Di Korut, Anak Sekolah Diajari Menembak

Selasa, 26 Mei 2015 - 09:56 WIB
Di Korut, Anak Sekolah Diajari Menembak
Di Korut, Anak Sekolah Diajari Menembak
A A A
PYONGYANG - Seorang wartawan program berita, 60 Minutes, Tom Steinfort, mendapat kesempatan langka. Dia diizinkan mengunjungi Korea Utara (Korut). Steinfort menyaksikan anak-anak sekolah di negara itu diajari menembak dengan senapan mesin, namun ”buta” soal internet.

Kunjungan Steinfort yang secara resmi diizinkan rezim diktator Kim Jong-un itu berlangsung pada April 2015. Dia mengatakan kepada News.com.au menjelang siaran laporan itu pada Minggu (24/5) malam kunjungannya ”menarik sekaligus menakutkan”. Steinfort menghabiskan waktu seminggu pada bulan April dengan kru syutingnya. Selama waktu itu, dia melakukan wawancara dengan penduduk setempat tentang kehidupan negara yang dipimpin rezim Jong-un.

Apa yang dia temukan adalah suatu negara yang aneh dan membingungkan. Menurutnya, Korut mencoba hadir sebagai negara adidaya yang berteknologi maju. Namun, pada kenyataannya masih sangat primitif. Steinfort hanya bisa mengakses wilayah Korut yang berbatasan dengan Korea Selatan (Korsel). ”Jika saya harus mengatakan dalam sebuah kata, saya akan mengatakan itu aneh,” kata Steinfort di kediamannya di London, Inggris.

”Ini pasti menarik, dan kadang-kadang menakutkan. Misalnya, ternyata sebagai bagian dari kurikulum setiap anak sekolah belajar bagaimana mengoperasikan senapan mesin dan granat aktif. Mereka akan diberi kelas senapan mesin untuk memastikan mereka siap jika harus dipanggil untuk membela negara. Hanya hal-hal kecil seperti itu,” ujarnya kemarin.

Meski demikian, kehidupan di Korut yang dia temui masih normal. Contohnya anak-anak pergi ke sekolah, orang dewasa bekerjadanadayangberolahraga di malam hari. ”Dalam hal ini saya akan lebih suka berkunjung ke sana daripada ke tempat-tempat seperti Yaman atau Suriah. Hanya memang di sana begitu dikontrol dan diawasi,” ujarnya. Steinfort juga mengungkapkan media di Korut tak lebih dari ‘lelucon’.

”Halaman depan (surat kabar) benar-benar setiap harinya harus ada artikel tentang Kim Jong-un dan bagaimana jeniusnya dia. Berita di televisi juga sama persis. Tidak ada akses ke internet bagi siapa pun. Tidak ada pengetahuan tentang dunia luar,” imbuhnya.

Sindonews
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7586 seconds (0.1#10.140)