Sido Muncul Kepercayaan Sebagai Roh Bisnis

Rabu, 20 Mei 2015 - 10:56 WIB
Sido Muncul Kepercayaan Sebagai Roh Bisnis
Sido Muncul Kepercayaan Sebagai Roh Bisnis
A A A
Berdiri sejak 1951, Sido Muncul kini menjadi perusahaan herbal yang modern. Sido Muncul terus menghadirkan aneka produk terbaik bagi seluruh konsumennya.

Dalam mengembangkan perusahaannya, Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat mengaku selalu teringat pesan ibunya, ”Kalau Sido Muncul hancur, itu salah kamu. Tapi kalau berhasil, itu karena adik-adikmu baik”. Pada awalnya, pesan tersebut sulit dimengerti. Namun, setelah menjalani dan merenunginya, diakuinya nasihat sang ibunda benar adanya.

Kalau Sido Muncul bisa seperti hari ini, itu karena adik-adiknya yang baik, juga para karyawan. Itulah sebabnya dia percaya keberhasilan dibangun atas kebaikan semua pihak. ”Selama 45 tahun saya bekerja di Sido Muncul, 25 tahun pertama tidak ada kemajuan yang berarti. Hal ini membuat saya juga bertanya, apa yang salah? Akhirnya saya menemukan jawabannya. Saya gagal karena saya hanya menjual jamu. Seharusnya saya membangun kepercayaan,” kata Irwan.

Dia menuturkan, kepercayaan adalah kejujuran, rasional, produk yang berkualitas, menghormati sesama pengusaha, mengutamakan persahabatan, peduli lingkungan, rukun, tidak bertikai, membantu yang lemah, menghormati yang sukses, menyayangi karyawan, dan masih banyak lagi. Kepercayaan itulah yang disebutnya sebagai roh bisnis. Landasan kesuksesan sebuah bisnis.

Seiring waktu, Sido Muncul mulai mengembangkan bisnis yang awalnya hanya berkonsentrasi di bidang jamu (herbal). Pada 2004 Sido Muncul membuat divisi baru, yaitu Divisi Food. Produk pertama yang dibuat adalah minuman energi Kuku Bima Energi dengan rasa orisinal. Produk berikutnya adalah permen, yaitu permen Tolak Angin, permen Jahe Wangi, dan permen Kunyit Asam.

Disusul minuman kesehatan seperti Sido Muncul VitaminC- 1000, Kuku Bima Kopi Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul, Susu Jahe, Alang Sari Plus, dan Colla Mill. Untuk minuman Kuku Bima Energi, Sido Muncul mengeluarkan beberapa varian rasa, yaitu rasa anggur, jambu, jeruk, nanas, kopi, mangga, susu soda, serta Kuku Bima Energi plus vitamin C.

Hingga saat ini, Sido Muncul telah merilis lebih dari 250 jenis produk dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Jamu Komplet, dan Kunyit Asam. Tepat pada 18 November 2013 Sido Muncul yang memiliki lebih dari 109 distributor di seluruh Indonesia kembali melakukan perubahan. Perusahaan keluarga ini memilih naik kelas menjadi perusahaan terbuka.

Tujuannya agar perusahaan ini langgeng dan dipercaya masyarakat. Saat ini PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah menjadi pabrik jamu terbesar di Indonesia dan masih akan terus berkembang. Kode saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah SIDO. Kini, produk-produk Sido Muncul telah diekspor ke Malaysia, Singapura, Brunei, Australia, Korea Selatan, Nigeria, Aljazair, Hong Kong, Amerika Serikat, Arab Saudi, Mongolia, dan Rusia.

Saat ini perseroan juga tengah melakukan penjajakan dengan distributor dan perusahaan di Thailand, Vietnam, dan Jepang. Berkembangnya brand Sido Muncul di pasar internasional tidak terlepas dari peran diaspora Indonesia maupun tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia.

”Sekitar 1994, generasi muda Indonesia yang hendak melanjutkan sekolah atau menjadi imigran di luar negeri membawa produk Sido Muncul untuk keperluan mereka selama di sana. Lama-kelamaan diaspora tersebut merekomendasikan kepada temantemannya. Akhirnya semakin banyak orang asing yang mengonsumsi produk Sido Muncul,” papar Irwan.

Agar memiliki pasar di luar negeri, Irwan menyebutkan, hal pertama yang dilakukan adalah memperkuat research and development (R&D). Setiap harinya perseroan menjaga kualitas kontrol produk agar sesuai dengan yang ditetapkan. Dengan begitu, segala peraturan yang diterapkan di berbagai negara bisa diatasi. Itu karena produk yang dijual memiliki kualitas dan standar yang telah ditetapkan secara internasional.

Untuk mewujudkan itu, Sido Muncul menanam investasi yang tidak sedikit. Namun, Irwan mengatakan, biaya memang konsekuensi apabila kita memang mau unggul dengan produk yang bagus. ”Produk baik harganya tidak murah. Bukan mahal tapi disesuaikan dengan kualitas,” sebutnya.

Dia berharap brand yang dikembangkan Sido Muncul bisa terus bertahan abadi. Hal ini penting untuk membuktikan bahwa sebenarnya brand lokal tidak kalah dengan milik asing.

Hermansah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5608 seconds (0.1#10.140)