Mencari Solusi Persoalan Transportasi lewat Jakarta Urban Challenge

Minggu, 14 Juni 2015 - 09:33 WIB
Mencari Solusi Persoalan Transportasi lewat Jakarta Urban Challenge
Mencari Solusi Persoalan Transportasi lewat Jakarta Urban Challenge
A A A
Puncak acara New Cities Summit 2015 ditandai dengan pengumuman pemenang Jakarta Urban Challenge, sebuah kompetisi yang mencari solusi efektif bagi persoalan mobilitas dan transportasi di Jakarta.

Konkretnya, mencari solusi kemacetan di Jakarta yang semakin buruk. Kompetisi dengan total hadiah USD20.000 ini dimenangi Squee Mobile App. Squee adalah aplikasi yang menggabungkan pejalan kaki dan pengendara sepeda untuk melakukan perjalanan bersama melalui rute yang lebih singkat dan bebas dari kendaraan bermotor melewati kampung- kampung di Jakarta.

”Konsep kami akan meningkatkan aksesibilitas, kebebasan dalam bepergian, dan menciptakan nilai sosial dalam mobilitas,” ungkap Arlene Nathania dari Squee. Ada 226 aplikasi telepon pintar yang dikompetisikan dengan pendaftar berusia 18-35 tahun. Pengamat media sosial NukmanLuthfiememandangperkembangan teknologi yang sangat cepat membuat terciptanya masyarakat digital yang selalu haus informasi. Karena itu, penerapan TI adalah bagian utama dari konsep smart city.

”Kunci keberhasilan smart city dari sisi TI juga ditentukan peran aktif wali kota dan interaksi dengan warga di media sosial,” katanya. Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengaku menerapkan pelayanan publik berbasis ICT di daerahnya, baik untuk pengaduan masyarakat maupun perizinan. ”Lewat perizinan online, pelayanan satu kali pertemuan, yaitu ketika selesai pengurusan,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan smart city, Pemerintah Banda Aceh melakukan edukasi, pelatihan ICT kepada perangkat desa, ibu rumah tangga, dan lewat forum diskusi publik. Vice President Technology and System Telkomsel Ivan C Permana saat Asian African Smart City Summit di Bandung mengatakan, dalam membangun smart city, yang harus dilakukan adalah memperkuat dan meningkatkan kualitas layanan data di berbagai daerah di Indonesia.

”Kami percaya penetrasi broadband akan mendorong lebih banyak lagi terbentuknya smart peopleatau smart community di mana hal ini merupakan salah satu pilar pendukung smart city,” ujar Ivan. Telkomsel bersama Telkom Group, lanjut Ivan, telah melakukan beberapa inisiatif guna mendukung penerapan smart city di Indonesia. Salah satunya menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan platform smart city.

Platform ini dipercaya akan dapat menjadi sumber informasi pemerintah di dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat berdasarkan informasi real time yang dikirimkan oleh sensorsensor yang terhubung dalam satu kesatuan sistem. Saat ini platform tersebut telah hadir di Bandung dan Bogor lewat Bandung Command Center dan Bogor Green Room.

Presiden Direktur ZTE Smart city Product Liu Feng memandang penerapan teknologi yang tepat guna dalam pengembangan smart city akan berdampak pada peningkatan pelayanan publik, khususnya dalam mengatasi berbagai masalah perkotaan seperti kesehatan, pendidikan, polusi, sampah, transportasi. Dia menyebutkan beberapa di antaranya, yaitu jaringan (e-goverment, jaringan privasi pemerintah, dan cloud), data center, keamanan informasi, serta pusat operasi perkotaan atau urban operation center/ UOC.

Presiden Direktur PT ZTE Indonesia Mei Zhonghua menambahkan, implementasi smart city melibatkan peran pemerintah serta swasta. ZTE yang mengaku telah mengembangkan solusi smart city di 40 negara telah bekerja sama dengan PT Telkom untuk menyelenggarakan solusi smart city di Bandung. Sementara itu, General Manager Solution Consulting Huawei Indonesia Mohammad Rossidi mengatakan, konsep pengelolaan smart city akan memunculkan tuntutan terciptanya safe city.

Sebuah kondisi perkotaan yang aman dan mampu menjawab berbagai tantangan terhadap peningkatan jumlah masyarakat di perkotaan. Konsep safe city didukung berbagai macam fitur. Salah satunya pengawasan melalui video (video surveillance) dengan tampilan yang lebih jelas, sistem yang lebih pintar, keamanan data, serta layanan yang lebih efisien.

”Arus informasi dapat dibuat secara terintegrasi dan didukung sistem keamanan yang berkualitas tinggi berdasarkansistempenyimpanan yang disebut video cloud storage system,” ungkapnya. Saat ini Huawei Indonesia telah mendukung PTPINS Indonesia sebagai anak perusahaan PT Telkom Indonesia dalam menyediakan solusi infrastruktur safe city, terutama di Kota Bandung.

Dina angelina
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1074 seconds (0.1#10.140)