Pansel KPK Rangkul BIN Telusuri Capim KPK
A
A
A
MALANG - Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menelusuri rekam jejak para calon pimpinan KPK yang lolos administrasi. Selain BIN, Pansel KPK juga melibatkan Polri, PPATK, Ormas, dan masyarakat umum.
Ketua Pansel KPK Destri Damayanti mengatakan, panitia akan menyebarkan nama-nama calon pimpinan yang lolos seleksi administrasi. Pengumuman nama-nama ini diharapkan bisa mendapat tanggapan dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan, serta seluruh stakeholder.
"Sembari menunggu masukan dan tanggapan ini, kita masuk ke tahapan selanjutnya," kata Destri saat menggelar FGD 'Mencari Sosok Ideal Pimpinan KPK Masa Depan', Jumat (19/6/2015).
Peran BIN diharapkan bisa memberikan masukan terkait para calon yang benar-benar nasionalis dan terkait persoalan pemahaman NKRI. Kemudian Polri juga bisa memberikan masukan terkait nama-nama calon apakah pernah terlibat kasus pidana dan lainnya.
"Kami minta tanggapan dari berbagai sumber untuk meminimalisir. Supaya ketika mereka menjadi pimpinan KPK tidak ada kasus kecil yang memaksa mereka mundur," ujarnya.
Hingga kini, sekitar 170 pendaftar masuk ke Pansel KPK. Dari jumlah itu, sekitar 10 orang perempuan dan mayoritas berusia 50-55 tahun. Destri berharap, para pimpinan KPK ini sudah selesai dengan urusan pribadinya, sehingga bisa benar-benar fokus mengurusi pemberantasan korupsi.
Selain itu, kemampuan lainnya juga diperlukan bagi pemimpin KPK. Seperti mampu mengorganisir organisasi dengan baik, seorang negarawan, dan juga tidak cacat hukum.
PILIHAN:
Pansel Gaet Banyak Lembaga Usut Harta Calon Pemimpin KPK
Pansel Tegaskan Tidak Ada Capim KPK Titipan
Pansel: Sudah 139 Daftar Jadi Capim KPK
Ketua Pansel KPK Destri Damayanti mengatakan, panitia akan menyebarkan nama-nama calon pimpinan yang lolos seleksi administrasi. Pengumuman nama-nama ini diharapkan bisa mendapat tanggapan dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan, serta seluruh stakeholder.
"Sembari menunggu masukan dan tanggapan ini, kita masuk ke tahapan selanjutnya," kata Destri saat menggelar FGD 'Mencari Sosok Ideal Pimpinan KPK Masa Depan', Jumat (19/6/2015).
Peran BIN diharapkan bisa memberikan masukan terkait para calon yang benar-benar nasionalis dan terkait persoalan pemahaman NKRI. Kemudian Polri juga bisa memberikan masukan terkait nama-nama calon apakah pernah terlibat kasus pidana dan lainnya.
"Kami minta tanggapan dari berbagai sumber untuk meminimalisir. Supaya ketika mereka menjadi pimpinan KPK tidak ada kasus kecil yang memaksa mereka mundur," ujarnya.
Hingga kini, sekitar 170 pendaftar masuk ke Pansel KPK. Dari jumlah itu, sekitar 10 orang perempuan dan mayoritas berusia 50-55 tahun. Destri berharap, para pimpinan KPK ini sudah selesai dengan urusan pribadinya, sehingga bisa benar-benar fokus mengurusi pemberantasan korupsi.
Selain itu, kemampuan lainnya juga diperlukan bagi pemimpin KPK. Seperti mampu mengorganisir organisasi dengan baik, seorang negarawan, dan juga tidak cacat hukum.
PILIHAN:
Pansel Gaet Banyak Lembaga Usut Harta Calon Pemimpin KPK
Pansel Tegaskan Tidak Ada Capim KPK Titipan
Pansel: Sudah 139 Daftar Jadi Capim KPK
(hyk)