Pom AL Periksa Oknum TNI Pembunuh Jopi
A
A
A
JAKARTA - Polisi Militer Angkatan Laut (Pom AL) Lantamal III masih memeriksa prajurit kepala (praka) berinisial J yang diduga membunuh Jopi Teguh Lasmana Peranginangin, 39.
Jopi ditikam oleh pelaku di depan Venue Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (23/5) dini hari. Saat itu korban melerai insiden keributan di dalam klub, namun ketika di luar korban kembali dikeroyok hingga akhirnya terjadi penusukan. ”Iya (kasusnya) sudah dilimpahkan oleh Polres Jakarta Selatan ke kami, kini pelakunya sedang diperiksa,” ujar Komandan Pom AL Lantamal III Kolonel Ade Permana ditemui saat gelar pasukan Operasi Patuh Jaya di Polda Metro Jaya kemarin.
Mengenai kemungkinan pelakunya lebih dari satu orang, Ade menjawab bahwa sementara ada satu. Meski demikian, dia enggan mengungkapkan lebih jauh kasusnya. ”Ke Kadispenal saja untuk lebih jauhnya,” kilah Ade. Selama ini Jopi diketahui sebagai penggiat reformasi 1998. Jopi juga pernah aktif di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Dalam perhelatan pilpres, Jopi dikenal sebagai relawan Joko Widodo (Jokowi).
Pelimpahan kasus dari Polres Jakarta Selatan ke Pom AL dibenarkan Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti. Itu dilakukan sejak pelaku diduga berasal dari oknum anggota TNI AL. Di bagian lain, Bidang Propam mengamankan seorang anggota Polda Metro Jaya karena meletuskan senjata api miliknya saat bersitegang dengan petugas keamanan kemarin.
”Senjata api itu punya anggota Biro Operasi atas nama Brigadir DR,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal. Dari keterangan Brigadir DR, ketika itu dia berangkat kerja dengan istri menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanan dia terjebak antrean di depan pintu keluar pul taksi di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan.
”Kemudian, dia mendengar teriakan dari sekuriti tabrak saja sampai mampus, lalu dijawab Brigadir DR, Hei Mas kalau ngomong hatihati,” ucap Iqbal. Selanjutnya Brigadir DR meminggirkan motor. Seorang satpam menghampiri lalu menarik kerah baju Brigadir DR. Keduanya langsung menuju pos sekuriti.
Ketika di pos terjadilah cekcok dan Brigadir DR mendadak mengeluarkan senjata api kemudian langsung mengokang sekaligus mengacungkan ke arah satpam. Pihak satpam berusaha merebut senjata api, namun karena jari sudah di-triger senjata, kemudian senjata itu meletus hingga mengenai jari telunjuk Brigadir DR. Versi lain disampaikan Supri, satpam di pul taksi tersebut.
Dia tengah mengatur arus lalu lintas dengan dua rekannya. Tiba-tiba ada sepeda motor yang melaju buru-buru, lalu pengendaranya ditegur. Pengendara langsung menghampiri Supri sambil mengacungkan senjata api. Kemudian dilerai oleh anggota Brimob yang berjaga di kantor tersebut. Saat dilerai terjadi perebutan senjata dengan berakhir letusan yang berakibat jari telunjuk tangan kiri pemilik senjata api terluka.
Helmi syarif
Jopi ditikam oleh pelaku di depan Venue Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu (23/5) dini hari. Saat itu korban melerai insiden keributan di dalam klub, namun ketika di luar korban kembali dikeroyok hingga akhirnya terjadi penusukan. ”Iya (kasusnya) sudah dilimpahkan oleh Polres Jakarta Selatan ke kami, kini pelakunya sedang diperiksa,” ujar Komandan Pom AL Lantamal III Kolonel Ade Permana ditemui saat gelar pasukan Operasi Patuh Jaya di Polda Metro Jaya kemarin.
Mengenai kemungkinan pelakunya lebih dari satu orang, Ade menjawab bahwa sementara ada satu. Meski demikian, dia enggan mengungkapkan lebih jauh kasusnya. ”Ke Kadispenal saja untuk lebih jauhnya,” kilah Ade. Selama ini Jopi diketahui sebagai penggiat reformasi 1998. Jopi juga pernah aktif di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Dalam perhelatan pilpres, Jopi dikenal sebagai relawan Joko Widodo (Jokowi).
Pelimpahan kasus dari Polres Jakarta Selatan ke Pom AL dibenarkan Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti. Itu dilakukan sejak pelaku diduga berasal dari oknum anggota TNI AL. Di bagian lain, Bidang Propam mengamankan seorang anggota Polda Metro Jaya karena meletuskan senjata api miliknya saat bersitegang dengan petugas keamanan kemarin.
”Senjata api itu punya anggota Biro Operasi atas nama Brigadir DR,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal. Dari keterangan Brigadir DR, ketika itu dia berangkat kerja dengan istri menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanan dia terjebak antrean di depan pintu keluar pul taksi di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan.
”Kemudian, dia mendengar teriakan dari sekuriti tabrak saja sampai mampus, lalu dijawab Brigadir DR, Hei Mas kalau ngomong hatihati,” ucap Iqbal. Selanjutnya Brigadir DR meminggirkan motor. Seorang satpam menghampiri lalu menarik kerah baju Brigadir DR. Keduanya langsung menuju pos sekuriti.
Ketika di pos terjadilah cekcok dan Brigadir DR mendadak mengeluarkan senjata api kemudian langsung mengokang sekaligus mengacungkan ke arah satpam. Pihak satpam berusaha merebut senjata api, namun karena jari sudah di-triger senjata, kemudian senjata itu meletus hingga mengenai jari telunjuk Brigadir DR. Versi lain disampaikan Supri, satpam di pul taksi tersebut.
Dia tengah mengatur arus lalu lintas dengan dua rekannya. Tiba-tiba ada sepeda motor yang melaju buru-buru, lalu pengendaranya ditegur. Pengendara langsung menghampiri Supri sambil mengacungkan senjata api. Kemudian dilerai oleh anggota Brimob yang berjaga di kantor tersebut. Saat dilerai terjadi perebutan senjata dengan berakhir letusan yang berakibat jari telunjuk tangan kiri pemilik senjata api terluka.
Helmi syarif
(bbg)