Gatot-Sutiyoso Paham Visi Pemerintah

Jum'at, 12 Juni 2015 - 09:20 WIB
Gatot-Sutiyoso Paham...
Gatot-Sutiyoso Paham Visi Pemerintah
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan Sutiyoso sebagai kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai panglima TNI.

Kedua tokoh tersebut dinilai mampu menjalankan visi-misi pemerintahan saat ini. Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, pencalonan Sutiyoso sebagai kepala BINtidakmembuatBINmelangkah mundur mengingat intelijen merupakan mata dan telinga Presiden. Karena itu, dibutuhkan sosok yang cocok dengan Presiden dan menjiwai visi-misi yang diemban oleh pemerintahan yang dipimpin.

”Tentu saja terpilihnya Sutiyoso sebagai kepala BIN semoga tak menjadikan BIN mundur ke belakang dalam early warning system ,” ujarnya di Jakarta kemarin. Mantan anggota Komisi I DPR ini menambahkan, Sutiyoso sudah lama tak berada dalam sistem sehingga diharapkan masih memiliki kepekaan sebagai seorang perwira intelijen. Penguatan dalam penanganan potensi gangguan, ancaman faktual, gangguan nyata,dan ambang gangguan harus benar-benar dilaksanakan secara serius dan profesional.

”Penguatan kapasitas dan kapabilitas intelijen ke depan harus dilengkapi dengan pelatihan dan pendidikan,” bebernya. Wanita yang akrab disapa Nuning ini menegaskan, sistem keamanan dan pertahanan negara ke depan semakin luas dan kompetitif. ”Jadi bukan semata hanya terkait soal intel intai dan tempur (taipur), tapi juga mengedepankan intel proxy dan juga cyber ,” ucapnya.

Terkait penunjukan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai panglima TNI, Nuning menilai, bila yang bersangkutan memiliki pengalaman dan sangat memahami proxy war . ”Saya pikir Pak Gatot dengan pengalamannya di lapangan dan memahami proxy war yang kini sangat mengkhawatirkan, saya rasa memang cocok dengan situasi kekinian negara kita,” ujarnya. Mantan anggota Komisi I DPR ini menganggap, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mampu mewujudkan kebijakan pemerintah terkait Poros Maritim Dunia.

Nuning menjelaskan, bicara poros maritim tentu bukan berarti tak bicara matra yang lainnya. Diperlukan paradigma yang utuh dalam melihatnya. Artinya, Panglima TNI harus memiliki visi-misi membangun trimatra terpadu, baik AD, AL, dan AU, di mana mereka harus melepaskan semangat ego sektoralnya. ”Gatot lebih mengedepankan tentara terbangun secara profesional tak berpolitik tetapi paham politik.

Semoga TNI di bawah kepemimpinannya penguatan alutsista berjalan linier dengan pembangunan SDMnya,” ucapnya. Seperti diketahui, Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960. Selama berkarier di dunia militer, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1982 ini pernah menduduki sejumlah jabatan strategis TNI AD, di antaranya pernah menjabat sebagai komandan Rindam Jaya, komandan Korem 061/ Surya kencana pada 2006-2007, Kepala Staf Divisi Infanteri 2/ Kostrad periode 2007-2008 dan Dirlat Kodiklatad pada 2008- 2009.

Pernah juga menjabat sebagai gubernur Akmil periode 2009-2010, panglima Kodam V/Brawijaya periode 2010- 2011; komandan Kodiklat TNI AD pada periode 2011-2013, panglima Kostrad 2013-2014, dan terakhir sebagai KSAD sejak 2014 hingga sekarang. Sementara itu, menanggapi penunjukannya, Sutiyoso mengaku siap menjalankan amanat yang diberikan Presiden kepadanya.

Termasuk mengikuti fit and proper test yang akan digelar di DPR. Sutiyoso mengaku pernah dipanggil oleh Presiden, namun baru tahu saat ini bahwa dia akan ditunjuk sebagai kepala BIN. ”Sudah siaplah. Kalau itu (penunjukan) terjadi, saya siap mengemban tugas itu,” ucapnya di Jakarta kemarin. Dia akan melihat dan mempelajari dulu kondisi BIN sebelum melakukan pembenahan.

”Ya saya belum masuk ke sana dan belum tahu juga orangorangnya. Saya harus lihat dulu barang itu seperti apa,” ucapnya. Namun, mantan wakil komandan jenderal Kopassus ini mengaku, dunia intelijen merupakan habitatnya ketika dia masih bertugas di pasukan elite TNI AD. ”Intelijen itu kebetulan habitat saya dulu. Waktu saya di Kopassus lama di Pasukan Sandi Yudha,” ucapnya.

Sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0812 seconds (0.1#10.140)