peristiwa perampokan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB saat korban baru pulang mengambil uang tunai Rp80 juta dari sebuah bank di Bekasi Selatan.
Saat itu korban mengendarai mobil Kijang Super BP warna abu-abu hendak pulang menuju rumahnya di Jalan Pulau Selayar No 6, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur. Tanpa disadari, korban dibuntuti dua pelaku yang mengendarai sepeda motor. Saat melintas di sekitar Jalan Chairil Anwar, tiba-tiba pelaku memberi tahu korban dengan menunjuk ban kiri belakang kendaraannya kempes.
Tanpa merasa curiga korban menepi dan turun dari kendaraan serta bersiap-siap mengganti ban. Saat itu seorang pengendara sepeda motor lainnya mengajak korban berbincang-bincang. Korban pun sempat berbincang dengan seorang pelaku. Baru saja korban berbincang, tiba-tiba seseorang memecahkan kaca samping kanan bagian tengah menggunakan kapak. Korban kaget dan refleks mengambil tas yang berisi uang itu. Melihat perlawanan, pelaku langsung mengambil paksa tas itu.
Aksi tarik-tarikan pun sempat terjadi hingga akhirnya korban yang kehabisan tenaga terseret dan lutut kanan terluka karena terjatuh ke aspal. Setelah berhasil mengambil tas korban, pelaku langsung melarikan diri. ”Pelaku diduga tidak beraksi berdua, namun lebih,” ungkapnya. Kanit Reskrim Polsek Bekasi Timur AKP Kasran menambahkan, pihaknya masih terus mendalami kasus perampokan dengan modus ban kempes ini. ”Anggota sudah kami sebar untuk memburu komplotan ini,” tuturnya.
Waspadai Pemerkosaan di Dalam Angkot
Polisi akan meningkatkan patroli malam, khususnya di titik-titik rawan kejahatan, untuk mencegah kasus pemerkosaan di dalam angkutan perkotaan (angkot) terulang lagi. ”Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak naik angkutan umum bila tidak banyak penumpang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal kemarin.
Pemerkosaan di angkot kali ini menimpa seorang karyawati, NA, 35, sepulang kerja di pinggir Jalan Ranco, TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (20/6) malam. Usai diperkosa, korban diturunkan oleh sopir, DAS, 20, di Condet. Tak lama kemudian pelaku berhasil ditangkap di Ciputat saat sedang menarik angkot.
Kanit PPA Polres Jakarta Selatan AKP Nunu mengatakan, tersangka sopir angkot D01 jurusan Ciputat-Kebayoran Lama itu mengaku sudah tiga bulan tidak berhubungan intim dengan sang istri. ”Istri tersangka sudah kami periksa,” ujarnya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, terjadinya pemerkosaan di angkutan umum lantaran belum banyak bus-bus kota. ”Kalau bus sudah cukup, kami akan operasikan selama 24 jam. Jangan pernah ada lagi angkot,” tandasnya.
Abdullah m surjaya/ helmi syarif/ bima setiyadi
Akibat kejadian tersebut uang tunai Rp80 juta berhasil dibawa kabur komplotan perampok. ”Pelakunya berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor Yamaha RX King,” kata Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo kemarin. Peristiwa perampokan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB saat korban baru pulang mengambil uang tunai Rp80 juta dari sebuah bank di Bekasi Selatan.
Saat itu korban mengendarai mobil Kijang Super BP warna abu-abu hendak pulang menuju rumahnya di Jalan Pulau Selayar No 6, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur. Tanpa disadari, korban dibuntuti dua pelaku yang mengendarai sepeda motor. Saat melintas di sekitar Jalan Chairil Anwar, tiba-tiba pelaku memberi tahu korban dengan menunjuk ban kiri belakang kendaraannya kempes.
Tanpa merasa curiga korban menepi dan turun dari kendaraan serta bersiap-siap mengganti ban. Saat itu seorang pengendara sepeda motor lainnya mengajak korban berbincang-bincang. Korban pun sempat berbincang dengan seorang pelaku. Baru saja korban berbincang, tiba-tiba seseorang memecahkan kaca samping kanan bagian tengah menggunakan kapak. Korban kaget dan refleks mengambil tas yang berisi uang itu. Melihat perlawanan, pelaku langsung mengambil paksa tas itu.
Aksi tarik-tarikan pun sempat terjadi hingga akhirnya korban yang kehabisan tenaga terseret dan lutut kanan terluka karena terjatuh ke aspal. Setelah berhasil mengambil tas korban, pelaku langsung melarikan diri. ”Pelaku diduga tidak beraksi berdua, namun lebih,” ungkapnya. Kanit Reskrim Polsek Bekasi Timur AKP Kasran menambahkan, pihaknya masih terus mendalami kasus perampokan dengan modus ban kempes ini. ”Anggota sudah kami sebar untuk memburu komplotan ini,” tuturnya.
Waspadai Pemerkosaan di Dalam Angkot
Polisi akan meningkatkan patroli malam, khususnya di titik-titik rawan kejahatan, untuk mencegah kasus pemerkosaan di dalam angkutan perkotaan (angkot) terulang lagi. ”Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak naik angkutan umum bila tidak banyak penumpang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal kemarin.
Pemerkosaan di angkot kali ini menimpa seorang karyawati, NA, 35, sepulang kerja di pinggir Jalan Ranco, TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (20/6) malam. Usai diperkosa, korban diturunkan oleh sopir, DAS, 20, di Condet. Tak lama kemudian pelaku berhasil ditangkap di Ciputat saat sedang menarik angkot.
Kanit PPA Polres Jakarta Selatan AKP Nunu mengatakan, tersangka sopir angkot D01 jurusan Ciputat-Kebayoran Lama itu mengaku sudah tiga bulan tidak berhubungan intim dengan sang istri. ”Istri tersangka sudah kami periksa,” ujarnya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, terjadinya pemerkosaan di angkutan umum lantaran belum banyak bus-bus kota. ”Kalau bus sudah cukup, kami akan operasikan selama 24 jam. Jangan pernah ada lagi angkot,” tandasnya.
Abdullah m surjaya/ helmi syarif/ bima setiyadi
(bbg)