Rumah Majapahit Akan Ditambah

Jum'at, 19 Juni 2015 - 10:30 WIB
Rumah Majapahit Akan Ditambah
Rumah Majapahit Akan Ditambah
A A A
MOJOKERTO - Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto bakal menambah jumlah sasaran program Rumah Majapahit di Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, tahun ini.

Penambahan itu dilakukan menyusul tingginya animo masyarakat yang ingin rumah mereka dipugar layaknya zaman kerajaan. Program Rumah Majapahit ini digagas Pemprov Jatim dan didanai APBD Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto. Program ini pertama kali dilaksanakan pada 2014. Sedikitnya 138 rumah warga yang sudah direnovasi dengan desain Rumah Majapahit.

Dari jumlah sasaran itu, 94 rumah di Desa Bejijong, 22 rumah di Desa Jatipasar, dan 21 rumah di Desa Sentonorejo. Program pertama ini rupanya memancing reaksi positif warga yang justru meminta rumah mereka dipugar. Karena itu, tahun ini Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto kembali mengucurkan anggaran untuk program Rumah Majapahit di tiga desa tersebut. Dengan mengambil sasaran 148 rumah, program ini menelan anggaran Rp8,9 miliar.

”Dari Pemprov Jatim Rp7,4 miliar dan dibantu Pemkab Mojokerto sebesar Rp1,5 miliar. Memang kita sharing agar program ini bisa berjalan,” kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Mojokerto Didik Khusnul Yaqin kemarin. Seperti tahun sebelumnya, sasaran terbanyak tahun ini berada di Desa Bejijong. Desa yang merupakan sentra perajin patung batu dan cor kuningan itu mendapatkan jatah 95 rumah.

Sementara Desa Jatipasar sebanyak 28 rumah dan Desa Sentonorejo sebanyak 25 rumah. ”Ini sudah dalam tahap pengajuan proposal. Agak lama karena setiap rumah proposalnya berbeda. Begitu juga dengan anggaran tiap rumah juga menyesuaikan (berbeda),” tambahnya. Dia mengatakan, rata-rata anggaran pembangunan Rumah Majapahit ini mencapai Rp40 juta hingga Rp70 juta.

Biaya itu bergantung besarnya rumah awal yang bakal ditambah dengan bangunan khas Rumah Majapahityangterbuatdari batu bata tanpa kulit semen itu. ”Desain semuanya sama. Bahkan, sama dengan tahun lalu dan sengaja diseragamkan. Hanya ukuran masing-masing sasaran memang berbeda,” tandasnya. Didik memaparkan, proyek tahun kedua ini berbeda dengan tahun pertama.

Memulai proyek ini, banyak masyarakat yang menolak rumah mereka dibangun. Namun, setelah program ini rampung pada tahun pertama, banyak masyarakat yang meminta menjadi sasaran program. ”Dulu susah mencari sasaran. Sekarang malah membeludak dan harus menunggu tahun depan. Dan, memang semakin banyak Rumah Majapahit yang dibangun akan menjadi daya tarik bagi wisatawan,” paparnya. Program Kampung Majapahit rupanya menjadi inspirasi Pemkab Mojokerto untuk mengembangkan potensi peninggalan sejarah dan budaya Majapahit.

Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa bahkan menyebut, program kampung khas Majapahit akan diperluas ke dua kecamatan lain yakni Kecamatan Pacet dan Trawas. ”Kami akan kembangkan ke wilayah yang memiliki potensi wisata. Pilihannya adalah Pacet dan Trawas yang memiliki potensi wisata alam,” kata Mustofa. Dia berujar, dirinya telah mendesain gambaran Kampung Majapahit nanti. Di kecamatan sasaran ada penyeragaman pagar rumah, gapura dusun dan desa, warung, serta punden.

”Kami proyeksikan tahun depan. Sementara untuk infrastruktur pendukungnya dulu. Nanti setelahnya, sasarannya adalah rumah warga,” ungkapnya dan menyebut proyek tersebut bakal menelan anggaran ratusan miliar rupiah.

Tritus julan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5995 seconds (0.1#10.140)