Wisman Juli 2015 Bisa Capai Satu Juta

Selasa, 23 Juni 2015 - 09:26 WIB
Wisman Juli 2015 Bisa Capai Satu Juta
Wisman Juli 2015 Bisa Capai Satu Juta
A A A
JAKARTA - Pemerintah optimistis kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia akan meningkat signifikan. Hal itu seiring berlakunya kebijakan bebas visa kunjungan singkat (BVKS) tambahan untuk 30 negara mulai 11 Juni 2015 lalu.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memproyeksikan dampak pembebasan visa mulai akan terlihat pada kunjungan wisman bulan depan. ”Saya harap Juli mulai kelihatan di mana untuk pertama kalinya akan tembus 1 juta wisman,” ujarnya di sela-sela jumpa pers mengenai program reality show televisi Prancis Raid Amazone yang akan diproduksi di Bali pada Oktober 2015 kemarin di Jakarta.

Menurut Arief, Juli merupakan musim liburan sehingga kemungkinan besar terjadi peningkatan kunjungan wisman. Kendati demikian, mengingat momennya bertepatan dengan bulan puasa dan Lebaran, diproyeksikan kunjungan wisman dari negara-negara mayoritas muslim seperti Malaysia dan Timur Tengah akan menurun.

”Tapi kita tetap expect tembus 1 juta wisman. Kunjungan terbanyak dari China yang tumbuhnya 20%,” sebutnya. Sebagai catatan, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Perpres No 69 Tanggal 9 Juni 2015 tentang kebijakan bebas dari visa tambahan bagi 30 negara. Seiring resminya ketentuan itu pada 11 Juni 2015, kini terdapat total 45 negara yang turisnya dibebaskan dari visa masuk Indonesia untuk jangka waktu kunjungan 30 hari.

Adapun 30 negara tersebut adalah Rusia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Meksiko, Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hongaria, Republik Ceko, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan.

Turis dari 30 negara itu bebas masuk Indonesia melalui lima bandar udara (bandara) utama, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), NgurahRai(Bali), Kuala Namu (Medan), Juanda (Surabaya), Hang Nadim (Batam). Selain itu melalui Pelabuhan Laut Sri Bintan, Pelabuhan Laut Sekupang, Pelabuhan Laut Batam Center, dan Pelabuhan Laut Tanjung Uban (Riau).

Arief mengatakan pemerintah akan menyosialisasi kebijakan baru itu antara lain melalui kedutaan Indonesia di luar negeri, kantor perwakilan Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di luar negeri, biro perjalanan, dan media massa. Pada pertemuan The 7th UNWTO International Meeting on Silk Road Tourism di China, akhir pekan lalu, Menpar juga aktif mempromosikanWonderful Indonesia melalui fasilitas bebas visa di hadapan semua menteri pariwisata dari 25 negara.

”Tanggapannya sangat positif. Fasilitasi visa merupakan salah satu yang direkomendasikan di general assembly UNWTO di Berlin,” sebutnya. Arief menambahkan, pemerintah akan mendorong 30 negara yang telah dibebaskan visanya untuk memberlakukan hal yang sama alias resiprokal. Namun ia memperkirakan hal itu baru akan terwujud 2-3 tahun ke depan.

Pada kesempatan yang sama, Presiden ZBO Prancis yang memproduksi reality show televisi Raid Amazone, Alexandre Debanne, sangat mengapresiasi pembebasan visabagi wisman asal Prancis yang akan ke Indonesia. Sebagai orang yang kerap berwisata ke luar negeri, ia merasakan prosedur bebas visa sangat memudahkan dan cepat. ”Ini ide bagus. Saya yakin kebijakan ini bisa meningkatkan industri pariwisata di Indonesia,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Purnomo Siswoprasetijo sepakat pembebasan visa untuk total 45 negara bisa mendongkrak kunjungan wisman. Namun dampaknya baru akan terlihat nyata pada tahun depan lantaran umumnya wisman melakukan perencanaan perjalanan jauh hari sebelumnya. Selain itu, menurut dia, diperlukan promosi yang konsisten di negara-negara tujuan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.

”Misalnya melalui maskapai- maskapai penerbangan yang menerbangi negara-negara tersebut. Juga melalui pelaku pariwisata seperti wholeseller agar paket wisata kita ada dalam katalog mereka sehingga mereka bisa tawarkan kepada pelanggan yang datang,” ujarnya kepada KORAN SINDO.

Purnomo menambahkan, PATA juga akan membantu melakukan sosialisasi ke anggota PATA lainnya serta melalui ajang internasional seperti PATA Travel Mart 2015 yang akan digelar di Bangalore, India, September mendatang. Selain 30 negara tambahan,

BVKS sebelumnya telah diberikan kepada negara tertentu dan pemerintahan administrasi tertentu yang terdiri atas 13 negara, yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Cile, Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Adapun pemerintahan administratif khusus dari negara tertentu yang bebas visa kunjungan ke Indonesia adalah Hong Kong dan Makau.

Inda Susanti
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7470 seconds (0.1#10.140)