Misi Kapal Selam Nazi di Laut Jawa Terungkap

Kamis, 11 Desember 2014 - 14:17 WIB
Misi Kapal Selam Nazi di Laut Jawa Terungkap
Misi Kapal Selam Nazi di Laut Jawa Terungkap
A A A
JAKARTA - Bangkai kapal selam milik Nazi, Jerman ditemukan di laut Jawa. Diduga, jenis U-Boat atau Unterseeboot miliki Jerman masa perang dunia II.

Perwakilan Komunitas Sejarah Roode Brug Surabaya, Adi Erlianto Setiawan menjelaskan, kehadiran tentara Nazi, Jerman di Indonesia saat itu bukan dalam misi invasi ke Indonesia.

Namun, kehadiran kapal selam Nazi, Jerman di Indonesia, karena Jerman pada tahun 1940-an bersekutu dengan Jepang. Menurutnya, tentara Jepang saat itu meminta kapal selam tersebut untuk mengawal kapal pengangkut materi bahan baku seperti karet.

"Awal pengiriman ada sebanyak 12 kapal selam dengan nama operasi Monsun Gruppe pada tahap pertama Juni-Juli 1943, kemudian tahap kedua di bulan September-Oktober dari Penang menuju Batavia (Jakarta)," ujar Adi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).

Adi menambahkan, setelah tahun 1943 awal keadaan perairan Indonesia sama bahayannya dengan perairan Atlantik. Menurutnya, kapal selam yang pertama kali hadir di Batavia adalah jenis U-Boat 511.

"Selama di Tanjung Priok, mereka tinggal di Batavia, di mana digambarkan pelabuhan di sana sangat ramai dengan tentara," jelasnya.

Dia menerangkan, para tentara Jerman di Batavia diberikan identitas dengan nama Jerman dan Jepang. Mereka saat itu bermarkas di Koninsplein yang kini bernama Harmoni.

Meskipun kapal selam pertama U-Boat 511 yang mendarat, kata Adi, bisa dipastikan penemuan kapal yang ditemukan berjenis U-Boat 168. Sebab, kapal U-168 itu diarahkan dari Batavia ke Surabaya mendapat serangan dari Belanda.

"Berdasarkan investigasi yang kami telusuri dari para perwira Jerman, kapal tersebut ditorpedokan oleh kapal selam Belanda pada pukul 06.52 pagi pada 6 Oktober 1944 dengan kecepatan 14 knots," terangnya.

Lanjutnya, U-Boat tersebut, sudah diawasi 11 menit. Pada saat itu, para awak kapal selam tersebut tidak menyangka menerima serangan, karena para perwiranya sedang santai.

"Sonar tidak berfungsi, karena jika kecepatannya 12 knots, kapal tersebut kemudian tenggelam setelah enam serangan torpedo, satu diantaranya mengenai kapal selam Jerman. Hanya 27 perwira yang selamat," tukasnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6667 seconds (0.1#10.140)