3 Kuintal Batu Kecubung Ditemukan di Prambanan

Kamis, 04 Juni 2015 - 10:18 WIB
3 Kuintal Batu Kecubung Ditemukan di Prambanan
3 Kuintal Batu Kecubung Ditemukan di Prambanan
A A A
SLEMAN - Bongkahan batu akik berbentuk kristal berwarna ungu dengan berat lebih dari tiga kuintal (300 kilogram) ditemukan di tengah ladang di Dusun Lemangbang, Gambirsawit, Prambanan, Jawa Tengah.

Batu yang diduga jenis kecubung itu didapati Juanto, 28, warga Pangkah, saat mencari rumput pada Sabtu (30/5). Juanto mengisahkan, awalnya dia melihat burung ketika dirinya tengah mencari rumput. Dia kemudian mengejarnya hingga berhenti di bawah pohon. Di bawah pohon yang berlokasi tak jauh dari tebing dan sungai kecil itu, dia melihat bongkahan batu yang setengahnya masih terpendam tanah.

”Saya lihat batu itu warnanya hijau. Saya tahu batu akik karena memang sekitar situ banyak orang cari batu akik,” katanya kemarin. Tertarik dengan bongkahan batu akik yang cukup besar, begitu pulang apa yang dia lihat pun diceritakan kepada bapak dan kakaknya. Kemudian keesokan harinya, Minggu (31/5), Juanto mendatangi lagi lokasi itu dengan mengajak sang kakak, Sayono, 38.

Saat akan diangkat, Juanto mencoba mencongkel batu yang ditemukan dengan menggunakan linggis. Tiba-tiba batu itu pun terbelah menjadi dua bagian dan pemandangan bagian tengah batu itu pun membuatnya takjub karena berbentuk kristal berwarna ungu. ”Saya korek pakai linggis, langsung terbelah dan baru tahu isinya itu,” ucapnya.

Bersama dengan sang kakak dan beberapa warga lain, batu itu pun dipindahkan dan diangkut menggunakan mobil untuk dititipkan di rumah Sayono yang berada di Kampung Jatisari, Pedukuhan Nawung, Gayamharjo, Prambanan. Menurut Sayono, batu itu bisa dipindah setelah diangkat empat orang.

Dia yang mengaku tidak begitu tertarik dengan batu akik merasa heran, kenapa saat itu mau untuk diajak ke lokasi. ”Saat akan diambil untuk dibawa pulang itu, kami ketemu ular hitam. Kami enggak tahu itu isyarat apa,” akunya. Setelah dibawa pulang, batu itu pun dibersihkan dari tanahtanah yang masih menempel.

Pascapenemuan itu, hingga kemarin siang warga pun banyak yang berdatangan untuk melihat lokasi. Disinggung mengenai ada tidak orang yang tertarik dan akan membeli, Sayono mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini belum memiliki rencana untuk menjual batu itu. ”Belum ada rencana menjualnya. Kami mau menyimpannya dulu,” pungkasnya.

Muji barnugroho
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3777 seconds (0.1#10.140)