4 Pahlawan Reformasi Jadi Nama Jalan
A
A
A
JAKARTA - Universitas Trisakti (Usakti) menjadikan empat pahlawan reformasi sebagai nama jalan di Kampus Usakti Nagrak, Jalan KH Rafei-Alternatif Cibubur Km 6, Kelurahan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, menjelang puncak Peringatan 17 Tahun Tragedi 12 Mei 1998.
Empat mahasiswa Usakti tertembak saat melakukan aksi damai memperjuangkan reformasi di Semanggi, Jakarta, 12 Mei 1998. ”Kami berikan nama jalan di kampus kami dengan nama Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Ini merupakan bentuk penghargaan kami terhadap para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan reformasi 17 tahun silam,” ujar Wakil Rektor III Usakti Hein Wangania kemarin.
Dia berharap pemberian nama jalan ini dapat memberikan semangat kepada yang lain untuk terus berjuang tanpa pamrih demi Indonesia yang lebih baik. ”Kita ingin masyarakat tetap ingat dan tidak melupakan perjuangan mereka,” katanya. Acara juga dihadiri Rektor Usakti Prof Thoby Mutis bersama masing-masing orang tua pahlawan reformasi, yaitu Hiratety, ibunda (alm) Elang Mulia Lesmana; Lasmiyati, ibunda (alm) Heri Hertanto; Karsiah, ibunda (alm) Hendriawan Sie; serta Sunarmi, ibunda (alm) Hafidin Royan.
Hal senada diungkapkan Ketua Tim Pemulihan dan Informasi Usakti yang juga saksi hidup Tragedi 12 Mei 1998, Advendi Simangunsong. Menurut dia, pemberian nama jalan merupakan simbol dari bentuk perjuangan agar seluruh sivitas akademika Usakti terus mengenang dan mencontoh perjuangan para pahlawan reformasi ini. ”Peringatan Tragedi 12 Mei bukan sekadar tradisi dan kegiatan rutin.
Bagi kami, 12 Mei adalah hari pahlawan sebagai tanda pengingat untuk terus berjuang walaupun bentuk perjuangannya mungkin tidak sama seperti dulu. Saat ini kita berjuang dalam membangun, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sesuai yang ada pada visi dan misi Usakti,” paparnya. Acara pemberian nama jalan pahlawan reformasi ini merupakan rangkaian Peringatan 17 Tahun Tragedi 12 Mei 1998.
Kemarin dilangsungkan malam renungan dan upacara, kemudian hari ini napak tilas tragedi Trisakti, ditutup dengan aksi damai yang akan digelar di Jalan Medan Merdeka Selatan. ”Kemarin sivitas akademika Usakti juga telah melakukan ziarah ke makam para pahlawan reformasi di TPU Al Kamal dan TPU Tanah Kusir serta makam keluarga di Sirnagalih, Bandung,” ujar Advendi.
Pemberian nama jalan di Nagrak, Kabupaten Bogor dimulai sejak pukul 10.00 WIB, hari ini, yang dilakukan secara sederhana dengan rasa kecintaan dan penuh hormat kepada empat pahlawan reformasi.
Ridwansyah
Empat mahasiswa Usakti tertembak saat melakukan aksi damai memperjuangkan reformasi di Semanggi, Jakarta, 12 Mei 1998. ”Kami berikan nama jalan di kampus kami dengan nama Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Ini merupakan bentuk penghargaan kami terhadap para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan reformasi 17 tahun silam,” ujar Wakil Rektor III Usakti Hein Wangania kemarin.
Dia berharap pemberian nama jalan ini dapat memberikan semangat kepada yang lain untuk terus berjuang tanpa pamrih demi Indonesia yang lebih baik. ”Kita ingin masyarakat tetap ingat dan tidak melupakan perjuangan mereka,” katanya. Acara juga dihadiri Rektor Usakti Prof Thoby Mutis bersama masing-masing orang tua pahlawan reformasi, yaitu Hiratety, ibunda (alm) Elang Mulia Lesmana; Lasmiyati, ibunda (alm) Heri Hertanto; Karsiah, ibunda (alm) Hendriawan Sie; serta Sunarmi, ibunda (alm) Hafidin Royan.
Hal senada diungkapkan Ketua Tim Pemulihan dan Informasi Usakti yang juga saksi hidup Tragedi 12 Mei 1998, Advendi Simangunsong. Menurut dia, pemberian nama jalan merupakan simbol dari bentuk perjuangan agar seluruh sivitas akademika Usakti terus mengenang dan mencontoh perjuangan para pahlawan reformasi ini. ”Peringatan Tragedi 12 Mei bukan sekadar tradisi dan kegiatan rutin.
Bagi kami, 12 Mei adalah hari pahlawan sebagai tanda pengingat untuk terus berjuang walaupun bentuk perjuangannya mungkin tidak sama seperti dulu. Saat ini kita berjuang dalam membangun, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sesuai yang ada pada visi dan misi Usakti,” paparnya. Acara pemberian nama jalan pahlawan reformasi ini merupakan rangkaian Peringatan 17 Tahun Tragedi 12 Mei 1998.
Kemarin dilangsungkan malam renungan dan upacara, kemudian hari ini napak tilas tragedi Trisakti, ditutup dengan aksi damai yang akan digelar di Jalan Medan Merdeka Selatan. ”Kemarin sivitas akademika Usakti juga telah melakukan ziarah ke makam para pahlawan reformasi di TPU Al Kamal dan TPU Tanah Kusir serta makam keluarga di Sirnagalih, Bandung,” ujar Advendi.
Pemberian nama jalan di Nagrak, Kabupaten Bogor dimulai sejak pukul 10.00 WIB, hari ini, yang dilakukan secara sederhana dengan rasa kecintaan dan penuh hormat kepada empat pahlawan reformasi.
Ridwansyah
(bbg)