Kongres V IJTI Soroti Kekerasan terhadap Jurnalis

Rabu, 18 Januari 2017 - 19:14 WIB
Kongres V IJTI Soroti Kekerasan terhadap Jurnalis
Kongres V IJTI Soroti Kekerasan terhadap Jurnalis
A A A
JAKARTA - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) akan menggelar Kongres V di Novotel Jakarta Gajah Mada pada tanggal 20-22 Januari 2017. Kongres akan dihadiri 250 peserta dari 31 Pengurus Daerah atau Pengda dan 5 Kordinator Daerah atau Korda IJTI, yang ada di seluruh Indonesia.

Kongres yang semula akan digelar November 2016 itu, sempat tertunda, karena situasi dan kondisi di Ibu Kota yang tidak memungkinkan. “Kita ingin kongres berjalan lancar, sehingga bisa menghasilkan keputusan yang terbaik bagi organisasi dan masyarakat,” ujar Ketua Panitia Kongres V IJTI Herik Kurniawan lewat rilis yang diterima SINDOnews, Rabu (18/1/2017).

Untuk itu, pihaknya mengundang anggota IJTI di seluruh Indonesia untuk ikut hadir dan mensukseskan Kongres V. Kongres akan memilih kepengurusan IJTI untuk periode 2016-2020. Kepengurusan Organisasi Jurnalis Televisi periode 2012-2016, di bawah kepemimpinan Yadi Hendriana, berakhir November tahun lalu.

“Banyak terobosan baru yang sudah kami lakukan, salah satunya IJTI menjadi lembaga uji kompetensi khusus untuk jurnalis televisi, “ kata Ketua Umum IJTI Yadi Hendriana.

Ia menambahkan, pelaksanaan sertifikasi jurnalis televisi itu, sejalan dengan kebijakan Dewan Pers terkait peningkatan kompetensi wartawan. “Standar kompetensi, menjadi alat ukur profesionalitas jurnalis,” ucapnya.

Profesionalisme memegang peranan penting untuk media yang merdeka dan bebas dalam memerjuangkan tata kelola pemerintahan yang baik, pemberdayaan masyarakat, dan pemberantasan kemiskinan. Dengan peningkatan kompetensi tersebut, jurnalis dapat mengenal dan memahami sistem hukum yang harus menjadi jalan satu-satunya untuk memastikan keselamatan dirinya dalam bertugas dan memutus mata rantai impunitas terhadap para pelaku kekerasan terhadap jurnalis.

Sejalan dengan itu, selain memilih ketua umum IJTI, kongres juga akan diisi dengan kegiatan simposium nasional. Simposium yang mengambil tema "Stop Impunitas Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis" akan menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, sebagai keynote speaker.

Sementara pembicara dalam kegiatan tersebut yakni, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua KPI Yuliandre Darwis, dan Ketua Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo.

Hadir sebagai pembicara tamu, Ketua Dewan Pers Timor Leste Virgilio da Silva Guterees dan Jurnalis Filipina Felino Antonio Gaston. Tema simposium tersebut diangkat, karena masih banyaknya pembiaran kasus kekerasan yang menimpa jurnalis.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7299 seconds (0.1#10.140)