Jokowi Batasi Undangan Tetangga Dekat

Kamis, 11 Juni 2015 - 09:07 WIB
Jokowi Batasi Undangan...
Jokowi Batasi Undangan Tetangga Dekat
A A A
SOLO - Puncak rangkaian pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda Putri akan digelar hari ini.

Pada acara resepsi di Gedung Graha Saba Buana Solo tersebut, Jokowi mengundang ribuan orang dari kalangan pejabat tinggi hingga tukang becak. Untuk mengatur kelancaran acara itu, resepsi akan digelar hingga lima shift . Setelah ijab kabul pada pukul 09.00 WIB, dilanjutkan resepsi pada pukul 10.00 WIB hingga pukul13.00 WIB yang dibagi dalam tiga shift .

Dua shift resepsi berikutnya pada malam hari mulai pukul 18.30 WIB hingga 20.30 WIB. Kendati mencapai ribuan orang, keluarga besar Jokowi tidak mengundang seluruh tetangga dekatnya di kawasan Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Hal itu dilakukan karena jumlah undangan terbatas dan harus berbagi dengan tamu yang lain.

Paman Jokowi, Setiawan Prasetyo, mengatakan bahwa undangan untuk para tetangga dekat memang terbatas. Panitia sudah melakukan seleksi terlebih dahulu sejak jauh-jauh hari lalu. Dari seleksi itu didapatkan sejumlah tetangga yang diundang dan berhak hadir dalam acara resepsi itu. Pihaknya meminta maaf sebesarbesarnya kepada seluruh tetangga yang terpaksa tidak bisa diundang dalam acara tersebut.

Dia meminta agar para tetangga memaklumi hal itu dan mau memaafkan presiden dan keluarga.” Yangjelas, kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada para tetangga, semua pasti tahulah kondisi kami,” terangnya. Dia berharap agar para tamu membawa undangan yang telah diberikan sebelumnya.

Menurutnya, jika tidak membawa undangan maka tamu yang bersangkutan tidak bisa masuk ke lokasi acara. ”Kita terima undangan sejak pagi pukul 10.00 WIB hingga malam hari,” tegasnya. Sehari menjelang ijab kabul dan puncak resepsi yang digelar hari ini, Gibran dan Selvi kemarin menjalani prosesi siraman di rumah masing-masing.

Prosesi siraman yang digelar di rumah Selvi Ananda di Jalan Kutai Raya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjasari, Solo dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelum acara siraman, ayah Selvi, Didit Supriyadi mengawalinya dengan memasang bleketepe (daun kepala yang dianyam) di teras rumah sebagai pertanda akan melakukan mantu.

Juga sebagai harapan agar pelaksanaannya nanti berjalan lancar dan tidak ada halangan apa pun. Kemudian dilanjutkan dengan membuka brongsong (pembungkus) dua pisang raja yang dipasang di depan pintu masuk bersama pohonnya, serta cengkir (buah kepala yang masih muda) dan padi.

”Filosofinya agar calon pengantin mendapatkan kemuliaan, dan terbebas dari lapar, Umiatsih, salah satu panitia pernikahan yang bertindak sebagai pembawa acara pernikahan. Selanjutnya, prosesi dilanjutkan dengan acara siraman di barat rumah Selvi. Prosesi ini berjalan tertutup dan dikawal ketat aparat keamanan.

Sementara itu, air yang dipakai untuk siraman berasal dari tujuh sumber mata air, yakni dari sumber air di Masjid Agung Surakarta, Mloyo Kusuman (tempat Ki Gedhe Solo yang menjadi cikal bakal Kota Solo yang terletak di barat Keraton Kasunanan Surakarta), Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Pura Mangkunegaran, Masjid Mangkunegaran, air zamzam, dan air dari sumber di rumah sendiri.

Sumur dari tujuh mata air atau pitu dalam istilah Jawa dimaknai agar selalu mendapatkan pitulungan (pertolongan) dari Tuhan. Air siraman dari tujuh sumber mata ini pula yang dibawa ke rumah kediaman pribadi Presiden Joko Widodo untuk prosesi siraman Gibran Rakabuming Raka.

Air tujuh dari tujuh sumber air dibawa oleh tiga orang perwakilan keluarga Jokowi, yakni Heru Haryanto, Purboyono, serta Slamet Darsono. Air siraman dibawa dengan cawan besar dengan berjalan kaki menuju kediaman pribadi Presiden di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Presiden Jokowi berpesan kepada putra sulungnya, Gibran, agar bisa lebih mandiri setelah melepas masa lajang.

”Saya hanya pesan kepada anak saya waktu proses ndulang atau menyuap terakhir bahwa setelah ini dia harus sudah bisa makan sendiri, bisa mandiri. Pesan itu saya sampaikan ke Gibran,” kata Jokowi kepada wartawan di kediamannya. Dia menceritakan suasana pada sepanjang prosesi dari mulai pasang bleketepe, siraman, sungkeman, ndulang, semuanya berjalan dengan lancar dan khidmat.

Jokowi dan Iriana bersama Gibran menyempatkan menjumpai wartawan dan mengaku seluruh keluarga bahagia dengan pernikahan tersebut. ”Kita semua bahagia bisa melepas anak untuk 100% mandiri, bertanggung jawab kepada istri dan anak nantinya,” katanya.

Jokowi juga menyampaikan kepada putra sulungnya agar berhati-hati karena sebentar lagi akan menempuh hidup baru dengan tanggung jawab yang semakin besar terhadap istri dan anak kelak. ”Saya sampaikan untuk selalu bekerja keras dan ibadah jangan lupa,” katanya.

Sementara selesai siraman, acara selanjutnya adalah tradisi tumplak punjen. Selvi dibopong ayahnya menuju ke dalam rumah dan kemudian diberi nasihat. Tradisi tumplak punjen adalah bahwa calon mempelai perempuan akan dipersunting oleh Gibran, sekaligus menandai awal hidup baru dengan suaminya nanti dan peralihan tanggung jawab dari orang tua kepada suaminya.

Di sela kesibukan acara pernikahan, Presiden Jokowi masih mengerjakan tugas-tugas kenegaraan dari kediamannya. Pagi kemarin, dokumen kenegaraan setebal kira-kira 50 cm dibawa oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto ke kediaman Jokowi. ”Banyak (yang dibawa), normal saja ada laporan briefing harian, soal isu nasional yang harus disampaikan setiap hari, ada beberapa draf regulasi,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada wartawan.

Andi juga membawa beberapa dokumen titipan dari menteri sekretaris negara. Andi bersama Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan datang ke kediaman Jokowi untuk sekaligus membahas jadwal kerja presiden selanjutnya. ”Membicarakan jadwal kerja Presiden pada Jumat, Sabtu, Minggu, dan pekan depan,” kata dia.

Ary wahyu wibowo/ arief setiadi/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6607 seconds (0.1#10.140)