Pesan Moeldoko kepada Calon Panglima TNI
A
A
A
KARAWANG - Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan memasuki masa purna tugas pada Agustus 2015 mendatang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon pengganti Moeldoko.
Kepada calon penggantinya, Moeldoko berpesan, agar terus memperjuangkan kesejahteraan prajurit yang telah diupayakannya selama menjabat sebagai orang nomor satu di tubuh TNI.
Baginya, pembangunan kesejahteraan TNI harus beriringan dengan pembangunan kesiapsiagaan melalui pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Saya pikir yang sedang kita susun sekarang rencana pembangunan kesejahteraan prajurit dan rencana strategis pemeliharaan dan perbaikan alutsista. Dua hal ini yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kesiapsiagaan," kata Moeldoko di Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Kostrad Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat, Minggu (14/6/2015).
Menurut dia, tidak mungkin pemerintah hanya beli alutsista dan mengabaikan kesejahteraan prajurit. "Alutsista tetap dipikirkan kesejahteraan dan tidak boleh diabaikan," tegas Moeldoko.
Di akhir jabatannya, Moeldoko juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah menyetujui kenaikan remunerasi bagi TNI. Moeldoko mengatakan, gaji prajurit TNI terbilang kecil dibandingkan kebutuhan mereka saat ini.
"Sekarang ini prajurit saya (gajinya) hanya Rp3,4 juta, itu semuanya. Padahal, ada yang ngekos, mereka harus bayar air listrik, transportasi dan sebagainya. Dengan kenaikan ini agak terbantu rekan-rekan prajurit dari 3,4 jadi 4 jt. Naik 19 persen. Realisasi bulan ini saya harapkan," ucap Moeldoko.
Kepada calon penggantinya, Moeldoko berpesan, agar terus memperjuangkan kesejahteraan prajurit yang telah diupayakannya selama menjabat sebagai orang nomor satu di tubuh TNI.
Baginya, pembangunan kesejahteraan TNI harus beriringan dengan pembangunan kesiapsiagaan melalui pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Saya pikir yang sedang kita susun sekarang rencana pembangunan kesejahteraan prajurit dan rencana strategis pemeliharaan dan perbaikan alutsista. Dua hal ini yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kesiapsiagaan," kata Moeldoko di Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Kostrad Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat, Minggu (14/6/2015).
Menurut dia, tidak mungkin pemerintah hanya beli alutsista dan mengabaikan kesejahteraan prajurit. "Alutsista tetap dipikirkan kesejahteraan dan tidak boleh diabaikan," tegas Moeldoko.
Di akhir jabatannya, Moeldoko juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah menyetujui kenaikan remunerasi bagi TNI. Moeldoko mengatakan, gaji prajurit TNI terbilang kecil dibandingkan kebutuhan mereka saat ini.
"Sekarang ini prajurit saya (gajinya) hanya Rp3,4 juta, itu semuanya. Padahal, ada yang ngekos, mereka harus bayar air listrik, transportasi dan sebagainya. Dengan kenaikan ini agak terbantu rekan-rekan prajurit dari 3,4 jadi 4 jt. Naik 19 persen. Realisasi bulan ini saya harapkan," ucap Moeldoko.
(maf)