HT & Pemred Koran SINDO Masuk 1.000 Tokoh Penyumbang Pembangunan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Accessing Asia-Indonesia 2015/2016-Nation Builders merupakan buku berisi wawasan dari berbagai aspek dan kisah para tokoh Indonesia yang membawa negara ini semakin maju kedepan. Buku Asessing Asia menampilkan profil 1.000 tokoh Indonesia maupun asing dari berbagai kalangan, baik mantan presiden, pejabat pemerintah, tokoh bisnis wirausahawan, inovator, seniman, entertainer, militer, kepolisian dan duta besar yang masih menjabat.
Jika ditelisik lebih jauh dalam buku setebal 417 halaman ini, terdapat nama-nama tokoh Indonesia yang berperan dalam memajukan bangsa Indonesia. Dalam bidang bisnis misalnya ada CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Hashim Djojohadikusumo Arsari Gruop, Gunawan Jusuf Sugar Group, dan Eka Tjandranegara Mulia Group.
Dalam bidang media ada Pemimpin Redaksi Koran SINDO Pung Purwanto, Pemimpin Redaksi RCTI Arya Sinulingga, Pemimpin Redaksi MNC TV Yadi Hendriana, Direktur Radio Republik Indonesia Rosarita Niken Widiastuti.
Sementara tokoh politik Indonesia ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Ketua PT Akses Asia Indonesia Kemal Stamboel mengatakan, sebagai negara yang sudah melewati masa krisis tahun 1998 ada banyak tokoh Indonesia berperan membuat Indonesia kembali bangkit.
"Buku ini mencerminkan fakta-fakta dan juga kesempatan tentang Indonesia yang ditulis oleh orang-orang cukup terkenal dalam bidang masing-masing, jadi buku ini juga menghimpun 1.000 orang. Orang-orang kunci yang mempunyai posisi di berbagai area," kata Kemal di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Sejak Orde Baru tumbang, banyak juga tokoh muda berperan dalam memajukan dan membangun Indonesia. Termasuk tokoh-tokoh yang tercantum dalam buku terbitan PT Akses Asia Indonesia ini.
"Tidak lupa juga memperkenalkan anak-anak muda yang ikut terlibat membangun bangsa. Sejak tahun 1998 banyak perubahan yang perlu kita catat, secara ekonomi banyak juga perubahan," tuturnya.
Dia menjelaskan, semua tokoh yang masuk dalam buku tersebut mendapat penilaian yang sama. Penilaian dilakukan sesuai bidang masing-masing yang dianggap menonjol.
"Kami pendekatannya egaliter, sama semua, mereka yang menyumbang kepada pembangunan Indonesia. Kami tulis yang paling menonjol yang mana," tegasnya.
Jika ditelisik lebih jauh dalam buku setebal 417 halaman ini, terdapat nama-nama tokoh Indonesia yang berperan dalam memajukan bangsa Indonesia. Dalam bidang bisnis misalnya ada CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Hashim Djojohadikusumo Arsari Gruop, Gunawan Jusuf Sugar Group, dan Eka Tjandranegara Mulia Group.
Dalam bidang media ada Pemimpin Redaksi Koran SINDO Pung Purwanto, Pemimpin Redaksi RCTI Arya Sinulingga, Pemimpin Redaksi MNC TV Yadi Hendriana, Direktur Radio Republik Indonesia Rosarita Niken Widiastuti.
Sementara tokoh politik Indonesia ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Ketua PT Akses Asia Indonesia Kemal Stamboel mengatakan, sebagai negara yang sudah melewati masa krisis tahun 1998 ada banyak tokoh Indonesia berperan membuat Indonesia kembali bangkit.
"Buku ini mencerminkan fakta-fakta dan juga kesempatan tentang Indonesia yang ditulis oleh orang-orang cukup terkenal dalam bidang masing-masing, jadi buku ini juga menghimpun 1.000 orang. Orang-orang kunci yang mempunyai posisi di berbagai area," kata Kemal di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Sejak Orde Baru tumbang, banyak juga tokoh muda berperan dalam memajukan dan membangun Indonesia. Termasuk tokoh-tokoh yang tercantum dalam buku terbitan PT Akses Asia Indonesia ini.
"Tidak lupa juga memperkenalkan anak-anak muda yang ikut terlibat membangun bangsa. Sejak tahun 1998 banyak perubahan yang perlu kita catat, secara ekonomi banyak juga perubahan," tuturnya.
Dia menjelaskan, semua tokoh yang masuk dalam buku tersebut mendapat penilaian yang sama. Penilaian dilakukan sesuai bidang masing-masing yang dianggap menonjol.
"Kami pendekatannya egaliter, sama semua, mereka yang menyumbang kepada pembangunan Indonesia. Kami tulis yang paling menonjol yang mana," tegasnya.
(hyk)