Teknologi Robot Dorong Manusia Berkarya Tinggi

Minggu, 14 Juni 2015 - 09:15 WIB
Teknologi Robot Dorong...
Teknologi Robot Dorong Manusia Berkarya Tinggi
A A A
YOGYAKARTA - Kontes Robot Indonesia (KRI) 2015 resmi dibuka kemarin. Penyelenggaraan event tahunan ini tak hanya menjadi ajang pertarungan mahasiswa perguruan tinggi di bidang robotika, tetapi juga wujud komitmen pemerintah bersama universitas menggalakkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ainun Na’im mengungkapkan, meski KRI diselenggarakan demi majunya dunia robotika Indonesia, robot masa depan sekalipun dipastikan tidak akan mampu menggantikan peran manusia. “Berkembangnya dunia robotika memang menjadi bukti kemajuan zaman yang semakin pesat. Namun hal ini bukan berarti kesempatan kerja bagi manusia menjadi sedikit. Robot hanya akan sebagai pembantu dalam kehidupan kita,” ujarnya dalam pembukaan KRI 2015 di Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kemarin.

Ainun menuturkan, robot layaknya mesinATMyangketika awal diciptakan menimbulkan spekulasi pekerja bank akan menurun. Namun, kenyataannya, jumlah pegawai bank kini justru meningkat. “Lalu apa yang dikerjakan manusia jika dunia robotika semakin berkembang? Tentu saja yang dikerjakan manusia adalah hal-hal yang lebih penting dan berarti agar kehidupan dunia, termasuk Indonesia, semakin baik lagi,” jelasnya.

Dalam kesempatan sama, Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang diwakili Kepala BTKP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Singgih Raharjo mengungkapkan kebanggaannya karena perguruan tinggi di DIY berkesempatan menjadi tuan rumah KRI 2015. Menurutnya, Sultan juga menyampaikan dukungan penuhnya terhadap penyelenggaraan KRI dan kegiatan-kegiatan semacamnya.

“Kontes robot ini akan menjadi salah satu perwujudan bahwa Yogyakarta memiliki komitmen besar dan konsisten dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Apalagi kontes seperti ini bisa menjadi peluang bagi generasi muda untuk lebih melek perkembangan teknologi,” ujarnya.

Rektor UMY Bambang Cipto mengatakan, KRI 2015 dapat menjadi momentum bagi perguruan tinggi peserta untuk unjuk kebolehan dalam pengembangan sains mereka. Karenanya, diamenganggapgelaranKRI juga erat kaitannya dengan ASEAN Economic Community (AEC) 2015. “Dengan diselenggarakannya KRI, perguruan tinggiperguruan tinggi di Indonesia dapat pula menunjukkan bahwa mereka siap dalam menghadapi AEC 2015 dan bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya,” kata dia.

Secara keseluruhan terdapat 59 universitas yang mengikuti KRI 2015 dengan total 108 tim yang dibagi menjadi 4 kategori perlombaan. Kategori Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) diikuti 18 tim, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 50 tim, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) 12 tim, dan Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 28 tim. Khusus kategori KRSI tiap tahun selalu menarik perhatian.

Hal ini dikarenakan penonton disuguhi pertunjukan tarian yang dilakoni robot-robot. Tahun ini tema tarian adalah bambangan-cakil. Penanggung Jawab KRSI pada KRI 2015 Iswanto mengatakan, selain menilai keindahan tarian yang dibawakan para robot, ketepatan gerak dan musik serta ketahanan robot tanpa kesalahan juga menjadi penilaian.

Meski tema telah ditentukan, tiap robot tari dari 18 tim KRSI memiliki cerita tersendiri dan mencerminkan daerah asal mereka.

Ratih keswara
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0625 seconds (0.1#10.140)