Penuh Skandal,Rombak Total FIFA

Jum'at, 29 Mei 2015 - 07:55 WIB
Penuh Skandal,Rombak Total FIFA
Penuh Skandal,Rombak Total FIFA
A A A
ZURICH - Penangkapan sejumlah pejabat tinggi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) semakin menguatkan dugaan banyaknya skandal di tubuh organisasi ini. Berbagai kalangan mendesak FIFA direformasi demi memulihkan kredibilitas. Presiden FIFA Sepp Blatter juga didesak mundur.

Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) meminta Blatter, presiden yang telah menjabat sejak 1998, menarik pencalonannya dalam kongres yang dijadwalkan hari ini. UEFA juga menyerukan otoritas tertinggi sepak bola itu untuk menunda kongres setidaknya hingga enam bulan mendatang.

”Kongres FIFA berisiko kacau balau. Karena itu, UEFA akan mempertimbangkan hati-hati jika anggota kami berencana menghadiri kongres tersebut. Kami harus waspada terhadap sistem di dalam FIFA. Jika tidak dihentikan, sistem itu akan benar-benar membunuh sepak bola,” kata UEFA seperti dikutip Financial Times. Presiden UEFA Michel Platini mengaku telah bertemu langsung dengan Blatter dan memintanya mundur sebagai presiden FIFA.

Dalam konferensi pers di Zurich, kemarin, mantan bintang Juventus ini juga mengingatkan Blatter bahwa dirinya tidak lagi populer di mata negara-negara UEFA. ”Saya meminta Blatter untuk mundur karena dia telah menimbulkan gambaran yang buruk bagi FIFA,” ujar Platini.

Kepolisian Swiss atas permintaan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menangkap 7 petinggi FIFA dan 9 orang lain dalam skandal dugaan korupsi, penyuapan, dan pencucian uang yang telah berlangsung selama hampir 20 tahun dengan nilai diperkirakan lebih USD150 juta. Tujuh petinggi itu termasuk di antaranya Wakil Presiden FIFA Jeffrey Webb, mantan wakil Presiden Jack Warner, Eduardo Li, Julio Rocha, dan Eugenio Figueredo. Jack Warner kemarin menghabiskan malamnya di penjara Trinidad setelah menyerahkan diri sehari sebelumnya.

Dia dijerat dengan 12 dakwaan. Otoritas setempat menyatakan proses pembebasan sementara Warner ditunda. Karena itu, dia harus tetap berada dipenjara. Kepala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Dyke mengatakan sekarang saatnya FIFA melakukan perubahan agar reputasinya membaik. Menurutnya, selama Blatter masih memimpin, pembangunan kepercayaan di dalam FIFA mustahil dilakukan.

”Blatter harus pergi, baik melalui prosedur pengunduran diri, kalah dalam kongres ataupun melalui jalan ketiga. UEFA harus mencoba memaksa dia lengser,” ujar Dyke seperti dilansir Dailymail . Dia membantah pemberian tekanan terhadap Blatter untuk membuka kesempatan bagi Inggris menjadi tuan rumahi Piala Dunia 2018.

Sementara itu para ofisial sepak bola Australia (FFA) mengungkapkan rencananya untuk memberikan suara kepada Pangeran Ali bin al-Hussein pada kongres pemilihan presiden FIFA. Sikap ini jelas kontras dengan pendirian semula mereka yang menegaskan bakal memilih kembali Blatter. ”FFA meyakini bahwa perubahan mendalam di FIFA diperlukan sesegera mungkin untuk mengatasi masalah-masalah pemerintahan dan transparansi,” demikian bunyi pernyataan FFA.

Blatter Tak Mundur

Sepp Blatter akhirnya memberikan keterangan setelah operasi penangkapan para petinggi FIFA. Pria Swiss itu menegaskan lembaga pimpinannya tidak akan menghalangi investigasi yang akan dilakukan FBI dan Kepolisian Swiss. Ini sejalan dengan yang diinginkan FIFA untuk memberantas korupsi di organisasi ini.

”Jelas, kami menyambut baik investigasi dari FBI dan Kepolisian Swiss, dan percaya itu akan membantu kami, yang berkomitmen menjauhkan penyalahgunaan apa pun di sepak bola,” kata Blatter kemarin. Bagi FIFA, kata Blatter, kasus ini jelas hantaman telak. Bagaimana tidak, gelombang kritik terus menghantam pascapenangkapan itu.

”Ini adalah masa-masa yang sulit dalam sepak bola, para penggemar, dan bagi FIFA sebagai organisasi. Kami paham akan kekecewaan yang diekspresikan dan saya tahu bahwa kejadian hari ini akan berdampak pada cara banyak orang melihat kami,” katanya. Blatter tidak menyinggung langkahnya dalam kongres pemilihan presiden FIFA yang dijadwalkan hari ini. Namun dari keterangan tertulis dia tidak ingin mundur. Direktur Komunikasi FIFA Walter de Gregorio menguatkan pernyataan itu dengan mengonfirmasi tidak akan ada penundaan kongres.

”Semua berjalan seperti rencana, kongres tetap dilaksanakan Jumat ini (hari ini),” katanya. Di Hallenstadion, arena kongres, pun tak terlihat banyak perubahan. Simbol-simbol kongres tetap terpasang di gedung yang berada di kawasan Oerlikon ini. Semua masih terlihat sebagai rencana semula. Permintaan UEFA agar kongres ditunda agaknya tak digubris. Bagaimana peluang Sepp Blatter setelah penangkapan ini? ”Tak akan ada perubahan,” ujar Uli, wartawan Swiss.

Blatter tetap akan mulus mewujudkan impiannya menjadi Presiden FIFA untuk kelima kalinya. Hitung-hitungannya gampang. Blatter hanya kehilangan pendukung dari UEFA, yang jumlahnya hanya 53. Itu pun diprediksi tidak akan semua menentang dia. Sementara Afrika, Asia, Oseania, Amerika Utara dan Tengah kemungkinan besar akan mendukung Blatter.

”Hanya Amerika Selatan yang belum jelas, tapi itu jumlahnya hanya 10 suara,” imbuh Uli. Meskipun suara untuk Luis Figo dan Michael van Praag dialihkan ke Ali bin Hussein, tetap saja tak akan mampu menyaingi suara yang sudah dikantungi Sepp Blatter dari wilayah kekuasaannya. Kongres yang akan melakukan pemilihan presiden hari ini dianggap hanyalah formalitas sebagai jalan terpilihnya kembali di kursi tertinggi badan olah raga terkaya di dunia itu.

Blatter sebelumnya memimpin pertemuan darurat dengan perwakilan dari enam konfederasi FIFA kemarin menyusul penggerebekan oleh Kepolisian Swiss. FIFA menyatakan pertemuan untuk mendiskusikan situasi terkini dan perlunya mengambil langkahlangkah ke depan Pertemuan yang jarang terjadi ini dilakukan sehari sebelum Kongres FIFA untuk memilih presiden baru dan Blatter, yang mengincar untuk menduduki masa jabatan kelimanya, mendapat desakan dari badan sepak bola Eropa UEFA untuk menunda pemilihan itu selama enam bulan.

Saat FIFA dihujat dan Blatter terus menuai kritik, dukungan datang dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan bahwa permasalahan FIFA tidak ada urusannya dengan AS. Dia menilai AS sudah ikut campur dan mencoba memperluas garis yurisdiksi. Pendakwaan anggota FIFA merupakan upaya nyata menghalangi Blatter kembali terpilih menjadi Presiden FIFA hari ini. ”Kasus ini terlihat sangat aneh, penangkapan dilakukan atas permintaan AS,” kata Putin.

”Mereka dituduh melakukan korupsi. Saya kira seseorang melanggar aturan. Saya tidak tahu. Tapi, yang jelas, ini tidak ada urusannya dengan AS. Tersangka yang ditangkap bukan warga AS. AS melakukannya untuk kepentingan mereka sendiri,” kata dia.

Sementara itu beberapa sponsor mengambil ancangancang untuk mundur. Salah satunya Visa, salah satu sponsor terbesar FIFA. Mereka mengancam akan membatalkan pendanaan dan merasa kecewa dengan situasi yang terjadi di dalam tubuh FIFA. Pun adidas dan Coca-Cola yang mengaku prihatin dan menilai kasus ini mencoreng citra Piala Dunia.

Bergelimang Uang

Dugaan korupsi di tubuh FIFA wajar mengemuka jika menilik betapa besar uang organisasiini. Tidakadabadanolahraga sedunia yang setajir FIFA. Hingga akhir tahun 2014, lembaga ini memiliki tabungan sebanyak USD1,4 miliar. Tak ada kewajiban bayar pajak. Kalaupun ada uang yang dibagikan ke Provinsi Zurich, kantor pusat lembaga ini, hal itu hanyalah sekadar tali asih.

Sesuai aturan perundangan di Swiss, lembaga olahraga yang tidak berorientasi keuntungan dibebaskan dari pajak. Pemasukan FIFA terbesar berasal dari penjualan siaran langsung ke stasiun televisi, khususnya dari siaran langsung sepak bola Piala Dunia pria. Dari Piala Dunia 2002 dan 2006, FIFA memperoleh pemasukan USD2,5 miliar. Lalu pada Piala Dunia 2010 dan 2014 memperoleh pemasukan USD6 miliar.

Betapa kayanya kas FIFA ini. Selain disimpan di Zurcherberg, pundi-pundi mereka juga dibagi-bagikan ke 209 anggotanya. Sedikitnya USD1,9 miliar dibagikan untuk program pengembangan sepak bola dunia, khususnya di negara berkembang. Salah satunya adalah Financial Assisten Programme yang sudah mendapatkan dana USD1,6 miliar. Swiss juga menikmati uang tersebut. Meski Zurich sama sekali tidak mendapatkan pajak dari FIFA, kota ini tetap kecipratan rezeki meski hanya ”sekadarnya”.

Zurich, tempat FIFA bermarkas, dikucuri jutaan dolar. Musim dingin tahun lalu, misalnya, FIFA tanpa ragu memberikan sumbangan USD50.000, khusus untuk membersihkan salju di stadion-stadion di kota ini. Padahal, karena program penghematan, Zurich tidak lagi menganggarkan pembersihan salju untuk lapangan sepak bola ketika musim dingin tiba. Zurich juga mendapatkan keuntungan dengan beberapa kegiatan FIFA.

Selain Ballon dBallon d Or tiap musim dingin, Zurich sering menjadi tuan rumah rapat-rapat penting petinggi mereka. Dalam kongres kali ini pun kalangan hotel kegirangan karena kamarnya terisi penuh. Schweizerfussbal Verband, organisasi sepak bola Swiss, selama 16 tahun, menurut koran Tages Anzeiger , tercatat mengantongi sumbangan FIFA USD5,6 juta. Sebanyak 70% uang sumbangan itu digunakan untuk kemajuan sepak bola Swiss.

Namun jumlah itu terus diperdebatkan oleh kritikus sepak bola negara ini. Dengan pembagian pundipundi uang itulah kepemimpinan Blatter seperti ”lancar jaya”. Tidak terkecuali dalam kongres kali ini. Blatter diperkirakan kembali jadi orang nomor satu.
Muh shamil

Laporan Koresponden Koran Sindo
Krisna Diantha
Swiss
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0627 seconds (0.1#10.140)