Perkuat Sosialisasi, Kemendes Pasang TV Desa
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Desa, PembangunanDaerahTertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan memasang TV desa di 74.000 desa. TV desa ini akan menyiarkan seluruh program kementerian yang bermanfaat bagi kemajuan desa.
Mendes PDTT Marwan Jafar mengatakan, kebutuhan masyarakat desa melalui informasi program pedesaan belum maksimal sampai ke desa-desa. Karena itu, pihaknya pun melakukan terobosan dengan memasang TV masuk desa di 74.000 desa. Kementerian, ujarnya, bekerja sama dengan PT Elnet Media Karya sebagai penyedia jasa dan alatnya sementara Kemendes yang akan menunjuk desa mana yang akan dipasang TV desa.
”Ini adalah terobosan penting agar arus informasi sampai ke desa, sekaligus untuk mempercepat pembangunan program pedesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi,” katanya seusai MoU TV Desa dengan PT Elnet Media Karya di kantor Kemendes kemarin. Marwan menjelaskan, sesuai dengan Perpres 12/2015 Kemendes mempunyai tugas pemerintahan di bidang desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Namun, dia mengakui kementerian tidak dapat bergerak sendiri karena ada 74.000 desa yang harus dijangkau. Belum lagi ada 144 kawasan transmigrasi yang membutuhkan peran swasta dalam proses pemberdayaan masyarakat desa dan percepatan pembangunan di daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi. Politikus PKB ini menerangkan, nantinya TV desa ini akan dipasang di setiap kantor kepala desa. Program TV desa ini ada di luar APBN karena pihak swasta yang menanggung infrastrukturnya.
Meski demikian, segala informasi yang ditayangkan di TV desa ini adalah semua informasi program pemerintahan dan tidak hanya informasi kebijakan Kemendes saja. ”TV desa menjadi bagian tidak terpisahkan dari upaya sosialisasi program Nawacita, sekaligus menjadi motor penggerak informasi sampai ke level desa agar perangkat desa tidak gagap informasi dan teknologi. Sekaligus menghapus diskriminasi informasi antara kota dan desa,” ujarnya.
Marwan mengungkapkan, tersedianya TV desa ini karena melihatfaktasiaran televisi saat ini hanya mampu menjangkau 40% wilayah Indonesia saja. Selain itu, isi siarannya pun lebih banyak dari sisi hiburan semata. Banyak juga siaran yang tidak sesuai dengan nilai budaya Indonesia.
CEO PT Elnet Media Karya Sulaeman Sakib menambahkan , sumber Dana pembangunan TV desa ini sama sekali tidak menggunakan APBN. Sebab pemasangan TV desa ini murni inisiatif swasta dan tidak memungut biaya dari desa. Dia mengungkapkan, pihaknya menyediakan modal sebesar Rp,1,5 triliun untuk pemasangan TV di 74.000 desa ini.
Neneng Zubaidah
Mendes PDTT Marwan Jafar mengatakan, kebutuhan masyarakat desa melalui informasi program pedesaan belum maksimal sampai ke desa-desa. Karena itu, pihaknya pun melakukan terobosan dengan memasang TV masuk desa di 74.000 desa. Kementerian, ujarnya, bekerja sama dengan PT Elnet Media Karya sebagai penyedia jasa dan alatnya sementara Kemendes yang akan menunjuk desa mana yang akan dipasang TV desa.
”Ini adalah terobosan penting agar arus informasi sampai ke desa, sekaligus untuk mempercepat pembangunan program pedesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi,” katanya seusai MoU TV Desa dengan PT Elnet Media Karya di kantor Kemendes kemarin. Marwan menjelaskan, sesuai dengan Perpres 12/2015 Kemendes mempunyai tugas pemerintahan di bidang desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Namun, dia mengakui kementerian tidak dapat bergerak sendiri karena ada 74.000 desa yang harus dijangkau. Belum lagi ada 144 kawasan transmigrasi yang membutuhkan peran swasta dalam proses pemberdayaan masyarakat desa dan percepatan pembangunan di daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi. Politikus PKB ini menerangkan, nantinya TV desa ini akan dipasang di setiap kantor kepala desa. Program TV desa ini ada di luar APBN karena pihak swasta yang menanggung infrastrukturnya.
Meski demikian, segala informasi yang ditayangkan di TV desa ini adalah semua informasi program pemerintahan dan tidak hanya informasi kebijakan Kemendes saja. ”TV desa menjadi bagian tidak terpisahkan dari upaya sosialisasi program Nawacita, sekaligus menjadi motor penggerak informasi sampai ke level desa agar perangkat desa tidak gagap informasi dan teknologi. Sekaligus menghapus diskriminasi informasi antara kota dan desa,” ujarnya.
Marwan mengungkapkan, tersedianya TV desa ini karena melihatfaktasiaran televisi saat ini hanya mampu menjangkau 40% wilayah Indonesia saja. Selain itu, isi siarannya pun lebih banyak dari sisi hiburan semata. Banyak juga siaran yang tidak sesuai dengan nilai budaya Indonesia.
CEO PT Elnet Media Karya Sulaeman Sakib menambahkan , sumber Dana pembangunan TV desa ini sama sekali tidak menggunakan APBN. Sebab pemasangan TV desa ini murni inisiatif swasta dan tidak memungut biaya dari desa. Dia mengungkapkan, pihaknya menyediakan modal sebesar Rp,1,5 triliun untuk pemasangan TV di 74.000 desa ini.
Neneng Zubaidah
(bbg)