Yuddy Guru Besar Termuda Unas
A
A
A
JAKARTA - Universitas Nasional (Unas) mengukuhkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Prof Dr Yuddy Chrisnandi ME sebagai guru besar bidang ilmu pembangunan ekonomi industri dan kebijakan publik.
Yuddy dikukuhkan di halaman Kampus Unas, Jakarta Selatan, kemarin. Yuddy mencatatkan diri sebagai guru besar termuda di kampus tersebut. Pengukuhan ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Menristek Dikti M Nasir, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menkominfo Rudiantara, Menperin Saleh Husin, dan Menaker Hanif Dhakiri.
Juga hadir Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Dari kalangan partai politik hadir Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie serta mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.
Dalam pidato pengukuhannya berjudul ”Pembangunan Ekonomi Industri dan Kebijakan Publik untuk Kesejahteraan Rakyat”, Yuddy menekankan pentingnya political engineering untuk menggerakkan bangsa Indonesia menjadi negara yang kuat dan hebat. Dia menilai pengembangan industri bukan hanya bertujuan mengatasi ketertinggalan atau bertarung dengan negara industri lain di dunia.
Industri juga dapat dimaknai sebagai ketepatan Indonesia mengambil keputusan untuk melakukan pengembangan yang memiliki keunggulan komparatif. ”Indonesia harus berani mengambilkeputusan. Industri mana yang mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli rakyat, perluasan lapangan kerja, dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ekonomi. Ini yang harus dilakukan,” jelasnya.
Sementara itu JK dalam sambutannya mengatakan, pengukuhan tersebut adalah wujud impian dari semua pengajar yang ada di dunia. ”Pada dasarnya tentu sebagai guru harus memilih bagaimana hari ini dia mendidik mahasiswa. Saya lihat sejak dulu memang beliau konsekuen mengajar,” ujar JK.
Rektor Unas El Amry Bermawi Putera mengatakan, saat dikukuhkan, Yuddy berusia 47 tahun dan menjadi guru besar ke-18 di Unas. ”Profesor Yuddy melengkapi deretan civitas academica Unas yang menjabat sebagai menteri,” ujar Amry.
Dian ramdhani
Yuddy dikukuhkan di halaman Kampus Unas, Jakarta Selatan, kemarin. Yuddy mencatatkan diri sebagai guru besar termuda di kampus tersebut. Pengukuhan ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Menristek Dikti M Nasir, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menkominfo Rudiantara, Menperin Saleh Husin, dan Menaker Hanif Dhakiri.
Juga hadir Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Dari kalangan partai politik hadir Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie serta mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.
Dalam pidato pengukuhannya berjudul ”Pembangunan Ekonomi Industri dan Kebijakan Publik untuk Kesejahteraan Rakyat”, Yuddy menekankan pentingnya political engineering untuk menggerakkan bangsa Indonesia menjadi negara yang kuat dan hebat. Dia menilai pengembangan industri bukan hanya bertujuan mengatasi ketertinggalan atau bertarung dengan negara industri lain di dunia.
Industri juga dapat dimaknai sebagai ketepatan Indonesia mengambil keputusan untuk melakukan pengembangan yang memiliki keunggulan komparatif. ”Indonesia harus berani mengambilkeputusan. Industri mana yang mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli rakyat, perluasan lapangan kerja, dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ekonomi. Ini yang harus dilakukan,” jelasnya.
Sementara itu JK dalam sambutannya mengatakan, pengukuhan tersebut adalah wujud impian dari semua pengajar yang ada di dunia. ”Pada dasarnya tentu sebagai guru harus memilih bagaimana hari ini dia mendidik mahasiswa. Saya lihat sejak dulu memang beliau konsekuen mengajar,” ujar JK.
Rektor Unas El Amry Bermawi Putera mengatakan, saat dikukuhkan, Yuddy berusia 47 tahun dan menjadi guru besar ke-18 di Unas. ”Profesor Yuddy melengkapi deretan civitas academica Unas yang menjabat sebagai menteri,” ujar Amry.
Dian ramdhani
(bbg)