Mahasiswa Mercu Buana Tusuk Teman Sendiri
A
A
A
JAKARTA - Diduga karena persoalan sepele dengan teman satu jurusannya, Firshak Aditya alias Dudung, 23, mahasiswa jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana, mengalami luka tusuk di bagian kepala dan punggung pada Selasa (19/5).
Peristiwa sekitar pukul 16.30 WIB itu bermula ketika Dudung yang merupakan mahasiswa angkatan 2011 menegur sekelompok temannya lantaran mengacak-acak bangku kuliah di halaman lorong gedung B dan D kampus tersebut. Tak terima dengan teguran Dudung, sejumlah mahasiswa yang merupakan angkatan 2012 langsung terlibat cekcok dengan korban.
Kemudian terjadilah perkelahian antara Dudung dan salah satu mahasiswa dari kelompok itu yang diketahui berinisial Is, 22. ”Tak lama, dia (Is) keluarin pisau lipat dan menusuk punggung hingga akhirnya membuat Dudung jatuh,” ujar Ersa, 23, teman korban, kepada wartawan kemarin.
Tak sampai di situ, Dudung y a n g sudah roboh kembali diserang oleh Is dengan menggunakan pisau lipat yang masih digenggam ke arah kepala. Puas menusuk korban, Is kabur. Lalu, melihat kondisi Dudung yang mengeluarkan darah, sejumlah temannya membawa korban ke rumah sakit terdekat. ”Kami bawa ke RS Sari Asih, Ciledug, setelah pelaku kabur,” katanya.
Kapolsek Kembangan Kompol Sukatma mengaku masih menangani kasus tersebut. Menurutnya, insiden bermula saat korban dan pelaku terlibat cekcok lantaran kosongnya pelajaran kuliah. ”Jadi itu awalnya tidak ada dosen, satu kelompok jahil ngacak-ngacak bangku lorong, kemudian satu orang menegur. Akhirnya tidak terima dan terjadilah cekcok,” jelasnya.
Meski Dudung dan temannya melaporkan kejadian ini ke Polsek Kembangan, pihak kepolisian akan berusaha melakukan mediasi kedua belah pihak. Ini karena peristiwa terjadi di dalam kampus dan korban tidak mengalami luka serius seperti pengakuan saksi.
Sementara itu, tiga oknum wartawan yang mengaku dari media mingguan dihajar massa di Perumahan Rawa Lumbu, Jembatan 7, Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Selasa (19/5) malam. Ketiganya yakni Jos Gultom, Tarigan, dan Tobing. Mereka diduga melakukan pemerasan terhadap warga bernama Habib yang baru saja keluar dari Hotel Sentosa, Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur. ”Ketiganya pun datang ke rumah korban dan meminta Rp70 juta,” kata Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo.
Korban menjadi panik saat diancam para pelaku ini. Ketika dimintai uang sebesar Rp70 juta, korban hanya bisa menyanggupi Rp1 juta. Usai diberi Rp1 juta, ternyata mereka tidak beranjak dari rumah Habib dan tetap memaksa meminta Rp70 juta. Hal itu membuat korban kesal dan meminta tiga oknum wartawan tersebut menunggu di sekitar rumahnya. Tak lama kemudian bukannya uang yang diberikan, malah korban membawa puluhan warga untuk menolong korban yang tengah diancam.
Warga yang geram langsung memukuli ketiganya hingga babak belur kemudian dibawa ke Polresta Bekasi Kota. ”Ketiga pelaku masih diperiksa dan sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pemerasan,” kata Siswo.
Yan yusuf/ Abdullah m surjaya
Peristiwa sekitar pukul 16.30 WIB itu bermula ketika Dudung yang merupakan mahasiswa angkatan 2011 menegur sekelompok temannya lantaran mengacak-acak bangku kuliah di halaman lorong gedung B dan D kampus tersebut. Tak terima dengan teguran Dudung, sejumlah mahasiswa yang merupakan angkatan 2012 langsung terlibat cekcok dengan korban.
Kemudian terjadilah perkelahian antara Dudung dan salah satu mahasiswa dari kelompok itu yang diketahui berinisial Is, 22. ”Tak lama, dia (Is) keluarin pisau lipat dan menusuk punggung hingga akhirnya membuat Dudung jatuh,” ujar Ersa, 23, teman korban, kepada wartawan kemarin.
Tak sampai di situ, Dudung y a n g sudah roboh kembali diserang oleh Is dengan menggunakan pisau lipat yang masih digenggam ke arah kepala. Puas menusuk korban, Is kabur. Lalu, melihat kondisi Dudung yang mengeluarkan darah, sejumlah temannya membawa korban ke rumah sakit terdekat. ”Kami bawa ke RS Sari Asih, Ciledug, setelah pelaku kabur,” katanya.
Kapolsek Kembangan Kompol Sukatma mengaku masih menangani kasus tersebut. Menurutnya, insiden bermula saat korban dan pelaku terlibat cekcok lantaran kosongnya pelajaran kuliah. ”Jadi itu awalnya tidak ada dosen, satu kelompok jahil ngacak-ngacak bangku lorong, kemudian satu orang menegur. Akhirnya tidak terima dan terjadilah cekcok,” jelasnya.
Meski Dudung dan temannya melaporkan kejadian ini ke Polsek Kembangan, pihak kepolisian akan berusaha melakukan mediasi kedua belah pihak. Ini karena peristiwa terjadi di dalam kampus dan korban tidak mengalami luka serius seperti pengakuan saksi.
Sementara itu, tiga oknum wartawan yang mengaku dari media mingguan dihajar massa di Perumahan Rawa Lumbu, Jembatan 7, Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Selasa (19/5) malam. Ketiganya yakni Jos Gultom, Tarigan, dan Tobing. Mereka diduga melakukan pemerasan terhadap warga bernama Habib yang baru saja keluar dari Hotel Sentosa, Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur. ”Ketiganya pun datang ke rumah korban dan meminta Rp70 juta,” kata Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo.
Korban menjadi panik saat diancam para pelaku ini. Ketika dimintai uang sebesar Rp70 juta, korban hanya bisa menyanggupi Rp1 juta. Usai diberi Rp1 juta, ternyata mereka tidak beranjak dari rumah Habib dan tetap memaksa meminta Rp70 juta. Hal itu membuat korban kesal dan meminta tiga oknum wartawan tersebut menunggu di sekitar rumahnya. Tak lama kemudian bukannya uang yang diberikan, malah korban membawa puluhan warga untuk menolong korban yang tengah diancam.
Warga yang geram langsung memukuli ketiganya hingga babak belur kemudian dibawa ke Polresta Bekasi Kota. ”Ketiga pelaku masih diperiksa dan sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pemerasan,” kata Siswo.
Yan yusuf/ Abdullah m surjaya
(ftr)