Ahok Kecewa Kinerja Pejabat DKI
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak puas melihat kinerja anak buahnya, terutama pejabat eselon II. Masih banyak pejabat yang bermain anggaran meski sudah mendapat gaji lebih besar dari PNS daerah lain.
Pejabat eselon II yang dianggap belum memenuhi keinginan Ahok di antaranya Dinas Pendidikan dan Dinas Olahraga. ”Buat apa pertahankan yang lama, 2,5 tahun begini-begini saja, tidak ada perubahan. Kami akan terus lakukan perombakan. Pertengahan Juni ini akan kami ganti beberapa pejabat eselon II,” ungkap Ahok di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin.
Hari ini Pemprov DKI berencana mulai melakukan tes kepada calon peserta yang akan mengisi jabatan eselon II. Pejabat eselon II setingkat kepala dinas, kepala badan, dan kepala biro, dan lainnya. Ahok juga akan mengganti pejabat yang ada di Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Sayangnya, dia tidak mau menyebutkan siapa para pejabat tersebut. ”Kami juga mau ganti pejabat TGUPP dengan yang baru. Tergantung analisis, nanti juga tahu,” kata mantan bupati Belitung Timur itu.
Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengungkapkan, rotasi jabatan yang dilakukan Pemprov DKI sejak kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Ahok pada 2013 hingga awal tahun ini belum terlihat efektif. Segala pembangunan justru berjalan lambat dan penyerapan masih jauh dari yang diharapkan.
Berdasarkan pengamatan, salah satu penyebabnya lantaran para pejabat DKI khususnya pejabat eselon II itu diseleksi dan ditempatkan bukan pada bidangnya. Misalnya Dinas Pelayanan Pajak yang dihuni mantan kepala Dinas Komunikasi dan Informasi. Begitu juga dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Perumahan.
”Calon yang ditempatkan itu harus sesuai bidangnya. Jadi, tidak seperti saat ini, mereka tidak mampu membuat dokumen lelang dan konsep kegiatan. Akibatnya selama enam bulan ini mereka makan gaji buta,” ucap Nirwono. Saat ini ada 71 peserta yang lolos mengikuti tes seleksi jabatan eselon II. Berbeda dari sebelumnya, para peserta diwajibkan membuat makalah sesuai bidang yang dikuasainya.
”Dalam dua pekan mulai hari ini mereka akan menjalani tes, menulis makalah tematis, pilihan ganda, dan wawancara. Tes makalah dalam satu jam merupakan tes yang baru dilakukan agar peserta memiliki konsep sesuai bidangnya,” kata Nirwono yang menjadi panitia seleksi terbuka jabatan eselon II. Dari 71 peserta akan diambil 30 orang dan ditaruh sebagai cadangan untuk menggantikan pejabat eselon II saat ini yang akan meninggalkan jabatannya karena alasan tertentu.
Tiga puluh peserta yang lolos itu mewakili masing-masing perangkat daerah sesuai latar belakang pendidikannya. Misalnya, untuk Dinas Perhubungan akan ditaruh beberapa orang yang benarbenar menguasainya, begitu juga dengan instansi lainnya. ”Masing-masing perangkat daerah punya stok pilihan 2-5 orang. Tes makalah ini memberi tantangan, jadi tidak sekadar normatif. Konsep kreatif dan inovatif mau tidak mau dibutuhkan.
Kita harapkan membawa perubahan lebih signifikan,” ucapnya. Sebagai bocoran, pasca-Hari Raya Idul Fitri ada beberapa pejabat eselon II yang akan digantikan oleh para peserta yang lolos tahapan-tahapan tes tersebut. ”Meski pejabat yang lolos tes dijadikan cadangan, tidak perlu takut tidak menempati jabatan yang diinginkan. Pak Ahok bilang selain ada yang pensiun satu tahun lagi, habis Lebaran ini ada beberapa yang akan diganti karena kinerjanya buruk. Bahkan, setiap enam bulan akan dievaluasi,” katanya.
Bima setiyadi
Pejabat eselon II yang dianggap belum memenuhi keinginan Ahok di antaranya Dinas Pendidikan dan Dinas Olahraga. ”Buat apa pertahankan yang lama, 2,5 tahun begini-begini saja, tidak ada perubahan. Kami akan terus lakukan perombakan. Pertengahan Juni ini akan kami ganti beberapa pejabat eselon II,” ungkap Ahok di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin.
Hari ini Pemprov DKI berencana mulai melakukan tes kepada calon peserta yang akan mengisi jabatan eselon II. Pejabat eselon II setingkat kepala dinas, kepala badan, dan kepala biro, dan lainnya. Ahok juga akan mengganti pejabat yang ada di Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Sayangnya, dia tidak mau menyebutkan siapa para pejabat tersebut. ”Kami juga mau ganti pejabat TGUPP dengan yang baru. Tergantung analisis, nanti juga tahu,” kata mantan bupati Belitung Timur itu.
Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengungkapkan, rotasi jabatan yang dilakukan Pemprov DKI sejak kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Ahok pada 2013 hingga awal tahun ini belum terlihat efektif. Segala pembangunan justru berjalan lambat dan penyerapan masih jauh dari yang diharapkan.
Berdasarkan pengamatan, salah satu penyebabnya lantaran para pejabat DKI khususnya pejabat eselon II itu diseleksi dan ditempatkan bukan pada bidangnya. Misalnya Dinas Pelayanan Pajak yang dihuni mantan kepala Dinas Komunikasi dan Informasi. Begitu juga dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Perumahan.
”Calon yang ditempatkan itu harus sesuai bidangnya. Jadi, tidak seperti saat ini, mereka tidak mampu membuat dokumen lelang dan konsep kegiatan. Akibatnya selama enam bulan ini mereka makan gaji buta,” ucap Nirwono. Saat ini ada 71 peserta yang lolos mengikuti tes seleksi jabatan eselon II. Berbeda dari sebelumnya, para peserta diwajibkan membuat makalah sesuai bidang yang dikuasainya.
”Dalam dua pekan mulai hari ini mereka akan menjalani tes, menulis makalah tematis, pilihan ganda, dan wawancara. Tes makalah dalam satu jam merupakan tes yang baru dilakukan agar peserta memiliki konsep sesuai bidangnya,” kata Nirwono yang menjadi panitia seleksi terbuka jabatan eselon II. Dari 71 peserta akan diambil 30 orang dan ditaruh sebagai cadangan untuk menggantikan pejabat eselon II saat ini yang akan meninggalkan jabatannya karena alasan tertentu.
Tiga puluh peserta yang lolos itu mewakili masing-masing perangkat daerah sesuai latar belakang pendidikannya. Misalnya, untuk Dinas Perhubungan akan ditaruh beberapa orang yang benarbenar menguasainya, begitu juga dengan instansi lainnya. ”Masing-masing perangkat daerah punya stok pilihan 2-5 orang. Tes makalah ini memberi tantangan, jadi tidak sekadar normatif. Konsep kreatif dan inovatif mau tidak mau dibutuhkan.
Kita harapkan membawa perubahan lebih signifikan,” ucapnya. Sebagai bocoran, pasca-Hari Raya Idul Fitri ada beberapa pejabat eselon II yang akan digantikan oleh para peserta yang lolos tahapan-tahapan tes tersebut. ”Meski pejabat yang lolos tes dijadikan cadangan, tidak perlu takut tidak menempati jabatan yang diinginkan. Pak Ahok bilang selain ada yang pensiun satu tahun lagi, habis Lebaran ini ada beberapa yang akan diganti karena kinerjanya buruk. Bahkan, setiap enam bulan akan dievaluasi,” katanya.
Bima setiyadi
(bbg)