iNews TV Berkomitmen Mendidik Penonton

Minggu, 31 Mei 2015 - 10:21 WIB
iNews TV Berkomitmen Mendidik Penonton
iNews TV Berkomitmen Mendidik Penonton
A A A
JAKARTA - iNews TV telah memilikibeberapaprogramyang menghibur, mendidik, dan berkualitas meski baru beberapa bulan berdiri. Kehadirannya sejak 6 April 2015 lalu telah memberikan informasi yang komprehensif baik berita daerah, nasional maupun internasional.

Masyarakat pun semakin dibuat mudah mengakses informasi. ”Masyarakat seperti selalu butuh akan informasi. Satu contoh, dari lima menit Anda membuka gadget, pasti satu menitnya Anda luangkan waktu untuk mencari informasi, baik infotainment maupun berita,” ujar Corporate Secretary iNews TV Driantama Riwahju Susilamoerti saat sosialisasi iNews TV di SMA/SMK YP IPPI, Jalan Petojo Barat, Jakarta Pusat, kemarin.

Dia menerangkan, tujuan dibentuknya iNews TV karena kesadaran dari pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo akan pentingnya penyediaan informasi. Televisi berita di Indonesia, lanjut Driantama, dirasa kerap kali menyajikan kabar dengan bobot yang tidak seimbang. Karena keyakinan itulah MNC sebagai grup media terbesar se-Asia Tenggara melahirkan iNews TV.

Stasiun televisi teranyar ini merupakan televisi keempat yang terlahir dari MNC. Hingga saat ini, iNews TV sudah disiarkan di 46 kota besar di Indonesia. ”Di Jakarta Anda bisa melihatnya melalui jaringan 30 UHF,” ujar Driantama. Meskipun terlahir sebagai televisi dengan porsi berita yang lebih banyak, hal itu tidak membuat iNews TV terlena. Melalui programnya yang lebih santai, iNews TV tetap menampilkan hiburan dengan programnya yang mendidik.

”Kita punya program yang namanya Polemik dan News.call. Dua program itu kami kemas sedemikian rupa agar politik dan hiburan tetap ada,” timpal Coordinator Corporate Secretary SINDO Media iNews TV Nicolaus Uskono. Tujuan sosialisasi di SMA/SMK YP IPPI adalah untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya pelajar bahwa tidak semua program televisi dapat dikonsumsi oleh semua umur.

Karenanya agar tidak ditiru oleh anak balita dan remaja, pihaknya menjabarkan tentang bahaya program televisi saat sosialisasi. ”Tidak semua program cocok untuk dikonsumsi. Selain dalam menonton khususnya balita perlu diawasi oleh pendamping, tontonan televisi harus yang menarik namun edukatif,” tegas Nico. Kepala SMK YP IPPI Mukidjo Martoyo berharap televisi memberikan peran besar terhadap pendidikan.

Tontonan yang bersifat edukatif tanpa adanya SARA, sadisme, pornografi maupun radikal sangat membantu kecerdasan penonton di masa depan. ”Tontonan harus bersifat dan bermanfaat tak hanya bagi dirinya sendiri maupun orang lain,” jelasnya. Pembina Yayasan YP IPPI Halim mengaku bahwa program iNews TV telah memberikan porsi pendidikan yang lebih baik dibandingkan televisi lainnya.

”Saya suka dengan berita daerah, nasional, maupun internasional di iNews TV , kemasannya lebih soft dan update ,” tandasnya.

yan yusuf
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8755 seconds (0.1#10.140)