Restoran Roca Spanyol Terbaik di Dunia

Lupakan Noma, restoran asal Kopenhagen, Denmark yang berulang kali menyabet penghargaan sebagai restoran terbaik di dunia itu. Legenda baru telah lahir, El Celler de Can Roca.

Restoran asal Girona, Spanyol, ini baru saja ditahbiskan sebagai rumah makan terbaik sejagat. Dalam penghargaan tahunan paling bergengsi 50 World50 Worlds Best Restaurant yang digelar di London, Inggris, El Celler de Can Roca memuncaki daftar, mengalahkan Noma yang tergusur di peringkat ketiga. Berada di tempat kedua adalah Resto Osteria Francescana di Modena, Italia.

Adapun tempat keempat dihuni Resto Central dari Lima (Peru) yang sekaligus menahbiskan diri sebagai restoran terbaik di Amerika Selatan. Ketika nama El Celler diumumkan, tepuk tangan bergemuruh. Kepala juru masak Joan Roca Fontane mendedikasikan penghargaan ini kepada orang-orang yang terlibat di sekitarnya.

”Kesuksesan ini juga untuk keluarga kami, terima kasih keluarga untuk kesabarannya, untuk istri-istri kami, anak-anak kami, juga tim kami, yang merupakan tim terbaik di dunia,” ucap Fontane saat pidato menerima penghargaan. Acara penghargaan ini paling bergengsi bagi industri restoran di dunia.

Restaurant Magazine yang berbasis di Inggris sebagai penyelenggara acara memiliki pengaruh kuat dalam industri santapan. Perusahaan minuman asal Italia, San Pellegrino dan Acqua Panna menjadi sponsor acara. Pendatang baru di daftar 10 besar kali ini berasal dari Jepang. Restoran Narisawa dari Tokyo menyodok ke papan atas dengan mengunci posisi di urutan kedelapan.

Perwakilan Asia lainnya datang dari Bangkok, yakni restoran Gaggan di urutan ke-10. Meski meriah, acara itu juga diwarnai kritik pedas. Petisi bernama Occupy 50 best mengklaim penghargaan itu menciptakan sistem untuk mempromosikan restoran dan chef tertentu. Puluhan kepala juru masak dunia juga bergabung dalam petisi yang ditandatangani oleh 360 orang, termasuk chef Joel Robuchon asal Prancis.

Namun William Drew, ketua penyelenggara acara 50 Restoran Terbaik Dunia, menyanggah petisi tersebut. ”Kami menghormati hak mereka untuk berpendapat meskipun sebenarnya kami tidak setuju dengan mereka,” ucap Drew seperti dikutip New York Times.

Arvin