Warga Sleman Berharap Berkah
A
A
A
SLEMAN - Sebagai ungkapan rasa syukur serta meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, warga Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, menggelar upacara adat Labuhan Merapi kemarin pagi.
Lorotan yang dibawa abdi dalem Keraton Yogyakarta dalam prosesi itu pun menjadi harapan bagi masyarakat mendapatkan berkah. ”Upacara labuhan inimelaksanakan dawuh Keraton Yogyakarta. Memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya warga lereng Merapi dan Yogyakarta terhindar dari marabahaya,” kata Juru Kunci Merapi Mas Kliwon Suraksohargo kemarin.
Tak terlalu banyak perbedaan dengan Labuhan Merapi 2014. Keraton Yogyakarta hanya menyerahkan ubo rampe (sesaji) kepada juru kunci sehari sebelumnya. Ubo rampe yang dibawa Keraton Yogyakarta tersebut di antaranya Sinjang Limaran, Sinjang Cangkring, Semekan Gadung, Semekan Gadung Mlati, Peningset Udaraga, Seswangan, Seloratus Lisah Konyoh, Kembang Setaman, Yotro Tindih, dan Destar Doromuluk.
Para abdi dalem serta warga yang dipimpin juru kunci Merapi kemudian naik ke Pos I Srimanganti. Di tempat itulah, ubo rampe yang dibawa didoakan beserta lorotan yang berisikan nasi ingkung, kembang kantil, suwiran daging ayam, dan lain-lain. Selesai didoakan, ubo rampe kembali dibawa pulang oleh juru kunci Merapi untuk disimpan.
Sementara lorotannya dibagibagikan kepada warga yang ikut dalam prosesi adat. Upacara Labuhan Merapi ini termasuk dari Labuhan Alit yang diselenggarakan Keraton Yogyakarta. Selain di Merapi, juga dilakukan di Pantai Parangkusumo, Bantul, serta Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur yang mempunyai nilai historisnya.
Ridho hidayat
Lorotan yang dibawa abdi dalem Keraton Yogyakarta dalam prosesi itu pun menjadi harapan bagi masyarakat mendapatkan berkah. ”Upacara labuhan inimelaksanakan dawuh Keraton Yogyakarta. Memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya warga lereng Merapi dan Yogyakarta terhindar dari marabahaya,” kata Juru Kunci Merapi Mas Kliwon Suraksohargo kemarin.
Tak terlalu banyak perbedaan dengan Labuhan Merapi 2014. Keraton Yogyakarta hanya menyerahkan ubo rampe (sesaji) kepada juru kunci sehari sebelumnya. Ubo rampe yang dibawa Keraton Yogyakarta tersebut di antaranya Sinjang Limaran, Sinjang Cangkring, Semekan Gadung, Semekan Gadung Mlati, Peningset Udaraga, Seswangan, Seloratus Lisah Konyoh, Kembang Setaman, Yotro Tindih, dan Destar Doromuluk.
Para abdi dalem serta warga yang dipimpin juru kunci Merapi kemudian naik ke Pos I Srimanganti. Di tempat itulah, ubo rampe yang dibawa didoakan beserta lorotan yang berisikan nasi ingkung, kembang kantil, suwiran daging ayam, dan lain-lain. Selesai didoakan, ubo rampe kembali dibawa pulang oleh juru kunci Merapi untuk disimpan.
Sementara lorotannya dibagibagikan kepada warga yang ikut dalam prosesi adat. Upacara Labuhan Merapi ini termasuk dari Labuhan Alit yang diselenggarakan Keraton Yogyakarta. Selain di Merapi, juga dilakukan di Pantai Parangkusumo, Bantul, serta Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur yang mempunyai nilai historisnya.
Ridho hidayat
(ftr)