Wanita Guru Ngaji Tewas Dibunuh
A
A
A
TANGERANG - Seorang wanita guru ngaji tewas mengenaskan di rumahnya, Jalan Laut Tawar Raya, Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, kemarin.
Juan Noni, 50, ditemukan pertama kali oleh adik kandung korban, Samsudin. Korban meninggal dengan luka tusukan di leher dan perut. Menurut Samsudin, kakaknya hanya tinggal berdua dengan suaminya, M Roni Nur.
Saat kejadian, suaminya sedang ke luar kota. Ketika itu, dia datang dari Depok untuk mengunjungi kakaknya. ”Hari Minggu kemarin saya janjian dengan kakak mau ke rumahnya. Sekalian saya mau benerin rumahsaya didekatsini. Saya masuk rumah karena pintunya tidakdikunci, lalusaya lihat kondisi kakaksudahmeninggal,” ujarnya.
Jasad korban terkapar bersimbah darah di lantai kamarnya. Setelah melihat sang kakak tewas, Samsudin berteriak meminta tolong hingga warga sekitar berdatangan ke lokasi. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Kapolsek Kelapa Dua Kompol Awaludin Amin mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, tidak ada tanda-tanda perampokan karena kondisi pintu rumahtidakadakerusakan.”Rumah tampak rapi tidak ada perusakan. Barang yang hilang hanya handphone korban. Apakah ini murni pembunuhan, kita masih selidiki motifnya,” ujarnya.
Sementara itu, polisi terus mendalami kasus pembunuhan siswi MTs Al Islamiyah, Ciledug, Kota Tangerang, bernama Putri Mariska Sakina alias Fitri, 13. Pendalaman dilakukan dengan memeriksa orang tua korban di Jalan Masjid Al Baido, Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang, kemarin.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo mengatakan, orang tua korban yakni Riwan Silaban dan Rahmawati diperiksa di salah satu rumah tokoh masyarakat. Pihaknya belum cukup bukti untuk mengetahui siapa pelaku pembunuhan sadis itu, karena mereka tak melihat pelakunya.
”Kita pertimbangkan faktor psikologis kedua orang tua korban yang masih trauma dan belum siap dimintai keterangan. Tapi karena kita minta pengendalian cepat proses penyelidikan dan sangat diperlukan, jadi kita yang datang ke sini (korban),” ujarnya.
Untuk Muhammad Rizky, 15, kakak korban yang juga menjadi korban penusukan, hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit. Dia merupakan saksi kunci peristiwa tersebut, namun belum bisa diperiksa.
”Kita tunggu kondisinya membaik dulu,” ucapnya. Menurut dia, kasus ini luar biasa karena korbannya anakanak. Jika tertangkap, pelaku bisa dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, juga akan dikenai pasal perlindungan terhadap anak yang mengakibatkan meninggal. ”Ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” tandasnya.
Di bagian lain, Polda Metro Jaya menduga pelaku perampokan minimarket yang terjadi di Bekasi dan Jakarta Timur adalah kelompok sama. ”Ini masih dikejar sama anggota di lapangan,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti.
Pihaknya membuka arsip lama mengenai data-data para pelaku perampokan minimarket yang sudah pernah tertangkap. Pasalnya, ada beberapa yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kasus-kasus lama atau yang sudah keluar dari penjara kemudian merekrut anggota baru.
Komplotan perampok di sejumlah minimarket beberapa waktu lalu diduga dilakukan oleh pelaku yang sama, sebab modus di setiap TKP juga sama. Para pelaku datang ke minimarket menggunakan helm dan masker lalu menodongkan senjata api.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah minimarket di wilayah Jakarta dan Bekasi dirampok kawanan bersenjata api. Para pelaku menyasar brankas yang ada di minimarket.
Denny irawan/ helmi syarif
Juan Noni, 50, ditemukan pertama kali oleh adik kandung korban, Samsudin. Korban meninggal dengan luka tusukan di leher dan perut. Menurut Samsudin, kakaknya hanya tinggal berdua dengan suaminya, M Roni Nur.
Saat kejadian, suaminya sedang ke luar kota. Ketika itu, dia datang dari Depok untuk mengunjungi kakaknya. ”Hari Minggu kemarin saya janjian dengan kakak mau ke rumahnya. Sekalian saya mau benerin rumahsaya didekatsini. Saya masuk rumah karena pintunya tidakdikunci, lalusaya lihat kondisi kakaksudahmeninggal,” ujarnya.
Jasad korban terkapar bersimbah darah di lantai kamarnya. Setelah melihat sang kakak tewas, Samsudin berteriak meminta tolong hingga warga sekitar berdatangan ke lokasi. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Kapolsek Kelapa Dua Kompol Awaludin Amin mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, tidak ada tanda-tanda perampokan karena kondisi pintu rumahtidakadakerusakan.”Rumah tampak rapi tidak ada perusakan. Barang yang hilang hanya handphone korban. Apakah ini murni pembunuhan, kita masih selidiki motifnya,” ujarnya.
Sementara itu, polisi terus mendalami kasus pembunuhan siswi MTs Al Islamiyah, Ciledug, Kota Tangerang, bernama Putri Mariska Sakina alias Fitri, 13. Pendalaman dilakukan dengan memeriksa orang tua korban di Jalan Masjid Al Baido, Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang, kemarin.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo mengatakan, orang tua korban yakni Riwan Silaban dan Rahmawati diperiksa di salah satu rumah tokoh masyarakat. Pihaknya belum cukup bukti untuk mengetahui siapa pelaku pembunuhan sadis itu, karena mereka tak melihat pelakunya.
”Kita pertimbangkan faktor psikologis kedua orang tua korban yang masih trauma dan belum siap dimintai keterangan. Tapi karena kita minta pengendalian cepat proses penyelidikan dan sangat diperlukan, jadi kita yang datang ke sini (korban),” ujarnya.
Untuk Muhammad Rizky, 15, kakak korban yang juga menjadi korban penusukan, hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit. Dia merupakan saksi kunci peristiwa tersebut, namun belum bisa diperiksa.
”Kita tunggu kondisinya membaik dulu,” ucapnya. Menurut dia, kasus ini luar biasa karena korbannya anakanak. Jika tertangkap, pelaku bisa dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, juga akan dikenai pasal perlindungan terhadap anak yang mengakibatkan meninggal. ”Ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” tandasnya.
Di bagian lain, Polda Metro Jaya menduga pelaku perampokan minimarket yang terjadi di Bekasi dan Jakarta Timur adalah kelompok sama. ”Ini masih dikejar sama anggota di lapangan,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti.
Pihaknya membuka arsip lama mengenai data-data para pelaku perampokan minimarket yang sudah pernah tertangkap. Pasalnya, ada beberapa yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kasus-kasus lama atau yang sudah keluar dari penjara kemudian merekrut anggota baru.
Komplotan perampok di sejumlah minimarket beberapa waktu lalu diduga dilakukan oleh pelaku yang sama, sebab modus di setiap TKP juga sama. Para pelaku datang ke minimarket menggunakan helm dan masker lalu menodongkan senjata api.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah minimarket di wilayah Jakarta dan Bekasi dirampok kawanan bersenjata api. Para pelaku menyasar brankas yang ada di minimarket.
Denny irawan/ helmi syarif
(ftr)