Jusuf Kalla Dilecehkan Kubu Agung Laksono

JAKARTA - Partai Golkar kepengurusan Agung Laksono hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ancol dianggap mengganggu jalannya islah khusus dengan meniupkan isu adanya pernyerangan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang berlokasi di Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat.

Siti Hediati Hariadi selaku Wakil Ketua Umum kepengurusan Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical hasil Munas Bali menegaskan, manuver politik yang dilakukan pihak Agung Laksono itu sama saja melecehkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Alasannya, islah khusus yang ditandatangani kedua pihak yang berkonflik belum lama ini dimediasi Jusuf Kalla atau biasa disapa JK sekaligus politikus senior Partai Golkar.

"(Agung Cs) itu cari- cari alasan, bisa lihat sendiri. Ini islah sudah diupayakan Pak JK, kita turuti. Berarti mereka enggak hormati Pak JK. Mengecilkan peran dan melecehkan Pak JK," ujar wanita yang biasa disapa Titiek Soeharto ini di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Dia mengingatkan, DPP Partai Golkar harusnya bisa digunakan bersama setelah adanya kesepakatan islah khusus yang ditandatangani di rumah JK beberapa waktu lalu.

"Pak JK sudah buka rumahnya buat kita, buat islah. Mereka (Agung Cs) cederai itu dengan tidak memperbolehkan kami masuk DPP. Islah ini menjadi kembali ke belakang," tukasnya.

Baca: Kubu Agung Klaim DPP Golkar Diserang.

Kapolsek Palmerah Bantah Ada Penyerangan DPP Golkar.