Jateng Akan Uji Temuan Merica Palsu
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menguji temuan merica palsu di Kabupaten Banjarnegara dan Pati beberapa waktu lalu.
Temuan merica yang diduga terbuat dari bahan semen itu telah meresahkan masyarakat. ”Temuan itu akan kami tanggapi, nanti akan dicek di laboratorium kami. Prosesnya juga tidak lama,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengambangan (Balitbang) Pemprov Jateng Teguh Wynarno di Semarang kemarin.
Menurut Teguh, untuk membuktikan palsu tidaknya merica tidak sulit karena mudah diidentifikasi dari segi warna maupun rasanya. Sebab, bahan semen dan merica asli jelas sangat kelihatan. ”Saya belum punya sampelnya. Kalau sudah ada, akan langsung kami uji di laboratorium,” imbuhnya.
Teguh menambahkan, kalau barang itu dijual dengan harga lebih menguntungkan, bisa diduga palsu. Ada pun yang terkait dengan temuan beras plastik, diperkirakan hanya isu. Karena secara ekonomis, jelas tidak menguntungkan. ”Kalau dugaan beras plastik saya pernah lihat, tapi setelah kami uji ternyata tidak,” imbuh Teguh.
Teguh mengimbau, kalau memang masyarakat menemukan barang yang diduga palsu, diminta langsung melaporkannya ke aparat kepolisian. ”Adapun kalau bisa akses ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau pusat laboratorium milik instansi, silakan langsung ke laboratorium,” imbuhnya.
Teguh menegaskan, kepolisian siap meneliti maupun menguji di laboratorium setiap masalah penemuan barang yang diduga palsu. Anggota Fraksi PAN DPRD Jateng Sri Marnyuni mengatakan, banyaknya temuan makanan yang diduga palsu harus segera disikapi oleh Balitbang Pemprov Jateng agar masyarakat tidak bingung.
Menurutnya, keamanan dan ketahanan pangan perlu jadi perhatian Balitbang. Dengan demikian, hasil penelitiannya bisa diimplementasikan oleh pemerintah. ”Termasuk, hargaharga yang mulai mahal juga perlu dilakukan penelitian,” imbuh Marnyuni.
Amin fauzi
Temuan merica yang diduga terbuat dari bahan semen itu telah meresahkan masyarakat. ”Temuan itu akan kami tanggapi, nanti akan dicek di laboratorium kami. Prosesnya juga tidak lama,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengambangan (Balitbang) Pemprov Jateng Teguh Wynarno di Semarang kemarin.
Menurut Teguh, untuk membuktikan palsu tidaknya merica tidak sulit karena mudah diidentifikasi dari segi warna maupun rasanya. Sebab, bahan semen dan merica asli jelas sangat kelihatan. ”Saya belum punya sampelnya. Kalau sudah ada, akan langsung kami uji di laboratorium,” imbuhnya.
Teguh menambahkan, kalau barang itu dijual dengan harga lebih menguntungkan, bisa diduga palsu. Ada pun yang terkait dengan temuan beras plastik, diperkirakan hanya isu. Karena secara ekonomis, jelas tidak menguntungkan. ”Kalau dugaan beras plastik saya pernah lihat, tapi setelah kami uji ternyata tidak,” imbuh Teguh.
Teguh mengimbau, kalau memang masyarakat menemukan barang yang diduga palsu, diminta langsung melaporkannya ke aparat kepolisian. ”Adapun kalau bisa akses ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau pusat laboratorium milik instansi, silakan langsung ke laboratorium,” imbuhnya.
Teguh menegaskan, kepolisian siap meneliti maupun menguji di laboratorium setiap masalah penemuan barang yang diduga palsu. Anggota Fraksi PAN DPRD Jateng Sri Marnyuni mengatakan, banyaknya temuan makanan yang diduga palsu harus segera disikapi oleh Balitbang Pemprov Jateng agar masyarakat tidak bingung.
Menurutnya, keamanan dan ketahanan pangan perlu jadi perhatian Balitbang. Dengan demikian, hasil penelitiannya bisa diimplementasikan oleh pemerintah. ”Termasuk, hargaharga yang mulai mahal juga perlu dilakukan penelitian,” imbuh Marnyuni.
Amin fauzi
(ftr)