Pendirian Kantor Sekretariat ASEAN Untungkan Ibu Kota

Senin, 22 Juni 2015 - 09:34 WIB
Pendirian Kantor Sekretariat ASEAN Untungkan Ibu Kota
Pendirian Kantor Sekretariat ASEAN Untungkan Ibu Kota
A A A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bersama dua anggota DPRD DKI Jakarta mengunjungi dua organisasi internasional di Bangkok, Thailand, pekan lalu.

Kunjungan tersebut terkait pembangunan Kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta. Kepala Biro Perlengkapan Kemlu Adam Tugiyo mengatakan, kunjungan yang dilakukan ke Gedung United National (UN) Escap dan ICAO Asia-Pacific di Bangkok akhir pekan kemarin itu sebagai tindak lanjut hibah bekas kantor wali Kota Jakarta Selatan oleh Pemprov DKI kepada Kemlu yang rencananya akan dijadikan sebagai Kantor Sekretariat ASEAN.

Berdasarkan hasil kunjungan terhadap dua gedung tersebut, lanjut Adam, pihaknya melihat banyak keuntungan, khususnya keuntungan ekonomi yang akan didapatkan Indonesia khususnya Jakarta apabila ada Gedung Sekretariat ASEAN yang kondusif dan memadai. Yang tidak kalah penting adalah penyerapan tenaga kerja seperti dilakukan UN Escap terhadap masyarakat lokal Bangkok. Sekitar 90% dari 550 jumlah staf UN Escap diambil dari warga lokal. ”Dalam paparan UN Escap dijelaskan sedikitnya ada 1.600 sidang pertemuan dalam satu tahun.

Sementara ASEAN ada 1.500. Begitu juga dengan jumlah stafnya. Bayangkan jika itu terjadi di Jakarta, apalagi Jakarta menjadi ibu kota negara ASEAN,” kata Adam saat melakukan kunjungan. Adam menjelaskan, pembangunan Kantor Sekretariat ASEAN itu akan dilakukan setelah proses hibah aset dari Pemprov DKI Jakarta selesai dan didaftarkan menjadi aset Kemlu.

Setelah dua bulan lalu resmi dihibahkan, saat ini proses itu sendiri hanya tinggal menunggu surat dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengingat ada proses administrasi yang harus diselesaikan. Sambil menunggu hal tersebut, Adam juga akan melelang desain pembangunan dengan melibatkan Ikatan Arsitek Indonesia. Apabila sudah ditentukan desainnya, gedung bekas wali kota akan diratakan. ”Tahun ini akan kami lakukan semuanya termasuk lelang fisik dengan terbuka melibatkan LKPP, BPKP, dan Inspektorat Kemlu. Semoga tahun depan sudah masuk dalam pembangunan fisik,” ungkapnya.

Adapun anggaran yang akan digunakan dalam pembangunan Kantor Sekretariat ASEAN itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hanya, Adam belum dapat merincikan berapa anggaran yang dibutuhkan. Besaran anggaran baru terlihat jika lelang desain selesai dilakukan. ”Jika melihat gedung 16 lantai milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berada dekat lokasi di mana telah mendapatkan penghargaan gedung ramah lingkungan oleh ASEAN, sedikitnya Kantor Sekretariat ASEAN menghabiskan sekitar Rp300 miliar,” tandasnya.

Dua anggota DPRD DKI Jakarta Achmad Yani dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Maman Firmansyah dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berkesempatan mengunjungi dua kantor organisasi internasional itu berharap Kantor Sekretariat ASEANdiJakartasegera dibangun. Mereka banyak melihat dampak keuntungan yang akan didapatkan Jakarta.

”Terpenting, penyerapan tenaga kerja harus dari pribumi seperti yang dilakukan oleh UN Escap,” kata Achmad Yani. Selain itu, Yani berharap dalam pembangunan nanti, Kemlu terus berkoordinasi dengan DKI Jakarta sehingga dampak peningkatan ekonomi dari adanya Kantor Sekretariat ASEAN tersebut tercapai dengan semestinya. ”Kami (Dewan) siap membantu,” ujarnya.

Bima setiyadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6590 seconds (0.1#10.140)