Jalur Bocimi Macet Sepanjang 10 Km
Jalur Bocimi Macet Sepanjang 10 Km
A
A
A
BOGOR - Proyek perbaikan Jalan Raya HE Sukma KM 15 dan Jembatan Cimande, Caringin, Kabupaten Bogor, menyebabkan arus lalu lintas di jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) macet sepanjang 10 km.
Kemacetan hampir terjadi setiap hari sejak empat hari terakhir. Berdasarkan pantauan, kemacetan yang terjadi mulai pukul 06.00-24.00 WIB itu disebabkan penyempitan jalan akibat proyek pembetonan badan jalan dari arah Sukabumi menuju Ciawi-Bogor. Ribuan kendaraan yang didominasi truk tronton dan kontainer pun harus melintas secara bergantian.
Kemacetan juga disebabkan banyak pengendara sepeda motor dan angkutan perkotaan (angkot) tidak tertib saat melintasi lokasi proyek perbaikan jalan. Banyak para pengendara nekat melawan arus. Akibatnya, saat truk-truk besar melintas, terjadi kemacetan yang sifatnya mengunci, alias tidak bergerak sama sekali.
Kondisi tersebut diperparah dengan kurangnya koordinasi antara pelaksana proyek peningkatan jalan dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor untuk mengatur arus lalu lintas. ”Sudah jelas-jelas saat pagi maupun siang jalur ini selalu dipadati kendaraan besar dan kerap menimbulkan kemacetan panjang.
Lalu kenapa pengerjaan proyek tersebut tidak dilakukan saat malam hari? Sudah pasti bakal terjadi kemacetan parah,” kata Deny Pratama, 40, warga Ciherang Pondok, Caringin, Kabupaten Bogor, yang melintasi jalur tersebut kemarin. Dia juga mengeluhkan ketidaksiapan pelaksana proyek melakukan rekayasa lalu lintas dan dampak lingkungan terhadap warga sekitar.
”Sekarang ini lagi musim panas. Selain menimbulkan kemacetan, banyak debu yang beterbangan di lokasi membuat pengguna jalan dan warga sekitar mengalami sesak nafas,” jelasnya. Dede Suhendar, 35, warga Desa Ciderum, Caringin, Kabupaten Bogor, menuturkan bahwa kemacetan berimbas terlambatnya warga untuk bekerja, berdagang, dan bersekolah.
Hal senada diungkapkan, Asep Zonge, 36, warga Desa Muara Jaya, Caringin, Kabupaten Bogor, yang mengaku terjebak kemacetan selama 6 jam pada Sabtu (30/5). ”Masa dari Cicurug, Sukabumi ke Caringin, Bogor, yang biasanya 20 menit, harus saya tempuh 6 jam,” keluhnya. Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan Caringin Udung Saidun memaparkan, pihaknya telah memperoleh laporan terkait proyek peningkatan dan perbaikan jalan di wilayahnya.
”Kontraktor untuk peningkatan jalan adalah PT Hutama Prima, lama pengerjaan 240 hari, terhitung sejak diterbitkannya SPMK tanggal 27 April 2015,” katanya. Sedangkan, pelaksana perbaikan jembatan Cimande adalah PT Lumbung Pinayung Rizki. ”Jangka waktu pelaksanaan 228 hari kalender, dimulai sejak SPMK tanggal 18 Mei 2015 dengan lingkup pekerjaan penggantian jembatan Cimande,” tandasnya.
Haryudi
Kemacetan hampir terjadi setiap hari sejak empat hari terakhir. Berdasarkan pantauan, kemacetan yang terjadi mulai pukul 06.00-24.00 WIB itu disebabkan penyempitan jalan akibat proyek pembetonan badan jalan dari arah Sukabumi menuju Ciawi-Bogor. Ribuan kendaraan yang didominasi truk tronton dan kontainer pun harus melintas secara bergantian.
Kemacetan juga disebabkan banyak pengendara sepeda motor dan angkutan perkotaan (angkot) tidak tertib saat melintasi lokasi proyek perbaikan jalan. Banyak para pengendara nekat melawan arus. Akibatnya, saat truk-truk besar melintas, terjadi kemacetan yang sifatnya mengunci, alias tidak bergerak sama sekali.
Kondisi tersebut diperparah dengan kurangnya koordinasi antara pelaksana proyek peningkatan jalan dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor untuk mengatur arus lalu lintas. ”Sudah jelas-jelas saat pagi maupun siang jalur ini selalu dipadati kendaraan besar dan kerap menimbulkan kemacetan panjang.
Lalu kenapa pengerjaan proyek tersebut tidak dilakukan saat malam hari? Sudah pasti bakal terjadi kemacetan parah,” kata Deny Pratama, 40, warga Ciherang Pondok, Caringin, Kabupaten Bogor, yang melintasi jalur tersebut kemarin. Dia juga mengeluhkan ketidaksiapan pelaksana proyek melakukan rekayasa lalu lintas dan dampak lingkungan terhadap warga sekitar.
”Sekarang ini lagi musim panas. Selain menimbulkan kemacetan, banyak debu yang beterbangan di lokasi membuat pengguna jalan dan warga sekitar mengalami sesak nafas,” jelasnya. Dede Suhendar, 35, warga Desa Ciderum, Caringin, Kabupaten Bogor, menuturkan bahwa kemacetan berimbas terlambatnya warga untuk bekerja, berdagang, dan bersekolah.
Hal senada diungkapkan, Asep Zonge, 36, warga Desa Muara Jaya, Caringin, Kabupaten Bogor, yang mengaku terjebak kemacetan selama 6 jam pada Sabtu (30/5). ”Masa dari Cicurug, Sukabumi ke Caringin, Bogor, yang biasanya 20 menit, harus saya tempuh 6 jam,” keluhnya. Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan Caringin Udung Saidun memaparkan, pihaknya telah memperoleh laporan terkait proyek peningkatan dan perbaikan jalan di wilayahnya.
”Kontraktor untuk peningkatan jalan adalah PT Hutama Prima, lama pengerjaan 240 hari, terhitung sejak diterbitkannya SPMK tanggal 27 April 2015,” katanya. Sedangkan, pelaksana perbaikan jembatan Cimande adalah PT Lumbung Pinayung Rizki. ”Jangka waktu pelaksanaan 228 hari kalender, dimulai sejak SPMK tanggal 18 Mei 2015 dengan lingkup pekerjaan penggantian jembatan Cimande,” tandasnya.
Haryudi
(bbg)
Explore More