Lekas Berbenah Sambut Asian Games

Rabu, 17 Juni 2015 - 08:10 WIB
Lekas Berbenah Sambut Asian Games
Lekas Berbenah Sambut Asian Games
A A A
SINGAPURA - SEA Games (SEAG) XXVIII/2015 Singapura resmi ditutup tadi malam. Di balik perayaan megah tersebut terselip rasa kecewa karena tim Indonesia tak mampu memenuhi target. Namun Indonesia harus segera bangkit demi menggapai prestasi di event berikutnya.

Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Taufik Hidayat meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kegagalan Indonesia mencapai target di SEAG 2015. Meski berhasil mengumpulkan 47 medali emas, 61 perak, 74 perunggu, Merah Putih hanya mampu berkibar di posisi kelima dan tak mampu mengejar Malaysia yang menempati posisi keempat dengan 60 emas, 53 perak, 66 perunggu.

Sebelum berangkat ke Singapura, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) memasang target berada di tempat keempat. Adapun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membidik posisi runner-up. ”Keadaan memang seperti ini, posisi kita di nomor lima. Saya mewakili tim headquarter, KOI, Prima, dan Menpora meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Namun saya percaya semua atlet sudah berusaha maksimal,” kata Taufik.

Mantan pebulu tangkis Indonesia itu menilai gagalnya pencapaian target di SEAG karena kesalahan semua pihak baik Prima, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Kemenpora maupun dirinya yang baru menjabat sebagai CdM selama dua bulan terakhir. ”Satlak Prima juga merupakan kepanjangan tangan pemerintah, harusnya mampu menyesuaikan data dengan realitas. Ini pekerjaan rumah kita bersama,” imbuh Taufik.

Oleh karena itu, Indonesia harus cepat berbenah diri untuk Asian Games 2018. Sebagai tuan rumah, Indonesia dituntut mampu bersaing dengan negara-negara Asia lainnya. Dengan begitu, persiapan diharapkan jauh lebih matang dibandingkan pada SEAG. ”Mereka (atlet SEAG) sudah berjuang sekuat tenaga. Ada yang beruntung ada juga yang kurang beruntung. Setelah SEAG kita harus segera membuat konsep yang jelas karena sebentar lagi akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan ada juga SEAG 2017,” ujar Ketua KOI Rita Subowo.

Sementara itu, pasukan Indonesia berhasil menjadi juara umum pada cabang bulu tangkis SEAG 2015. Setelah merebut medali emas pada nomor tim putra, Jumat (12/6) lalu Indonesia kembali mendapatkan 2 medali emas berkat ganda putra dan campuran di Singapore Indoor Stadium kemarin. Hasil itu berkat ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto.

Kemenangan ini sekaligus memastikan Indonesia sebagai juara umum di cabang bulu tangkis dengan meraih 9 medali (3 emas, 2 perak, dan 4 perunggu). ”Awalnya target 2 emas, tetapi alhamdulillah bisa dapat 3 emas. Ini luar biasa, kami mengambil kalkulasiyangtepat. Saya yakindi tangan pemain-pemain muda ini, masadepanbulutangkisakan lebih cerah,” kata Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan. Indonesia sebenarnya sudah dipastikan mendapat medali emas sebelum pertandingan final ganda putra digelar.

Ini lantaran dua wakil Indonesia Angga/Ricky dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berhasil melaju ke final. Tadi malam, SEAG yang diikuti sekitar 5.000 ditutup Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam. Upacara penutupan berlangsung meriah. Singapore National Stadium bermandikan sinar laser yang spektakuler. ”Saya menyatakan SEAG ditutup. Sampai jumpa di Malaysia dua tahun lagi,” ujar Tony Tan Keng Yam.

Penutupan ditandai dengan penurunan bendera SEAG yang kemudian diserahkan kepada Presiden IOC Malaysia sebagai tuan rumah SEAG 2017. ”Terima kasih kepada atlet, kerja sama semua pihak, persahabatan, dan juga para sukarelawan,” ungkap Presiden IOC Singapura Tan Chuan Jin setelah menerima penghargaan atas suksesnya penyelenggaraan SEAG.

raikhul amar
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5645 seconds (0.1#10.140)