JK Berharap Masalah Narkoba di ASEAN Tak Seperti Amerika Latin

JAKARTA - Peredaran narkoba di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) diharapkan tidak seperti di Amerika Latin. Negara yang tergabung di ASEAN diharapkan kompak memberantas narkoba.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, narkoba merupakan musuh bersama seperti halnya virus dan teroris. Penanganannya pun perlu kerja sama antar negara di ASEAN.

"Kenapa kita harus kerja sama? Karena seperti virus atau teroris, tak ada lintas batas. Bisa masuk mana saja termasuk ASEAN," kata JK saat membuka pertemuan ketiga para menteri bidang narkoba se-ASEAN di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Dia berpendapat, harus ditermuka cara untuk mengatasi peredaran narkoba, khususnya jaringan internasional.

"Mungkin untuk sekali waktu, kita punya satu cara yang sama untuk mengatasinya di Indonesia, Thailand, Kamboja, akan lebih efektif," ungkapnya.

Bisnis narkoba, lanjut dia, adalah bisnis level tinggi. Karena risikonya tinggi, penghasilan dari bisnis narkoba itu pun cukup tinggi. "Artinya mereka (Pengedar jaringan Internasional) siap menempuh risiko apapun untuk dapat hasil tersebut," imbuhnya.

Maka dari itu, JK berharap tujuan pertemuan ini adalah bagaimana melawan dan memperlemah dampak narkoba. "Kita pasti enggak mau ASEAN jadi seperti Amerika Selatan. Mereka akan menginfeksi semua sistem, polisi, pemerintah, militer, dan semua aspek. Sebelum itu terjadi, kerja sama ini penting," tutur dia.

Ditambahkannya, negara di ASEAN juga perlu belajar dari Amerika dalam upaya pencegahan peredaran narkoba. Yakni pengawasan di perbatasan dengan kapal selam dan helikopter.

"Kita belum semaju itu. Wilayah perbatasan kita terbuka di kawasan ASEAN. Kita punya kerangka hukum yang hampir sama, tapi sistem perpajakan yang agak berbeda," pungkasnya.