Persiapan PAN untuk Pemilu 2019
A
A
A
JAMBI - Ketua MPP DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir mengatakan, Pemilu 2019 mendatang akan menjadi tantangan yang berat, karena pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) akan dilaksanakan bersamaa.
Menurutnya, hal ini akan membuat pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bisa sampai 10 pasangan pada Pemilu 2019.
"Karena, partai yang mengusung tidak harus memiliki 20 persen kursi DPR, tapi nol persen pun bisa," kata Soetrisno dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Jambi di Hotel Novita, Jambi, Minggu 21 Mei 2015.
Kemudian lanjut Soetrisno, partai baru pun akan banyak bermunculan dan bisa mengusung calon sendiri. Seperti Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo (HT) yang tengah mempersiapkan Pemilu 2019 sejak sekarang. Belum lagi partai pimpinan Tommy Soeharto yang sedang disiapkan juga.
"Saya memperkirakan akan ada tambahan tiga atau empat, jadi akan ada 14 partai yang bisa mengusung," jelasnya.
Menurut Soetrisno, bisa jadi nanti Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mencalonkan kembali sebagai capres bersama lagi dengan PAN. Atau mungkin PAN akan mencalonkan sendiri.
"Jadi kader PAN harus merespons, karena bukan hal biasa yang terjadi. Karena ini kerja baru bukan kerja yang biasa-biasa. Bisa tercapai kalau kerjanya baik," pesan mantan Ketua Umum DPP PAN itu.
Oleh karena itu, lanjut Soetrisno, kader PAN harus bisa mencium apa yang akan terjadi nanti di Pemilu 2019. Serta, merespons hasil penciuman itu menjadi sebuah kerja keras dan keberhasilan.
Karena sudah saatnya PAN memimpin bangsa ini. Dirinya yakin bahwa PAN punya target lebih dari 10 persen dalam Pileg 2019 nanti, tinggal bagaimana mencapai perolehan minimal satu kursi di setiap daerah pemilihan (dapil).
"Kalau jumlahnya 75-77 PAN bisa menajdi partai terbesar kedua. Sehingga menggeser jumlah partai yang masuk parlemen. Insya Allah PAN jadi partai besar," pungkasnya.
Menurutnya, hal ini akan membuat pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bisa sampai 10 pasangan pada Pemilu 2019.
"Karena, partai yang mengusung tidak harus memiliki 20 persen kursi DPR, tapi nol persen pun bisa," kata Soetrisno dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Jambi di Hotel Novita, Jambi, Minggu 21 Mei 2015.
Kemudian lanjut Soetrisno, partai baru pun akan banyak bermunculan dan bisa mengusung calon sendiri. Seperti Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo (HT) yang tengah mempersiapkan Pemilu 2019 sejak sekarang. Belum lagi partai pimpinan Tommy Soeharto yang sedang disiapkan juga.
"Saya memperkirakan akan ada tambahan tiga atau empat, jadi akan ada 14 partai yang bisa mengusung," jelasnya.
Menurut Soetrisno, bisa jadi nanti Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mencalonkan kembali sebagai capres bersama lagi dengan PAN. Atau mungkin PAN akan mencalonkan sendiri.
"Jadi kader PAN harus merespons, karena bukan hal biasa yang terjadi. Karena ini kerja baru bukan kerja yang biasa-biasa. Bisa tercapai kalau kerjanya baik," pesan mantan Ketua Umum DPP PAN itu.
Oleh karena itu, lanjut Soetrisno, kader PAN harus bisa mencium apa yang akan terjadi nanti di Pemilu 2019. Serta, merespons hasil penciuman itu menjadi sebuah kerja keras dan keberhasilan.
Karena sudah saatnya PAN memimpin bangsa ini. Dirinya yakin bahwa PAN punya target lebih dari 10 persen dalam Pileg 2019 nanti, tinggal bagaimana mencapai perolehan minimal satu kursi di setiap daerah pemilihan (dapil).
"Kalau jumlahnya 75-77 PAN bisa menajdi partai terbesar kedua. Sehingga menggeser jumlah partai yang masuk parlemen. Insya Allah PAN jadi partai besar," pungkasnya.
(maf)