Martha Tilaar Arti Penting R&D Center

Rabu, 20 Mei 2015 - 11:01 WIB
Martha Tilaar Arti Penting...
Martha Tilaar Arti Penting R&D Center
A A A
Martha Tilaar Group dipelopori oleh DR (HC) Martha Tilaar pada 1970 yang membuka sebuah salon kecantikan di kediaman orang tuanya, Yakob Handana, di Jalan Kusuma Atmaja No 47 Menteng, Jakarta Pusat. Di salon inilah untuk pertama kali perawatan kecantikan tradisional berbasis tanaman herbal dan bisnis kecantikan dimulai.

Vice Chairwoman Martha Tilaar Group Wulan Tilaar mengatakan, tidak mudah merintis sebuah perusahaan kelas dunia. Membutuhkan kerja sama yang sangat kuat serta niat yang sangat baik, baik dari sisi pemegang saham maupun manajemen. “Tidak cukup hanya arahan dari pemegang saham. Manajemen juga harus memiliki visi, membuat strategi, action plan, dan pelaksanaan yang tepat,” kata Wulan.

Itulah sebabnya, Martha Tilaar Group menyadari research and development (R&D) memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan. Tidak mengherankan jika pada saat ini Martha Tilaar Group memiliki tim R&D yang cukup advance. Begitu pula dengan corporate culture yang dibangun. Semua itu didukung tim pemasaran yang mumpuni mengantarkan Martha Tilaar Group menjadi trend setter.

Martha Tilaar rutin merilis tren warna baru yang diinspirasi kekayaan alam dan budaya Indonesia. “Kami ingin masyarakat Indonesia bangga dengan berbagai warna ini. Berbagai daerah memiliki warna khas yang mewakili Indonesia bukan hanya Jawa,” kata Wulan. Martha Tilaar Group mengembangkan manajemen perusahaan sesuai dengan fungsinya sebagai Blanket Corporate Brand , yang menciptakan NET-I3.

NET merupakan singkatan dari Natural (Alami), Eastern (Ketimuran), dan Technology (Teknologi), sedangkan I3 adalah singkatan untuk Icon (Ikon), Innovation (Inovasi), dan Intitution (Institusi). Konsep NET terfokus pada keunikan brand dan konsep pengembangan bisnis yang dipengaruhi nilai-nilai adat ketimuran dan didesain dengan penggunaan teknologi modern.

Perusahaan yakin bahwa pengimplementasian konsep NET akan memberikan keuntungan dalam meningkatkan keuntungan kompetitif, baik pada industri kosmetik lokal maupun global. Lebih dari itu, secara luas konsep ini bertujuan memberi manfaat kepada para pemegang saham, karyawan, konsumen, dan lingkungan. Konsep I3 terfokus pada tiga elemen dasar masing-masing produk Martha Tilaar, yaitu Ikon, Inovasi, dan Institusi.

Ikon mengacu pada brand positioning Martha Tilaar sebagai ikon kecantikan. Citra DR (HC) Martha Tilaar sebagai ikon perempuan dalam dunia kecantikan tradisional dan modern, perempuan karier, serta tokoh terkemuka dalam dunia pendidikan dan kegiatan sosial diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Indonesia. Inovasi mengacu pada kemampuan melanjutkan pengembangan produk dan pelayanan dengan lebih baik.

Martha Tilaar Group telah terbukti mampu menjaga kestabilan pemenuhan kepuasan konsumen terhadap lini produk di antara industri kosmetik, seperti Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha Tilaar, dan Dewi Sri Spa - Oil of Jawa Martha Tilaar. Pengembangan merek yang bervariasi merupakan strategi Martha Tilaar Group untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar kosmetika dan jamu yang sangat dinamis.

Guna memperoleh dan meningkatkan market share, mind share, dan heart share, setiap merek diciptakan sedemikian rupa dengan brand positioning yang berbeda-beda, baik secara demogras maupun psikogras, yaitu meliputi jenis kelamin pria dan wanita. Seiring dengan terus membaiknya kinerja, pada saat ini sejumlah produk Martha Tilaar Group telah beredar di berbagai negara.

Aktor pendukung pertumbuhan tersebut antara lain inovasi produk yang tercipta berkat adanya Martha Tilaar Innovation Center (MTIC), pembukaan dan pemantapan konsep Martha Tilaar Shop di kota-kota besar dan mal-mal terkemuka. Semua ini didukung peningkatan penetrasi distribusi nasional maupun internasional, kegiatan promosi secara terpadu ke toko modern dan konvensional serta konsumen langsung.

Martha Tilaar pun rajin menggelar beragam program layanan kepuasan pelanggan yang menarik dan bersifat edukatif. Wulan mengatakan, pasar luar negeri memiliki karakteristik yang bermacam- macam.

“Tergantung kita mau masuk pasar mana. Karakter pasar Brunei dan Malaysia itu beda tipis dengan Indonesia. Sementara Filipina dan Singapura lebih mind set Barat. Jadi, riset kebutuhan konsumen yang tersembunyi sangatlah penting,” ucapnya.

Hermansah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0902 seconds (0.1#10.140)