Gigitan Anjing Gila Tewaskan Tujuh Orang

Rabu, 10 Juni 2015 - 08:33 WIB
Gigitan Anjing Gila...
Gigitan Anjing Gila Tewaskan Tujuh Orang
A A A
DENPASAR - Setelah sempat mereda, kasus rabies di Bali mengganas lagi. Tujuh orang dilaporkan meninggal akibat penyakit anjing gila hingga Juni 2015.

Jumlah itu naik tajam ketimbang kasus serupa selama 2014 yang menewaskan dua orang. ”Ini kejadian luar biasa (KLB) mengingat tahun lalu kasus rabies sempat turun,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya di Denpasar, Bali, kemarin.

Dari tujuh orang tewas, korban terbanyak terjadi di Buleleng, yakni tiga orang. Korban lainnya masing-masing di Badung satu orang, Bangli (1), Gianyar (1), Tabanan (1), dan Karangasem (1). Korban tewas terakhir adalah Kadek Dwiyantara, 18. Siswa kelas III SMA asal Desa Pacung, Tejakula, Buleleng. Dia meninggal akibat gigitan anjing gila pada Kamis (4/6).

Empat jam sebelumnya seorang siswa SMP asal Karangasem, I Komang Martin Sutama, 15, juga meninggal akibat rabies. Sedangkan, kasus gigitan anjing di Bali mencapai 110 hingga 120 orang setiap bulannya. Kasus terakhir menimpa Andre Pratama, 7, siswa SD di Buleleng saat berlibur bersama orang tuanya di Pantai Lovina.

Suarjaya mengakui, peningkatan kasus gigitan anjing tersebut telah berdampak pada menipisnya persediaan vaksin antirabies (VAR). Persediaan VAR yang ada saat ini sebatas untuk stok kegawatdaruratan. ”Kalau kasus gigitan anjing ini terus meningkat, persediaan VAR tidak akan mencukupi,” katanya.

Dia mengaku sudah mendesak produsen untuk mengirimkan stok VAR, tapi permintaan itu belum terpenuhi semua. Saat ini baru 10.000 vial yang diberikan padahal pihaknya butuh 85.026 vial.

Provinsi Bali sendiri sudah mengeluarkan dana Rp9 miliar untuk pembelian vaksin, vaksinasi, elmininasi, dan operasional lainnya. ”Dari total anggaran tersebut, Rp5,6 miliar berasal dari APBD dan sisanya dari APBN,” kata Suarjaya.

Miftahul chusna
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7882 seconds (0.1#10.140)