Tiga Negara Sepakat Terima Pengungsi Rohingya
A
A
A
JAKARTA - Tiga negara ASEAN siap menampung pengungsi Rohingya atas dasar rasa kemanusiaan. Indonesia bersama Malaysia dan Thailand mengupayakan langkah-langkah lanjutan agar komunitas warga yang didepak dari Myanmar itu dapat melangsungkan kehidupan normal.
”Saya sudah mengutus Menlu (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) untuk bertemu dengan MenluMalaysia danThailanduntuk melihat kemungkinan seperti apa mencari jalan keluar untuk seluruh pengungsi,” kata PresidenJokoWidodo( Jokowi) seusai meletakkan batu pertama atau ground breaking Gedung Indonesia Satu di Jakarta kemarin. Presiden memastikan dalam pertemuan tersebut telah disepakati untuk menerima para pengungsi Rohingya.
Dalam koordinasi dengan Myanmar, negara junta itu menyatakan keinginannya agar warga mereka tidak mengungsi keluar. ”Ini saya kira sebuah jalan keluar yang baik karena semua negara mau menerima dari sisi-sisi kemanusiaan,” kata Jokowi. Mengenai masalah biaya, Presiden meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara untuk membiayai para pengungsi.
”Ini kan tadi saya sampaikan biaya akan ditanggung oleh UN dan beberapa negara yang masih dalam pembicaraan. Kalau itu sudah final, baru kita persiapkan,” katanya. Data BNPB menyebutkan saat ini jumlah pengungsi muslim Rohingya dari Bangladesh dan Myanmar yang ada di Aceh berjumlah 1.722 jiwa. Adapun jumlah pengungsi itu terdiri atas 1.239 laki-laki, 244 perempuan, dan 238 anak-anak.
Pengungsi tersebut terdampar di perairan provinsi ujung paling barat Indonesia itu pada 10, 15, 16, dan 20 Mei 2015. Sementara itu dari Myanmar dilaporkan, kelompok migran yang diselamatkan Myanmar, Jumat (22/5) malam, akan dideportasi ke Bangladesh. Kelompok migran ini diselamatkan angkatan laut setempat dari pantai barat Rakhine, Myanmar Barat.
Angkatan Laut Myanmar mengatakan telah melakukan penyelamatan pertama dari perahu migran ketika sejumlah pria bertelanjang dada dijejalkan ke dalam lambung dari kapal penangkap ikan kayu dan dibawa ke pantai.
Lutfi yuhandi/ ananda nararya/ant
”Saya sudah mengutus Menlu (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) untuk bertemu dengan MenluMalaysia danThailanduntuk melihat kemungkinan seperti apa mencari jalan keluar untuk seluruh pengungsi,” kata PresidenJokoWidodo( Jokowi) seusai meletakkan batu pertama atau ground breaking Gedung Indonesia Satu di Jakarta kemarin. Presiden memastikan dalam pertemuan tersebut telah disepakati untuk menerima para pengungsi Rohingya.
Dalam koordinasi dengan Myanmar, negara junta itu menyatakan keinginannya agar warga mereka tidak mengungsi keluar. ”Ini saya kira sebuah jalan keluar yang baik karena semua negara mau menerima dari sisi-sisi kemanusiaan,” kata Jokowi. Mengenai masalah biaya, Presiden meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara untuk membiayai para pengungsi.
”Ini kan tadi saya sampaikan biaya akan ditanggung oleh UN dan beberapa negara yang masih dalam pembicaraan. Kalau itu sudah final, baru kita persiapkan,” katanya. Data BNPB menyebutkan saat ini jumlah pengungsi muslim Rohingya dari Bangladesh dan Myanmar yang ada di Aceh berjumlah 1.722 jiwa. Adapun jumlah pengungsi itu terdiri atas 1.239 laki-laki, 244 perempuan, dan 238 anak-anak.
Pengungsi tersebut terdampar di perairan provinsi ujung paling barat Indonesia itu pada 10, 15, 16, dan 20 Mei 2015. Sementara itu dari Myanmar dilaporkan, kelompok migran yang diselamatkan Myanmar, Jumat (22/5) malam, akan dideportasi ke Bangladesh. Kelompok migran ini diselamatkan angkatan laut setempat dari pantai barat Rakhine, Myanmar Barat.
Angkatan Laut Myanmar mengatakan telah melakukan penyelamatan pertama dari perahu migran ketika sejumlah pria bertelanjang dada dijejalkan ke dalam lambung dari kapal penangkap ikan kayu dan dibawa ke pantai.
Lutfi yuhandi/ ananda nararya/ant
(bbg)