Polisi Bekuk Pemasok Sabu ke Orang Tua Penelantar Anak
A
A
A
JAKARTA - Polisi meringkus pemasok narkoba jenis sabu ke orang tua penelantar anak, Utomo Permono dan Nurindria Sari.
Tersangka berinisial O ditangkap di sebuah tempat di kawasan Jakarta, Rabu (20/5) malam. ”Ini masih kita terus kembangkan ke tingkat bandarnya. Kalau dia ini, pengakuannya pengedar,” ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Eko Daniyanto kemarin.
Polisi menemukan 0,58 gram sabu saat penggeledahan terkait kasus dugaan penelantaran anak di rumah Utomo dan Nurindria di Perumahan Citra Grand Cibubur, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu. Selain paket sabu yang disimpan dalam amplop di kamar lantai dua, polisi juga mengamankan bong dan alumunium foil.
Kepada penyidik, pasangan suami-istri (pasutri) itu mengatakan aktivitasnya mengonsumsi narkoba sebagai sebuah ritual yang dilakukan tiap malam Jumat. Karena kedapatan menyimpan dan mengonsumsi sabu, Utomo dan Nurindria sudah ditetapkan tersangka. Namun, untuk kasus dugaan penelantaran anak, keduanya belum dinyatakan tersangka sebab polisi masih menunggu hasil visum dan tes kejiwaan.
Di hadapan penyidik, keduanya membantah telah menelantarkan anak-anaknya. ”Mereka terbiasa menerapkan pola-pola seperti itu dalam mendidik anaknya,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto.
Di bagian lain, petugas Polsek Mauk, Kabupaten Tangerang, menangkap seorang guru berinisial AM, 32, lantaran diduga memerkosa muridnya sendiri, NS, 17. Pelaku yang sudah beristri ini masuk melalui jendela kamar rumah korban. Setelah itu NS mulai berubah menjadi pendiam.
Orang tua korban, Juandi, 39, yang melihat keganjilan terhadap putrinya menanyakan kepada NS tentang apa yang dia rasakan. Korban akhirnya mengakui pernah disetubuhi oleh AM. Atas perbuatan pelaku, orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Tersangka bisa dijerat Pasal 81 UU No 23 / 2002 juncto Pasal 82 UU No 35/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.
Helmi syarif/ Denny irawan/ Ridwansyah
Tersangka berinisial O ditangkap di sebuah tempat di kawasan Jakarta, Rabu (20/5) malam. ”Ini masih kita terus kembangkan ke tingkat bandarnya. Kalau dia ini, pengakuannya pengedar,” ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Eko Daniyanto kemarin.
Polisi menemukan 0,58 gram sabu saat penggeledahan terkait kasus dugaan penelantaran anak di rumah Utomo dan Nurindria di Perumahan Citra Grand Cibubur, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu. Selain paket sabu yang disimpan dalam amplop di kamar lantai dua, polisi juga mengamankan bong dan alumunium foil.
Kepada penyidik, pasangan suami-istri (pasutri) itu mengatakan aktivitasnya mengonsumsi narkoba sebagai sebuah ritual yang dilakukan tiap malam Jumat. Karena kedapatan menyimpan dan mengonsumsi sabu, Utomo dan Nurindria sudah ditetapkan tersangka. Namun, untuk kasus dugaan penelantaran anak, keduanya belum dinyatakan tersangka sebab polisi masih menunggu hasil visum dan tes kejiwaan.
Di hadapan penyidik, keduanya membantah telah menelantarkan anak-anaknya. ”Mereka terbiasa menerapkan pola-pola seperti itu dalam mendidik anaknya,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto.
Di bagian lain, petugas Polsek Mauk, Kabupaten Tangerang, menangkap seorang guru berinisial AM, 32, lantaran diduga memerkosa muridnya sendiri, NS, 17. Pelaku yang sudah beristri ini masuk melalui jendela kamar rumah korban. Setelah itu NS mulai berubah menjadi pendiam.
Orang tua korban, Juandi, 39, yang melihat keganjilan terhadap putrinya menanyakan kepada NS tentang apa yang dia rasakan. Korban akhirnya mengakui pernah disetubuhi oleh AM. Atas perbuatan pelaku, orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Tersangka bisa dijerat Pasal 81 UU No 23 / 2002 juncto Pasal 82 UU No 35/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.
Helmi syarif/ Denny irawan/ Ridwansyah
(ftr)